Sejumlah persiapan dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana, Pun, Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Hidrometeorologi 2024 di Taman Candi, Jum’at (15/11/24).

Apel yang dipimpin Pjs. Bupati Ngawi Tiat S. Suwardi dihadiri Forkopimda, Kepala OPD, anggota TNI/POLRI dan juga relawan tanggap bencana.

Disampaikan Pjs. Bupati Ngawi dalam sambutannya, apresiasi dan rasa terimakasih kepada semua peserta dan relawan. “Kepada semua unsur terkait dan juga para relawan tanggap bencana saya sampaikan apresiasi sitinggi-tingginya, saya berharap apel kesiapsiagaan bencana ini betul betul dapat mengurangi resiko bencana di Kabupaten Ngawi”, Jelasnya.

Tidak hanya itu, dalam kesempatan ini Pjs. Bupati Ngawi menyampaikan akan pentingnya sinergi dan kolaborasi semua pihak terkait untuk peningkatan kapasitas kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Ngawi. ” Satu Hal yang tidak kalah penting, kita harus saling bersinergi dalam peningkatan kapasitas kesiapsiagaan bencana untuk mengurangi resiko atau dampak bencana yang terjadi,” imbuhnya.

Pjs. Bupati Ngawi, Tiat S. Suwardi meninjau kegiatan Posyandu Gizi (Pos Gizi) di Desa Sumberbening, Kecamatan Bringin, Ngawi. Rabu (13/11/24).

Turut hadir, Kepala Dinas Perlindungan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Ngawi, dr. Nugraha Ningrum dan Kepala Dinas Kesehatan Ngawi, dr. Yudono, Forkopimcam Bringin, Kepala Desa serta sejumlah pejabat lingkup Pemkab Ngawi.

Dijelaskan Kepala DP3AKB Ngawi, Nugraha Ningrum bahwa Pos Gizi di Desa Sumberbening telah terintegrasi dengan program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) dalam pemberian makanan tambahan (PMT) kepada anak-anak balita yang mengalami gizi kurang atau tidak mengalami kenaikan berat badan, selain itu Desa Sumberbening juga mendapat apresiasi atas komitmen dan kolaborasi dalam penurunan angka Stunting dari Partnership To Accelerate Stunting Reduction In Indonesia (PASTI). ”Atas presentasi pembelajaran dan praktik baik yang mendukung penurunan angka Stunting di Kabupaten Ngawi,” ungkapnya.

Tak hanya itu, dr. Aning juga menyampaikan hasil monitoring berat badan peserta Pos Gizi DASHAT Desa di Kecamatan Bringin H -60 bulan September 2024,”93 persen peserta Pos Gizi naik 600 gram atau lebih, sementara 75 persen peserta DASHAT naik 600 gram atau lebih,” terangnya.

Sementara itu Pjs. Bupati Ngawi berharap penghargaan ini bisa menjadi motivasi dan percontohan bagi daerah lain, “Semua ini tentu tujuan utamanya agar putra-putri kita, keluarga kita sehat lahir batin, sejahtera, memiliki masa depan yang gemilang untuk menuju generasi Indonesia Emas 2045,” tuturnya.

Usai audiensi penilaian inovasi daerah yang dilakukan Pjs. Bupati Ngawi Tiat S. Suwardi bersama Tim Penilai IGA (Innovation Government Award) Guru Besar UI Prof. Dr. Muhammad Dimyati dan Ahli Statistik Kemendagri Alfian Pamungkas, langsung berkunjung melihat MPP Ngawi dan Kelompok Tani Sri Agung, Selasa (12/11/24) di MPP Ngawi.

Dijelaskan Prof. Dimyati, Kabupaten Ngawi memiliki inovasi daerah yang mengesankan sehingga berdampak efektif pada kesejahteraan masyarakat di Ngawi melalui Mal Pelayanan Publik dan sistem pertanian ramah lingkungan berkelanjutan.

“Sebagai kelanjutan dari paparan Pjs. Bupati di Jakarta, Ngawi mendapatkan nominasi Kabupaten terinovatif sehingga kami melakukan verifikasi lapangan yakni inovasi MPP yang terintegrasi sebagai tempat perkantoran serta pelayanan publik dan pertanian untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk”, katanya.

Kedua Tim Penilai IGA berharap penilaian inovasi ini menjadi motivasi Kabupaten Ngawi untuk terus bergerak menuju pemerintahan yang modern dan maju.