Tarik Wisatawan Dengan FGB Seloondo ke III

di %s Seni Budaya 1,879 views

Untuk menjaga kelestarian alam dan merayakan kerja budaya, masyarakat Desa Ngrayudan menghadirkan kembali acara Festival Gravitasi Bumi (FGB) Selondo ke 3 yang digelar setiap tahunnya. FGB tahun ini dengan tagline Pelangi Indonesia dan tema baru yaitu Indonesia kaya akan beragam budaya, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, (Sabtu – Minggu, 1-2/9) di Desa Wisata Ngrayudan, Jogorogo, Ngawi

Kegiatan ini dibuka Sabtu Pagi (1/9) yang dimeriahkan oleh pasukan semut se Desa Ngrayudan, penampilan tari retno dumilah, reog singo mudo serta malamnya telah resmi dibuka oleh Wakil Bupati Ony Anwar saat Upacara Donowarih.

“Donowarih adalah penghormatan kembali kepada sumber mata air, selain kita mencintai alam kita, kita juga harus menjaga alam dengan cara tidak boleh buang sampah sembarangan dan harus cinta kepada lingkungan” Ucap Ketua Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Ngrayudan.

Dalam kegiatan ini pasukan semut se Desa Ngrayudan juga mengikuti kerja bakti dengan cara mengambil semua sampah di sekitar Seloondo. “Banyak warga sekarang sudah sadar tentang bagaimana tentang menjaga kelestarian alam dan mencintai alam. kita juga mengudakan metode penyadaran melalui pasukan semut, penyadaran mulai dari dini melalui anak-anak dan kita sadarkan bagaimana kita menjaga alam dan merawat alam” Jelas Ketua Pokdawis Desa Ngrayudan.

Pada hari kedua FGB Minggu (2/9) turut hadir Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono, Sekretaris Daerah M Sodiq Triwidiyanto, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pejabat dilingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi serta Bapak Camat dan kepala desa beserta rombongannya.

Dalam sambutanya Bupati Ngawi sangat mengapresiasi Kegiatan ini, beliau juga berharap adanya kegiatan ini akan mengakat wisata-wisata yang berada di Ngawi yang nantinya akan menambah pendapatan masyarakat Ngawi, yang artinya bahwa orang Ngawi ini sendiri harus mendukung penuh dalam wisata Ngawi dan harus berwisata ke Ngawi tanpa jauh jauh di luar Ngawi. “Kebutuhan manusia sekarang ini pada rekreasi, maka tempat-tempat rekreasi ini harus di Ngawi saja yang nantinya uangnya masyarakat Ngawi ya harus beredar di Ngawi” Jelas Bupati Ngawi.

“Saya juga berharap adanya kegiatan ini akan mengundang semua warga ngawi maupun luar Ngawi serta adanya pasuka-pasukan tentang sampah itu terus berjalan dan semua pengunjung-pengunjung yang ada disini jangan membuang sampah sembarangan” Tambahnya.

Dipenghujung acara ditutup dengan gelaran Keroncong Sarasvati, Anglur Selur, Unen-unen Rengel, Saung Swara, Acauntikalysaa, dan Sri Krisna and Friend dari Yogyakarta.(kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Lestarikan Tradisi Ngawi Melalui Upacara Adat Keduk Beji

di %s Seni Budaya 3,950 views

Keduk Beji Merupakan agenda tahunan yang selalu didukung Pemerintah daerah Kabupaten Ngawi yang diadakan setiap hari Selasa Kliwon dalam satu tahun sekali, Upacara Adat Bersih Sendang (KEDUK BEJI) ini berguna untuk mengenang hilangnya Raden Ladrojo yang hilang setelah Tapa Kungkum di Sendang Tawon, Selasa (28/08).

Upacara ini berhasil mengundang banyak masyarakat Ngawi guna melihat prosesi Upacara sakral tersebut, Bukan hanya itu Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono Beserta ibu Hj. Antik Budi Sulistyono, SH, dan Camat Kasreman Siswandi beserta ibu juga turut menghadiri kegiatan tersebut.

Tujuan adanya kegiatan ini selain untuk mengenang hilangnya Raden Ladrojo sekaligus membuat masyarakat tawun agar giat dalam bergotong-royong. “Tujuan bersih desa ditawun yaitu untuk meningkatkan kegotong-royongan masyarakat agar masyarakat mau bangkit lagi dari tradisional gotong-royong” Ujar Siswandi Camat Kasreman.

“Saya juga berharap adanya bersih desa, masyarakat tawun bisa ayem tentrem loh jinawi tidak ada halangan apapun, terkait dengan kepariwisataan diharapkan budaya tawun dapat menarik peran masyarakat untuk mengunjungi tawun, mudah mudahan tawun juga menjadi destinasi wisata yang kita harapkan dan dengan adanya event seperti ini masyarakat dapat guyup rukun dan meningkatkan pendapatanya” Tambahnya.

