
Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Momentum Kebangkitan
Penetapan 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila, tak lepas dari peristiwa kudeta yang gagal dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dikenal dengan Gerakan 30 September 1965 atau biasa disebut G30S PKI. Dalam peristiwa tersebut, enam jenderal serta satu perwira TNI AD dibunuh. Untuk mengingat peristiwa tersebut setiap tanggal 1 Oktober dilaksanakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
Sabtu (1/09/22) di Halaman Pendopo Wedya Graha dilaksanakan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, bertindak sebagai Inspektur Upacara Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, turut hadir mengikuti upacara, Forkopimda Ngawi, Kepala OPD serta jajaran TNI/POLRI, ASN dan pelajar.
Upacara diawali dengan mengheningkan cipta kemudian pembacaan teks Pancasila oleh Inspektur upacara dilanjutkan pembacaan Ikrar oleh Ketua DPRD Ngawi Heru Kusnindar.
Dengan mengusung tema “Bangkit Bergerak Bersama Pancasila” dikatakan Wabup Ngawi, peringatan ini menjadi momen kebangkitan dimasa pandemi Covid 19 meneguhkan untuk bangkit kembali untuk berbagai disektor, ” Itu yang diharapkan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah harus betul-betul cermat mengambil kebijakan di segala sektor,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Dwi Rianto Jatmiko juga berpesan bahwa Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari hari, ditanamkan nilai-nilai nya, dan ditanamkan sejak dini sehingga nantinya meraka akan mampu mengahadapi perkembangan jaman yang pesat ini, “Dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila terutama dalam memproyeksikan terhadap pengaruh negatif dari budaya asing yang tidak sesuai dengan adat tradisi masyarakat kita,” tuturnya.
Bayar Di Pasar Walikukun Bisa Pakai QRIS
Di era digitalisasi semua hal menjadi lebih praktis beberapa kemudahan muncul menjawab kebutuhan masyarakat. Termasuk digitalisasi sistem pembayaran non tunai yang diluncurkan Bank Indonesia, salah satunya melalui Implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk pembayaran di pasar.
Seperti yang saat ini Jumat (30/09/22) di launching Pasar Walikukun Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi sebagai pada SIAP (Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai) QRIS .
Pasar Walikukun menjadi pasar ke empat yang menggunakan aplikasi pembayaran QRIS setelah Pasar Besar Ngawi, Pasar Karangjati dan Pasar Paron.
Diimplementasikannya QRIS di Pasar Walikukun diapresiasi Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono sebab ke depan daerah ini akan menjadi kawasan industri, “Kita juga harus mulai bersiap sebentar lagi daerah Walikukun ini atas Perpres Nomor 80 Tahun 2019 Kecamatan Widodaren dan Karanganyar ditunjuk Presiden sebagai kawasan industri strategis nasional yang tentu perputaran ekonomi akan semakin cepat”, ujarnya.
Namun ditambahkan Ony Anwar Harsono dalam penerapannya juga dituntut dukungan sarana prasaran teknologi informasi,”Bagaimana sarana prasarana dan suprastruktur kita harus support, kita juga ingin sosialisasi ini diterapkan dimasyarakat sehingga masyarakat menjadi paham,” imbuhnya.
Turut hadiri Kepala Bank Indonesia Cabang Kediri Sofwan Kurnia, Kepala Bank Jatim Cabang Ngawi Yetty Fitria Suprapto.
Pasar Murah Ngawi, Tekan Inflasi
Beragam upaya dilakukan pemerintah untuk mencegah inflasi akibat kenaikan BBM dan sejumlah bahan pokok akibat krisis energi dan pangan yang terjadi disejumlah negara, salah satunya yang dilakukan Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja Ngawi untuk kedua kalinya gelar Pasar Murah, Jumat (30/09/22) di area Street Food Ngawi, Alun – Alun Merdeka.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono didampingi Sekretaris Daerah Mokh Sodiq Triwidiyanto, dan Kadin Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja Yusuf Rosyadi meninjau langsung lokasi pasar murah.
Disampaikan Bupati Ngawi bahwa Kabupaten Ngawi sebagai salah satu penyangga pangan nasional dan beberapa komoditi pangan disupply dari Ngawi, makanya Kabupaten Ngawi harus mampu menekan inflasi khususnya pangan. ” Karena pergerakan harga pangan cukup lincah naik turunnya cukup cepat, dan itu dipengaruhi tidak hanya distribusi saja tapi juga keberadaan bahan pangan, maka dengan pasar murah ini diharapkan mampu menekan angka inflasi”, jelasnya.
Meskipun angka inflasi di Kabupaten Ngawi rendah, tidak sampai 1.6 persen, namun menurut Ony Anwar dengan operasi pasar ini sedikit banyak akan berdampak pada penekanan angka inflasi, ” Sebelumnya dua minggu sekali karena kemarin diminta Presiden Joko Widodo untuk intens lagi dan akan melakukan seminggu sekali,” imbuhnya.