BKOW Berlatih Kolintang Untuk Hadapi Lomba Tingkat Provinsi

di %s Berita/Informasi 540 views

berlatih untuk hadapi lomba tingkat ProvinsiBadan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) kab. Ngawi rutin mengadakan latihan kolintang dalam rangka mengikuti lomba kolintang BKOW provinsi Jatim tanggal 20 – 25 April 2013.
Ketua BKOW kab. Ngawi Ana Ony Anwar Harsono mengatakan, “Lomba ini bertujuan sebagai wahana strategis untuk  menggugah kita semua dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional daerah dan untuk mengangkat kembali kejayaan musik kolintang di provinsi jatim khususnya di kabupaten Ngawi”, ujarnya. Lebih lanjut dikatakan ketua group musik kolintang Srikandi dari  BKOW kab. Ngawi Sri Poerwandari, “Group kami mengadaka latihan 3 kali dalam seminggu yang dipandu instruktur Zulkarnain dari ISI Surakarta dan Rudianto dari DKD Ngawi dengan musisi 12 orang dan vokalis 3 orang Dalam lomba nanti lagu wajibnya Jawa Timur Membangun, lagu pilihan wajib pop yaitu Sakura ciptaan Faris RM dan lagu pilihan waji daerah Pak Tani ciptaan Koes Plus”, ungkapnya. (tiwi/majalahkapas.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Ngawi Melenggang ke Tingkat Nasional PHBS

di %s Berita/Informasi 451 views

Grudo Melenggang keTingkat Nasional PHBSSetelah dicanangkan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) oleh Menteri Kesehatan, menurut Staf Ahli Menteri Kesehatan (Menkes) Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Desentralisasi Kemenkes, Khrisnajaya MS seperti yang ditulis beberapa media, rancangan program jangka menengah nasional Kementerian 2010 hingga 2014, cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan indikator utama melihat keberhasilan Kementerian Kesehatan.

“Dalam rancangan program jangka menengah nasional tahun 2009 hingga 2014, cakupan PHBS adalah indikator utama kemenkes, pada tahun 2014 target cakupan PHBS di rumah tangga harus mencapai 70 persen, lantaran evalusi tahun 2010 cakupan rumah tangga yang melakukan PHBS hanya 40 persen dari target 50 persen,” ungkap Khrisna pada liputan6.com beberapa waktu lalu.

Masih menurutnya, target program PHBS di rumah tangga adalah suatu pemahaman yang penting agar masyarakat tahu dan mau serta mampu menerapkan pola PHBS. Tetapi menurutnya upaya ini tidak bisa dijalankan sendiri oleh pemerintah dan harus juga dibantu oleh masyarakat secara kesuruhan dan peran dunia usaha.

Perilaku Hidup Bersih dan sehat (PHBS) adalah bentuk perwujudan Paradigma Sehat dalam budaya hidup perorangan, keluarga dan masyarakat yang berorientasi sehat, bertujuan untuk meningkatkan, memelihara dan melindungi kesehatannya baik fisik, mental spiritual maupun sosial.

Sedangkan pengertian dari PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas dasar kesadaran, sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri dalam hal kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Namun sebagian besar masyarakat di Kabupaten Ngawi, istilah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum semua bisa memahami dan melaksanakan dalam keseharinya.

Salah satu upaya untuk mensukseskan program PHBS adalah dengan memberikan stimulus berupa Lomba Desa PHBS. Dengan demikian masyarakat desa beserta komponennya lebih berpacu untuk mensukseskan program PHBS. Seperti lomba pada Hari Kesatuan Gerak PKK-KB-KESEHATAN Jawa Timur Tahun 2012yang telah dilaksanakan tahun lalu. Melalui seleksi di tingkat kabupaten, Desa Grudo Kecamatan Ngawi terpilih mewakili Kabupaten Ngawi untuk mengikuti lomba tingkat Propinsi Jatim.

Dalam penilaian yang dilakukan tim juri propinsi Januari 2013 lalu, Desa Grudo Kecamatan Ngawi layak melenggang mewakili Propinsi Jawa Timur untuk mengikuti penilaian Desa PHBS Tingkat Nasional yang bakal digelar besok, Rabu (10/04/2013). Ada beberapa program yang diunggulkan oleh masyarakat Desa Grudo untuk mewujudkan tatanan PHBS. Gerakan tersebut di beri tagline ‘Gerakan Rakyat Minggu Pagi Bersih Lingkungan’.

Berikut program unggulan Desa Grudo, Kecamatan / Kabupaten Ngawi untuk mewujudkan tatanan PHBS :

  1. Memberantas Jentik Di Rumah Sekali Seminggu: Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan metode 3 M plus (menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk, yaitu serai, bunga lavender, Jahe, Laos, Jeruk Purut dan Kemangi). Aroma tanaman tersebut dapat mengusir nyamuk Aedes Aegypti dan air perasan jeruk purut dapat membasmi telur nyamuk/ jentik serta aroma harum pada penampungan air, sehingga disekitar rumah terbentuk Barier (penghalang) yang akan mengusir nyamuk.
  2. Makan Buah dan Sayur Tiap Hari : Penanaman dan pemeliharaan Taman Obat Keluarga (TOGA), sayur mayur dan buah di lingkungan rumah tangga, ada gapura yang ditanami dengan sayuran/ buah buahan.
  3. Menggunakan Air Bersih : Penggunaan air bersih yang tidak berbau, berasa dan berwarna pada semua rumah tangga.
  4. Menggunakan Jamban Sehat : Tersedianya jamban di setiap rumah tangga dengan ada stimulan bergulir jambanisasi
  5. Tidak Merokok Di Dalam Rumah : Rumah Bebas Asap Rokok (RUMBESAPRO) dengan penempelan stiker bebas asap rokok dirumah, menjadikan Pos Siskamling sebagai sarana Area Smoking.
  6. Melakukan Aktifitas Fisik Setiap Hari : Melaksanakan kerja bakti bersama sebagai sarana untuk motivasi untuk pelaksanaan sehari-hari.
  7. Mencuci Tangan Dengan Air Bersih dan Sabun : Tersedianya tempat cuci tangan dan sabun disetiap rumah tangga.
  8. Persalinan Ditolong Oleh Tenaga Kesehatan : Tersedianya buku KIA dan Stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K).
  9. Memberikan ASI Eksklusif: Tidak tersedianya susu formula di tempat persalinan dan tersedianya pojok ASI ditempat-tempat umum.
  10. Menimbang Balita Setiap Bulan : Tersedianya taman posyandu di setiap dusun, serta dibentuknya Pos GIZI yang ditempatkan disalah satu tempat untuk menampung balita yang mempunyai kasus gizi kurang.

