Budi Sulistyono Resmikan Masjid Al-Hidayah Walikukun

di %s Berita 516 views

aaa

Bupati Ngawi dalam kunjungan kerjanya ke Desa Walikukun, Kec. Widodaren. Dalam kesempatan tersebut Buapati Ngawi juga berkesempatan untuk meresmikan Masjid Al-Hidayah pada hari Rabu 3/6/2015.  Acara yang di hadiri olehWakil BUpati, Muspika dan kepala SKPD Kab.Ngawi ini bertujuan sebagai wadah silaturrahim antara pejabat pemerintah dengan warga, khususnya warga LDII yang berada di Kec.Widodaren.

Dalam sambutannya Bupati  Budi Sulistyono berterimakasih kepada warga LDII yang telah turut menjaga keharmonisan umat beragama di Kabupaten Ngawi, Bupati juga memberikan apresiasi terhadap para warga yang bergotong royong membangun masjid yang sangat megah ini. Budi Sulistyono berpesan agar warga di Kabupaten Ngawi supaya tetap rukun dan saling menjaga keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat dan juga antar agama dan keyakinan untuk menciptakan suasana yang harmonis dan kondusif.

Dalam kesempatan yang baik ini Bapak Bupati meresmikan dan menandatangani prasasti sebagai wujud peresmian masjid Al-Hidayah. Ketua DPD LDII Kabupaten Ngawi. juga menyampaikan anggaran yang dihabiskan untuk membangun masjid ini kurang lebih 2,5 milyar yang semua itu merupakan dana dari iuran dan sumbagan para warga, lebih lanjut Ketua DPD LDII berharap agar bangunan ini membawa berkah dan hidayah bagi semua warga yang telah bergotong royong untuk mendirikan masji Al-Hidayah ini sampai selesai. Kegiatan ini juga diisi dengan siraman rohani yang di sampaikan oleh KH. Muhammad Thoyibun.

Sebar dan Bagikan :

Shares

1223 Sertifikat Siap di Bagikan Masyarakat Ngawi

di %s Berita 521 views

Bupati Ngawi Budi Sulistyono secara simbolis memberikan sertifikat tanah kepada masyarakat yang masuk dalam daftar Program Nasional Agraria (PRONA) Tahun 2015 Kementrian Agraria di Desa Waruk Tengah, Kecamatan  Pangkur, Senin (25/05).

Tujuan kegiatan tersebut ialah memberikan pelayanan pensertifikatan tanah dengan proses sederhana, mudah, cepat dan murah dalam rangka mewujudkan percepatan pendataan tanah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk menjamin kepastian Hukum Tata Agraria.

Untuk target Prona Tahun 2015 sebanyak 4000 bidang untuk 20 Desa yang tersebar di 12 kecamatan, “sementara tahun berikutnya naik 1000 bidang dengan penyebaran yang sama”.

Dari jumlah total tersebut, sudah terealisasi sebanyak 1223 bidang dengan rincian :

1. Desa Babatan 200 bidang
2. Desa Sumber 140 bidang
3. Desa Waruk Tengah 249 bidang
4. Desa Kalang 184 bidang
5. Desa Rejo Mulyo 252 bidang
6. Desa Sumber Bening 197 bidang.

Dalam kesempatan tersebut Bupati Ngawi Budi Sulistyono menyampaikan kegiatan pagi hari ini (Prona) merupakan salah satu bentuk revormasi bidang agraria untuk menjaga keutuhan NKRI. ” Indonesia mempunyai banyak pulau yang perlu mendapat penanganan khusus, supaya tidak diambil negara lain “.

Setelah kegiatan tersebut para peserta Prona dapat mengambil sertifikat yang sudah jadi sesuai dengan jadwal yang telah disiapkan oleh panitia.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Launching Buku Ngawi Tempo Doeloe

di %s Berita 481 views

Ngawi – Penulis Buku Dukut Imam Widodo didampingi Bupati Ngawi Budi Sulistyono secara resmi melaunching Buku Ngawi Tempo Doeloe bertempat di Pendopo Wedya Graha, Jumat (29/05).

Buku setebal 360 halaman tersebut merupakan dokumentasi penting yang memuat peristiwa-peristiwa bersejarah di Kabupaten Ngawi, mulai jaman prasejarahpemerintahan hayam wurukhindia belandapenjajahan jepang hingga perjuangan tahun 45″.

Dalam pengembanganya kedepan Buku tersebut akan diterjemahkan kedalam bahasa Inggris supaya dikenal oleh dunia Internasional, “Saya punya mimpi agar ngawi bisa dikenal di dunia internasionalsaya sanggup menterjemahkan buku ngawi tempo doloe ke dalam bahasa inggris.

Selain buku ngawi tempo doloe akan disusun lagi buku yang berjudul ngawi bertutur yang berisi tentang kearifan-kearifan lokal ngawi.

Sementara Bupati Ngawi Budi Sulistyono dalam kesempatan tersebut mengatakan Ngawi mempunyai kekayaan alam yang luar biasa, gunung, air terju dan budaya. Tinggal bagaimana kita menggali kesemuanya itu menjadi sumber kemakmuran bagi bangsa dan masyarakat Ngawi. Sautu contoh alun-alun yang dulunya biasa-biasa sajasetelah kita sulap sekarang menjadi centra perputaran ekonomi masyarakatSeperti halnya buku inijika tidak kita gali sekarang akan semakin tertumpuk dan semakin hilang“.

Untuk menggali kekayaan tersebut dibutuhkan inovasi dan kreatifitas, “selama ini kita terjebak di dalam rutinitas sehari-hari yang mengenakkan, maka semua harus bangkit untuk menuju ngawi yang spektakuler”.

Kegiatan tersebut diakiri dengan bedah buku bersama Seniman, Budayawan serta Penganut Kepercayaan.

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top