
Apel Akbar Banser NU 2022 Dan Peresmian Gedung GP Ansor Ngawi
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono hadiri Apel Akbar 2022 Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser NU) sekaligus peresmian gedung kantor Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Ngawi, Sabtu, (10/12/22) di Lapangan Terminal Kertanegoro Ngawi.
Turut hadir pada acara ini, Ketua DPRD Ngawi, Heru Kusnindar, Forkopimda Ngawi, Pimpinan Kepala Kantor Kemenag Ngawi, serta perwakilan badan otonom/perangkat organisasi Nahdlatul Ulama Kabupaten Ngawi.
Menurut Bupati Ngawi akan banyak dicapai ketika organisasi memiliki fasilitas yang representatif, dan tidak hanya sebatas simbolisasi saja tapi harus mampu memberikan manfaat, kontribusi dan bersinergi dengan Pemerintah Daerah, “Terutama dakwah kepada umat, menjaga persatuan dan kesatuan dan bisa menjalin persaudaraan seluruh umat beragama di Kabupaten Ngawi, dan menjadi komitmen bersama, sehingga pembangunan bisa direalisasikan bersama,” katanya.
Sementara, Ketua GP Ansor Ngawi, Husaini Amar menyampaikan ucapan terimakasihnya untuk Pemkab Ngawi yang telah membantu pembangunan gedung
GP Ansor ini, dan berharap nantinya bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan di Kabupaten Ngawi.
Dikesempatan ini, Bupati Ngawi juga dikukuhkan sebagai anggota kehormatan Banser yang secara simbolis dilakukan dengan mengenakan Jaket beratribut Banser.
Kemudian dilanjutkan penyerahan perlengkapan penanggulangan bencana kepada Barisan Ansor Tanggap Bencana (Bagana).
Ketum HKTI Kunker Ke Ngawi, Minta Petani Ngawi Jadikan Situasi Global Sebagai Tantangan
Saat ini Kabupaten Ngawi salah satu penyangga ketahanan pangan nasional dari data per Desember 2022, produktifitas padi Ngawi tertinggi nasional dan surplus tertinggi nasional seperti yang disampaikan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono saat menerima kunjungan kerja Ketua Umum HKTI, Moeldoko ke Kabupaten Ngawi, Jumat (9/12/22).
Keberhasilan Kabupaten Ngawi untuk capaian ini, menurut Ony Anwar berkat kerjasama dan gotong royong petani se Kabupaten Ngawi yang tangguh dan mandiri, “Dan istiqomah melaksanakan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan,” ungkapnya.
Pertanian ramah lingkungan berkelanjutan sekarang ini, di Kabupaten Ngawi masif dilakukan, pasalnya dikatakan Bupati Ngawi bahwa hal ini tidak hanya sebatas penyangga pangan nasional tapi Kabupaten Ngawi berdaulat pangan, “Oleh karena itu kita ingin pertanian ramah lingkungan ini kita tularkan ke Kabupaten/ kota lain di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Sementara Ketua umum HKTI dikesempatan ini menyinggung situasi global saat ini dan untuk Kabupaten Ngawi menurutnya tergantung cara menyikapinya sebagai ancaman, tantangan atau malah sebagai peluang bagi petani, “Saya yakin, petani Ngawi ini bisa mejawab bahwa ini adalah peluang yang sangat baik. Untuk kesejahteraan para petani. Kalau itu ditempatkan sebagai peluang, maka kita harus melihat. Komoditas apa yang bisa kita jual keluar. Karena dunia saat ini sedang membutuhkan banyak persoalan logistik,” terangnya.
Tidak hanya itu, Moeldoko mengkampanyekan makan telur, sebagai upaya pencegahan Stunting pada anak, “Permasalahan Stunting sangat penting untuk di tangani, karena pastinya akan mempengaruhi kapabilitas seseorang,” katanya.
Lebih lanjut, dikatakan Moeldoko target penurunan angka Stunting menuju 14 persen (nasional), untuk diupayakan bersama
Disela kegiatan ini, digelar bazar pangan murah kerjasama antara Badan Pangan Nasional (Bapanas) HKTI Pusat dan Pemerintah Kabupaten Ngawi serta penyerahan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) untuk petani.
Program Ngawi Makmur, Pinjaman Modal Bagi Pedagang Pasar Tanpa Anggunan
Untuk menggerakkan ekonomi saat ini, sejumlah strategi dilakukan Pemerintah Kabupaten Ngawi salah satunya dengan menggandeng Bank Jatim Cabang Ngawi dan Baznas Ngawi untuk pemberian modal tanpa bunga dan anggunan.
Hal ini diimplementasikan dengan program Ngawi Makmur Pinjaman Modal Usaha Tanpa Bunga Dan Tanpa Anggunan, yang dilaunching Jumat (09/12/22) di Pasar Besar Ngawi oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.
Disampaikan Bupati Ngawi program ini akan memfasilitasi pedagang di pasar untuk mendapatkan modal usaha tanpa bunga dan tanpa angunan sehingga terjadi pemerataan, tidak terbatas yang punya anggunan saja, “Pedagang pasar di Kabupaten Ngawi ini banyak yang feasible tapi belum bankable, maksudnya secara usahanya sudah layak namun secara kredit perbankan belum bisa ini, kemudian disinergikan proses perbankan ini agar tetap aman,” katanya.
Ony Anwar Harsono berharap program ini bisa menjadi solusi bagi pedagang yang feasible namun belum bankable, melalui kerjasama dan sinergi antara Pemkab Ngawi, Bank Jatim dan Baznas sehingga secara aturan dan implementasinya benar.
Diungkapkan Bupati Ngawi dalam program ini maksimal pinjaman Rp. 10 Juta, dan untuk selebihnya bisa dilakukan secara mandiri diluar program, “Pertama kita coba sejuta, apabila mengembalikannya lancar bisa menambah pinjaman hingga maksimal 10 juta rupiah” jelasnya.
Sementara disampaikan Pimcab Bank Jatim Ngawi, Yetty Fitria Suprapto bahwa program ini juga akan dilaunching di 18 pasar daerah lainnya di Kabupaten Ngawi, “Ini sebagai wujud komitmen kami memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tuturnya.
Turut hadir di kegiatan ini Ketua Baznas Ngawi Samsul Hadi, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Tenaga Kerja Yusuf Rosyadi, Kepala Bagian Kesra Setda Ngawi Sutrino bersama sejumlah pedagang pasar besar Ngawi.