Dengan program yang diunggulkan, apakah Desa Grudo, Kecamatan / Kabupaten Ngawi, Jawa Timur bakal mampu mengharumkan Bumi Orek-Orek Ngawi khususnya dan Jawa Timur pada umumnya. (infongawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pemerintah Prioritaskan Tiga Pembangunan Di Jatim

di %s Berita/Informasi 546 views

PEMERINTAH PRIORITASKAN TIGA PEMBANGUNAN DI JATIMMusrembang Pemprov Jatim yang dibuka Kepala Bappenas, Aida Alisyahbana   Pemerintah Pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI telah memprioritaskan tiga arah kebijakan pembangunan nasional di Jatim pada tahun 2014 mendatang. Tiga isu strategis itu yakni pembangunan kawasan Jatim bagian utara, kawasan Jatim bagian selatan, dan percepatan pengembangan wilayah Suramadu (Madura).

“Ada tiga strategi pembangunan yakni pengembangan Jatim bagian utara, selatan dan Suramadu (Madura). Jadi, prioritas infrastruktur, ekonomi dan semuanya juga berdasarkan kawasan itu,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Aida Alisyahbana, ditemui disela-sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jatim 2013, di Grand City Surabaya, Selasa (9/4).

Dia menjelaskan, adanya isu strategis pembangunan kawasan Jatim bagian utara ini bertujuan untuk mendukung penguatan pusat pertumbuhan di Pulau Jawa sesuai dengan MP3EI dan diarahkan untuk mendukung pembangunan wilayah Jatim sebagai pusat pertumbuhan yang menjadi orientasi, pasar, dan rujukan pembangunan wilayah Indonesia timur.

Pada usulan kegiatan strategis itu, lanjutnya ada tiga hal. Pertama, pembangunan prasarana jalan seperti Tol Gresik-Tuban, Tol Legundi-Bunder, Simpang Susun ke Terminal Teluk Lamong. Kedua, pembangunan prasarana kereta api double track Surabaya-Bojonegoro, rel menuju Teluk Lamong, Tanjung Perak-Kalimas. Ketiga, pembangunan prasarana perhubungan laut yakni pelebaran alur pelayaran barat Surabaya, trestle – dermaga laut tanjung tembaga Probolinggo.

Sedangkan untuk isu strategis pembangunan kawasan Jatim bagian selatan bertujuan untuk mendukung pembangunan pusat pertumbuhan ekonomi wilayah Jatim bagian selatan. Sementara ada lima usulan kegiatan strategis. Pertama, penyelesaian jalur lintas selatan. Kedua, pembangunan prasarana perhubungan udara seperti fasilitas operasional abdurahman Saleh Malang.

Ketiga, lanjutnya, adanya pembangunan bandara baru di Kertosono atau daerah sekitarnya sebagai back up bandara di Malang. Keempat, pembangunan sarana penahan gelombang laut di Banyuwangi. Kelima, pengembangan pelabuhan barang di Pacitan.

Dia menambahkan, dimunculkan isu strategis percepatan pengembangan wilayah Suramadu ini bertujuan utnuk mendukung pengembangan wilayah Suramadu sebagai pusat pengembangan perekonomian Jatim. Karena itu, ada beberapa kegiatan dalam memujudkan pengembangan Suramadu itu, yakni adanya pembangunan prasarana jalan lintas utara Madura, lintas utara-selatan Madura, lintas selatan Madura, perluasan Tol Jembatan Suramadu-pelabuhan terminal.

Tidak itu saja, adanya pembangunan prasarana air minum dan air baku, pembangunan tenaga listrik tambah suplai PLN, prasarana listrk di pulau-pulau kecil serta prasarana perhubungan seperti Pelabuhan Petikemas Socah Madura ataupun pengembangan Bandara Trunojoyo.

Sementara itu, Gubernur Jatim DR HSoekarwo mengatakan, ada empat poin utama yang dibahas yaitu bagaimana pembangunan di Jawa Timur mampu meningkatkan kesejahteraan, perluasan lapangan kerja, penguatan ekonomi perempuan, serta peningkatan daya saing. “Musrenbang ini untuk menyusun arah pembangunan kita nanti seperti apa,” ujarnya

Dipimpin langsung oleh Soekarwo, Gubernur Jawa Timur, Musrenbang kali ini juga dihadiri oleh Perwakilan dari Bank Dunia, dari Kementerian PU, Wakil Gubernur, Ketua DPRD Jawa Timur, para bupati dan walikota se-Jawa Timur, kalangan perguruan tinggi, mahasiswa, LSM, serta stakeholders lainnya. Musrenbang dibuka langsung oleh Aida Alisyahbana, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas. (www.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top