Ngawi Tuan Rumah Kejurprov Bola Voli Piala Kapolda Cup 2016 Jawa Timur
Ngawi 16 Mei 2016 di GOR Bung Hatta Kabupaten Ngawi diselenggarakan Kejuaraan Provinsi Bola Voly Junior memperebutkan piala Kapolda Cup 2016 Jawa Timur. Acara ini dibuka langsung Kapolda Jawa Timur Irjend Pol Anton Setiadji , dan dihadiri Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono, Wabup Onny Anwar, ST., MH., Sekda DR Siswanto, MM., Ketua PBVSI Jawa Timur, Kapolres se Jawa Timur, pimpinan cabang PBVSI se Jawa Timur, oficial dan tim atlet bola voly junior, Uspimda Kabupaten Ngawi, dan diikuti oleh tim bola voly junior kabupaten se Provinsi Jawa Timur.
Dalam Sambutannya Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan bahwa adalah suatu kebanggaan bagi Kabupaten Ngawi menjadi tuan rumah kejuaraan bola voly junior memperebutkan Piala Kapolda Cup 2016 Jawa Timur, merupakan event spektakuler bagi Ngawi, dan dengan diselenggarakan event kejuaraan bola voly junior kapolda Cup 2016 jatim ini, Budi Sulistyono mengucapkan selamat datang kepada kapolda beserta jajarannya, pengurus PBVSI Jawa Timur, serta selamat bertanding kepada atlet-atlet bola voly junior se Jawa Timur. Beliau mengharapkan event kejuaraan bola voly bisa membawa dampak prestasi yang luar biasa bagi atlet voly jatim secara umum, dan atlet voly kabupaten Ngawi pada khususnya.
Kapolda Jatim pun menjelaskan, bahwa Kejurprov Bola Voly di GOR Bung Hatta Ngawi ini merupakan program-kerja Pengprov PBVSI Jatim dalam rangka mencari bibit andal yang akan dipersiapkan untuk kejuaraan tingkat nasional maupun internasional. Yang mana, Jatim merupakan barometer bola voli nasional. “Karena itu unsur pembina dan pengurus Provinsi maupun Kabupaten Kota agar senantiasa memperhatikan dan peduli akan masa depan dan kesejahteraan atlet. Sehingga, mereka akan terus memacu pretasasinya”, serunya.
Usai upacara pembukaan, Bupati Ngawi didampingi Kapolda Jatim dan Polres Ngawi memukul gong tanda dibukanya Kejurprov tersebut, dilanjutkan melakukan serven bola volly pertama oleh Kapolda Jatim Anton Setiadji.
Mas Ony Sambut Tim Penilai Lapang Lomba Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Provonsi Jawa Timur
Puskesmas Bringin yang memiliki program “GEMATI GIBUR” ( Gerakan Masyarakat Anti Gizi Buruk) menjadi salah satu nominator penilaian (Nakes) Tenaga Kesehatan Teladan Provinsi Jawa Timur. Untuk itu, tim penilaian Tenaga Kesehatan Teladan Provinsi Jawa Timur mendatangi Puskesmas Bringin untuk melakukan verifikasi lapangan.
Sebelum menuju Puskesmas, rombongan tim penilai Nakes Teladan yang di ketuai oleh drg. Mahanani M.Kes tersebut di sambut oleh Wakil Bupati Ony Anwar di Pendopo Widya Graha selasa 17/05, didampingi Sekertaris Daerah Kab. Ngawi Siswanto, Asisten Pemerintahan Budiono, Plt Kepala Dinas Kesehatan Agus Sri Gunawan, serta pejabat terkait.
Pada kesempatan tersebut, Mas Ony mengatakan bahwa saat ini puskesmas menjadi salah satu pelayanan masyarakat yang sangat penting. Hal itu dikarenakan harapan masyarakatr terhadapan KIS (Kartu Indonesia Sehat) sangat tinggi.
Mas Ony juga menyampaikan puskesmas akan terus berbenah untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi warga Kab. Ngawi. Lebih lanjut Wakil Bupati mengatakan bahwa Kab. Ngawi juga telah melaksanakan program gerakan terpadu tuntas penanganan gizi buruk yang dikenal dengan program ” Restu Ibu” sejak tahun 2013 sampai sekarang. Dan program ini telah dapat menurunkan kasus gizi buruk dari 420 balita menjadi 37 kasus. Dalam meningkatkan Program Restu Ibu ini , Kecamatan Bringin mengembangkan program ini menjadi program “GEMATI GIBUR” ( Gerakan Masyarakat Anti Gizi Buruk) dengan titik berat kegiatan pos gizi mandiri.