Sebelum melaksanakan Upacara yang sakral ini Bupati Ngawi beserta ibu akan melakukan kirap mulai pintu masuk Desa Tawun sampai depan pintu masuk kolam renang Tawun, yang di ikuti Reog Ngawi, Masyarakat sekitar yang akan membersihkan sendang dan adek-adek SMK 1 Kasreman Ngawi yang menggunakan pakaian adat Tradisional.

Upacara sakral ini juga menghadirkan Air Tape (Badeg) dan sesajen lainnya utuk Pelengkap Ritual Keduk Beji Ngawi, Ritual peletakan kendi ini dilaksanakan dua orang juru kunci dan warga sekitar khususnya laki-laki yang bertujuan agar air dari sumber tersebut dapat terus mengalir dan dapat mengaliri persawahan sekitar. “Kita setiap tahun sekali mengadakan upacara adat memasukan kendi kecil yang berisikan sesaji dan badeg itu supaya air sumber itu gak punah, bisa untuk mengaliri air sawah yang ada dibawah sumber ini, selain itu sumber ini juga untuk panghuripan desa tawun dan warga masyarakat ngawi sekitarnya” Ucap mbahwo Pomo selaku juru kunci.

 

Pada akhir kegiatan di tutup dengan warga sekitar yang sehabis membersihkan sendang dengan melakukan memukuli air yang di iringi lagu jawa dan di tutup dengan doa bersama (Bancaan) yang dilaksanakan warga sekitar. (kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Deputi Kunwas RB Kunjungi Ngawi, Minta Ubah Pola Pikir ASN

di %s Sekitar Kita 2,149 views

Hadirkan Bimbingan Teknis Guna Tingkatkan Nilai SAKIP Pemkab Ngawi, Saat ini Pemerintah Kabupaten Ngawi targetkan meraih nilai AA atau memuaskan pada Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP). Salah satu upaya yang menggelar bimbingan teknis peningkatan kapasitas aparatur. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan pemahaman teknis para Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam melaksanakan SAKIP yang mana sistem tersebut merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, Senin (27/08) bertempat di Ngawi Command Center.
Acara ini dihadiri Deputi Bidang Reformasi Birokrasi Akuntabilitas dan Pengawas Kemenpan Muhamad yusuf Ateh yang didampingi Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono dan Sekretaris Daerah M Sodiq Triwidiyanto serta Kepala OPD dilingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi.

Dalam paparanya, Muhammad Yusuf Ateh juga menjelaskan bahwa dalam merubah nilai SAKIP ini tidaklah mudah, karena untuk membuat nilai SAKIP AA diperlukan merubah pola pikir yang tidak mudah, yang awalnya mempunyai sudut pandang berapa besar dana yang telah dan akan di habiskan menjadi berapa besar kinerja telah dihasilkan. “Untuk merubah CC ke BB yang berat bukan ilmunya, ilmunya itu gampang sekali, Yang berat itu merubah pola pikir, merubah dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru,” tandas Muhammad Yusuf Ateh.

Lebih lanjut, paling tidak semua unit harus diperbaiki, setidaknya ada 23 unit, apabila di tingkat zona AA semua kepala OPD harus bisa menjelaskan apa manfaat yang sudah dibeberikan masing-masing OPD kepada masyarakat dari penggunaan anggaranya. “Kalau sudah akuntabilitasnya A setiap berangkat setiap keluar uang itu tahu apa manfaatnya baik tensible maupun intensible, nah itulah yang merubah menjadi AA. kalau sudah BB itu berarti 23 unit disini sudah benar,” tambahnya.

Untuk meningkatkan nilai SAKIP menjadi AA dibutuhkan juga sebuah komitmen dari pimpinan, karena perwujudan Reformasi Birokrasi ini juga butuh otoritas yang harus berpengalaman. Oleh karena itu kini Pemerintah Kabupaten Ngawi juga berkomitmen untuk meningkatkan kinerjanya yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan pelayanan masyarakat.

Selain itu Bupati Ngawi juga berpesan kepada seluruh kepala OPD untuk betul-betul mempelajari dengan baik dalam memperbaiki SAKIP Kabupaten Ngawi serta merubah kebiasaannya sendiri yang harus bisa bekerja dan mendapatkan hasil nyata, karena tidak hanya tingkat kehadiran ataupun absensi yang di butuhkan tetapi kerja nyatapun sekarang juga dibutuhkan.

“Merubah pola pikir itu tidak gampang apa lagi sudah terbiasa, maka dari itu kita harus bekerja menggunakan sasaran dan sasaran inipun juga harus dibimbing terus oleh pimpinan OPDnya. Kendala-kendala ini juga harus kita telateni, dengan sabar ramah tentu saja akan mampu merubah pola pikir itu sendiri,” lanjut Bupati
Usai berikan paparan, Muhamad yusuf Ateh juga berkunjung ke RSUD Dr. Soeroto Ngawi, Kecamatan Padas Ngawi serta Puskesmas Padas Ngawi. Tidak hanya itu Deputi Kemenpan ini juga akan berkunjung ke Wisata Jamus Ngawi serta melaksanakan ramah tamah di kebun Teh Jamus Ngawi. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top