Author

Dony Setyawan - page 217

Dony Setyawan has 1104 articles published.

Operasi Yustisi, Jaring Pengendara Tak Bermasker

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,274 views

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi terus gencar lakukan penekanan terhadap penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ngawi. Salah satunya dengan meningkatkan kedisiplinan warga terhadap protokol kesehatan melalui operasi Yustisi dengan melibatkan aparat gabungan diantaranya, Satuan Polisi Pamong Praja dan TNI/ Polri di Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kamis (07/01/21).

Menurut Kepala Bidang Penegakan Perarturan Daerah (Perda) Satpol PP Ngawi, Arif Setiono kegiatan ini mendasar pada Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2020 serta Peratuan Bupati (Perbup) Nomor 15 tahun 2020 tentang Tatanan Normal Baru yang menjelaskan bahwa setiap orang yang beraktifitas diluar rumah harus tetap menggunakan masker, “Target operasi ini adalah semua pengendara yang tidak menggunakan masker ataupun menggunakan masker namun penggunaannya belum betul, dimana penggunaannya tidak menutup hidung mulut dan juga dagu,” jelasnya.

Arif Setiono menambahkan jenis penindakan yang akan dilakukan adalah dengan sidang langsung secara daring, “Pelanggar akan kami giring masuk ke gedung Kesenian, untuk melaksanakan sidang secara daring, sementara Hakim berada di kantor Pengadilan sedangkan perangkat sidangnya ada disini. Dan, hukuman yang diberikan berupa denda sebesar Rp. 40 ribu atau hukuman kurungan selama 7 hari, ” terangnya.

Arif berharap operasi Yustisi ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu menggunakan masker saat keluar rumah, “Kita berharap ada efek jera dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa saat ini pandemi Covid-19 belum berakhir bahkan semakin mengganas,” ujarnya.

Operasi Yustisi ini, menurut Arif akan dilakukan secara berkelanjutan dengan jadwal seminggu sekali dilokasi yang berbeda, “Bahkan apabila memungkinkan akan dilaksanakan dua kali seminggu,” pungkasnya. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pemkab Ngawi Gelar Rakor Pengendalian Hama Tikus

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,190 views

Saat ini petani tengah diresahkan oleh hama tikus yang semakin merajalela dan sulit dikendalikan bahkan sampai memakan korban jiwa akibat tersengat listrik jebakan tikus di sejumlah wilayah di Kabupaten Ngawi.

Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Pertanian gelar rapat koordinasi pengendalian hama tikus terpadu (PHTT) dan berkesinambungan di Command Center, Sekretariat Daerah Ngawi, Kamis (07/01/21).

Rakor ini dipimpin langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Sodiq Triwidiyanto bersama Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya, Kepala Dinas Pertanian Marsudi, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Idham Karima dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Kabul Tunggul Winarno, perwakilan anggota Kodim 0805 Ngawi, Camat se Kab. Ngawi, serta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Sekda Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto dikesempatan ini menyampaikan banyaknya laporan terkait hama tikus yang sangat menggangu para petani hingga memakan korban jiwa akibat aliran listrik jebakan tikus.

Sodiq juga meminta seluruh pemangku wilayah di Kabupaten Ngawi berkolaborasi dengan Forkopimcam untuk gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat khusunya petani dalam menghadapi hama tikus tersebut. “Agar tidak menimbulkan korban jiwa lagi yang berasal dari jebakan tikus yang beraliran listrik,” katanya.

Tidak hanya itu, Sodiq juga mengungkapkan bahwa Pemkab Ngawi akan melakukan beberapa strategi langkah dalam penanggulangan hama tikus yang saat ini dihadapi petani. “Jadi kita akan melakukan gropyokan tikus serentak di seluruh Kabupaten Ngawi, pada tanggal 13 Januari mendatang. Selain itu, akan ada uji coba memasang jebakan tikus “bubu” di desa Jatirejo Kecamatan Kasreman salah satu wilayah yang hama tikusnya tinggi ,” ujarnya.

Sementara Kopolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada petani melalui media cetak, banner, dan Kapolsek beserta anggota Babinkamtibmas, “Agar petani tidak menggunakan jebakan tikus beraliran listrik yang bisa membahayakan masyarakat,” jelasnya.