Dengan adanya lomba Nakes ini Mas Ony berharap lomba ini akan memberikan semangat serta motivasi bagi tenaga kesehatan di Kab. Ngawi. “ Saya berharap Kab. Ngawi bisa mendapatkan penilaian yang terbaik dan bisa menjadi juara,” imbuhnya.
Ketua Tim Penilai drg. Mahanani M.Kes dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kedatangannya tersebut dalam rangka verifikasi lapangan. Ia ingin melihat langsung benar tidaknya apa yang telah disampaikan para nominator ketika mempresentasikan kegiatannya beberapa waktu lalu. Mahanani mengatakan penilaian Nakes Teladan ke Kab. Ngawi ini juga akan menentukan apakah Kab. Ngawi nantinya bisa mendapatkan nilai yang terbaik dan menjadi juara seperti apa yang telah diharapkan Wakil Bupati.
Bina Keluarga Remaja (BKR) Roudhatul Jannah Desa Mangun harjo Masuk Tingkat Nasional
Ngawi – Tim peninjauan dan penilaian BKR pusat, datang untuk melakukan penilaian lomba Bina Keluarga Remaja (BKR) tingkat Nasional di Desa Mangunharjo , Kecamatan Ngawi. Kedatangan tim penilai yang di ketua Hemiliana Dwi Putri disambut dengan acara di Desa Mangunharjo, Kamis (12/5), yang dihadiri pada acara tersebut, Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ony Anwar, Sekda Siswanto para Tokoh masyarakat dan para ibu-ibu Penggerak PKK Kabupaten Ngawi.
Bina Keluarga Remaja (BKR) merupakan program strategis dalam upaya menyiapkan sumber daya manusia yang berkualiatas dalam lingkungan masyarakat. Program BKR merupakan upaya meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan orang tua dan anggota keluarga lain dalam membina tumbuh kembang anak dan remaja secara seimbang melalui komunikasi efektif antara orang tua dan anak remaja.
Dalam sambutan Bupati Ngawi Budi Sulistyono pemerintah Kabupaten Ngawi selalu berkomitmen mensukseskan program – program yang bertujuan mewujudkan ketahanan keluarga salah satu diantaranya kegiatan kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) Roudhatul Jannah yang ada di Desa Mangun harjo. Kegiatan BKR Roudhatul Jannah salah satunya melaksanakan penanaman dan pemeliharaan pohon buah remaja ( Remaja Cinta Buah), dan Budi daya padi merah oleh BKR untuk perbaikan gizi balita.
Budi Sulistyono juga mendukung setiap upaya yang ditujukan untuk memantap tingkatkan pembinaan remaja melalui wadah Bina Keluarga Remaja. Diharapkan dengan adanya penilaian lomba keberadaan BKR akan semakin maju dan berkembang sebagai wadah pembinaan remaja supaya terarah dan berkualitas lahir dan batin.
Ketua tim penilai Hemiliana Dwi Putri menjelaskan, Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan remaja merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Pada masa remaja timbul permasalahan-permasalahan yang menyangkut kehidupan remaja seperti seksualitas, narkoba dan HIV/AIDS.
Dalam membina remaja agar tidak salah arah mengarungi kehidupan maka peranan keluarga sangat penting. Keluarga harus mampu menjawab dan mengarahkan setiap permasalahan yang dihadapi remaja terutama menyangkut tentang kesehatan reproduksinya. Agar keluarga mampu menjadi teman curhat maka mereka perlu diberikan pengetahuan yang cukup mengenai permasalahan remaja.
Di akhir sambutan Hemiliana Dwi Putri mengungkapkan, Salah satu yang sarana yang bisa sebagai wadah keluarga untuk saling belajar dan berbagi pengalaman tentang mangatasi permasalahan remaja adalah melalui pembentukan Bina Keluarga Remaja (BKR) di Masyarakat. Melalui BKR setiap keluarga yang memiliki remaja dapat saling bertukar informasi serta berdiskusi bersama tentang hal-hal yang berkaitan dengan remaja. Seperti program GenRe, penanaman nilai moral melalui delapan fungsi keluarga, pendewasaan usia perkawinan, seksualitas, NAPZA, HIV/AIDS dan ketrampilan hidup serta komunikasi efektif orang tua terhadap remaja. Selain itu, melalui BKR juga mempunyai peran orang tua dalam pembinaan tumbuh kembang , kebersihan dan kesehatan serta pemenuhan gizi remaja.