Menurut I Wayan, pihaknya juga akan melakukan safari gropyokan tikus di wilayah Ngawi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, “Agar kegiatan ini bisa terus berkesinambungan, tetapi karena ditengah pandemi Covid-19, prokes tetap dijalankan dengan membatasi jumlah masyarakat yang ikut dalam kegiatan ini, supaya tidak timbul kluster baru,” jelasnya.

Dalam rakor ini, juga dijelaskan teknis penanganan hama tikus dan mekanisme penggunaan alat jebakan tikus yang nantinya bisa digunakan petani oleh Kadin Pertanian Ngawi, Marsudi. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Tidak Masuk PPKM Jilid 2, Pemkab. Ngawi Tetap Batasi Kegiatan dengan Prokes Ketat

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,060 views

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono mengikuti rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Panjaitan melalui Video Converence, membahas evaluasi perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa – Bali jilid II, di Paseban dr. Radjiman Widyodiningrat (31/01/21).

Vidcon kali ini juga dihadiri Wakil Bupati Ony Anwar dan Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Ngawi serta seluruh pimpinan OPD terkait.

Dalam rakor ini, Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, meminta pimpinan daerah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan disetiap kegiatan untuk menekan penyebaran virus Covid-19.

Selain itu, Luhut juga menghimbau setiap daerah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya hidup sehat, serta membatasi mobilitas selama pandemi berlangsung.

Dan, saat ini meskipun Kabupaten Ngawi tidak masuk PPKM jilid 2, menurut Bupati Ngawi, Budi Sulistyono tetap akan memberlakukan PPKM untuk menekan lonjakan Covid-19, “Jadi kita tidak akan melepas begitu saja PPKM, meskipun Ngawi tidak termasuk saat ini, sebab dengan pembatasan ini sangat efektif menekan lonjakan yang cukup tajam terhadap penyebaran Covid-19 di KabupatenNgawi,” tandasnya.

Ditegaskan Budi Sulistyono, Pemerintah akan terus melakukan sosialisasi penerapan Prokes agar berjalan lebih baik, serta melakukan persiapan membuka PPKM secara bertahap. “Kita akan coba mempersiapkan membuka PPKM secara bertahap, seperti membuka tempat yang semula dilarang buka, diantaranya seperti pasar hewan, daerah wisata namun dengan Prokes yang ketat,” terangnya. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Atasi Hama Tikus, Bupati Ngawi Lepas Puluhan Burung Hantu

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,340 views

Saat ini ratusan hektar lahan pertanian terancam akibat serangan hama tikus, ditambah lagi keprihatinan meningkatnya jumlah korban jiwa akibat sengatan listrik jebakan tikus di beberapa wilayah Kabupaten Ngawi.

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono bersama pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengikuti kegiatan pelepasan puluhan burung Hantu yang dilakukan oleh Kapolres Ngawi, AKBP I Wayan Wiyana bersama Dandim 0805 Ngawi, Letkol Inf Totok Prio Kismanto, di wilayah Kecamatan Paron, Kamis (31/12/20).

Kegiatan bertajuk Polres Ngawi Peduli Petani yang dilakukan di penghujung tahun 2020 ini menurut Bupati Ngawi, Budi Sulistyono sebagai bentuk kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi dalam membantu masyarakat khususnya petani dalam memerangi hama tikus. “Hal ini adalah wujud kepedulian kami, terhadap petani yang saat ini, sedang membasmi hama tikus,” katanya.

Senada dengan Bupati Ngawi, Kapolres Ngawi, AKBP I Wayan Wiyana juga mengungkapkan bahwa kegiatan ini untuk membantu petani membasmi tikus yang saat ini meresahkan, sekaligus meminta petani tidak memasang jebakan listrik untuk melawan tikus, “Karena bisa mengakibatkan adanya korban,” ujarnya.

Dengan dilepasnya puluhan burung Hantu ini, I Wayan Wiyana berharap hama tikus di Kabupaten Ngawi bisa berkurang, “Dan, ditahun 2021 tidak ada lagi korban akibat jebakan tikus. Kami berharap hewan predator yang kami lepas ini bisa berkembang biak dengan baik sehingga mampu membantu petani mengatasi hama tikus, dan jangan ada lagi jebakan tikus berupa aliran listrik karena bisa berbahaya,” tandasnya. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top