Author

Isni Maria - page 30

Isni Maria has 281 articles published.

Wabup, Ony Anwar Berikan Kuliah Perdana Akper Ngawi

di %s Pendidikan 1,571 views

Wakil Bupati Ngawi berkesempatan memberikan kuliah perdana untuk 85 peserta didik di Akademi Keperawatan (Akper) Pemerintah Kabupaten Ngawi, Senin (2/9).

Kali ini, Wabup menyampaikan materi yang berkaitan dengan permasalahan kesehatan yang sekarang ini mendapatkan perhatian khusus Pemkab Ngawi, salah satunya Stunting. “Pentingnya profesi Perawat kedepan, bisa menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan bangsa, khususnya di Kabupaten Ngawi. Sebab, permasalahan Stunting di Kabupaten Ngawi masih sangat tinggi, diatas 25 persen yang harus mendapat perhatian khusus,” tuturnya.

Ony Anwar juga menyampaikan perihal 4 (empat) kejahatan luar biasa yang saat ini mendapat perhatian dari pemerintah pusat maupun daerah, diantaranya adalah radikalisme, terorisme, narkoba dan korupsi. Menurutnya, terkait radikalisme dan terorisme sebisa mungkin sejak dini terdeteksi, jika ada mahasiswa yang terpapar pemahaman ini harus mendapatkan perhatian serius. “Mengenai narkoba kalau bisa seluruh civitas  akademika di Akper Ngawi bisa menjadi dutanya, supaya bisa mengurangi dan menghilangkan peredarannya di sini,” katanya. Sedangkan soal korupsi, Wabup menandaskan bahwa suatu sistem yang baik itu harus memiliki integritas tinggi agar mampu terhindar dari kejahatan yang banyak merugikan ini.

Ia juga menjelaskan bidang kesehatan menjadi salah satu pelayanan dasar Pemkab Ngawi, pun keberadaan Akper nantinya dapat menjadi pioneer mencetak sumber daya yang mampu memberikan pelayanan dengan berkualitas baik, “Ya semakin hari Akper Ngawi bisa berevolusi menjadi akademisi  serta, memiliki akreditasi bagus dengan pengajar professional. Sehingga kedepan mampu menghadirkan perawat-perawat yang memilki kapasitas kecapakan akademik  maupun skill  dan mempunyai budi pekerti luhur. Hal ini bisa nilai plus dari  lulusannya,” ujarnya.

Sementara Pembantu Direktur Akademik I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Rini Komalawati mengatakan kesiapan pihaknya, dalam mendukung semua program Pemerintah terkait kesehatan, “Kami juga akan  mendukung program Pemerintah baik kaitannya yang sudah di canangkan seperti penanganan gizi buruk atau stunting ataupun yang lainnya,” kata Rini Komalawati akhiri wawancaranya. (ad/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pemkab Ngawi Gelar Wayang Kulit di TMII, Peringati Malam 1 Suro

di %s Seni Budaya 2,031 views

Pagelaran Wayang Kulit semalan suntuk kembali digelar Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk menyambut datangnya tahun baru 1 Muharram atau 1 Suro dalam kalender Jawa di Anjungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Sabtu (31/8) malam dengan mengangkat lakon Sadewo Waris oleh dalang Ki Seno Nugroho

Agenda tahunan ini dihadiri, Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Timur  Dwi Suyanto, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristianto, Bupati Ngawi Budi Sulistyono beserta Istri, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar beserta istri, Sekda Mokh  Sodiq Triwidiyanto beserta istri, Ketua Paguyuban Ikatan Masyarakat Ngawi di Jakarta, Kepala OPD dan Camat se Kabupaten Ngawi.

Acara yang berlangsung meriah ini, juga diramaikan dengan perform Dalang Cilik dan Kirun Cs. Nampak antusiasme penoton begitu melihat penampilan keduanya, apalagi masyarakat ibukota yang mungkin jarang menyaksikan tontonan seperti ini, gelak tawa terdengar riuh begitu ada adegan lucu dari penampil ini.

Disela acara Bupati Ngawi, Budi Sulistyono mengungkapkan bahwa setiap 1 sura Kabupaten Ngawi selalu diberi kesempatan menggelar Wayang Kulit di TMII. “Makanya kita juga bekerjasama dengan dalang kondang, yang banyak penggemarnya. Alhamdullilah, antusiasme penonton luar biasa, dan ini rekor betul untuk ajungan Jawa Timur,” katanya.

Bupati juga mengatakan begitu banyaknya masyarakat yang datang ke acara ini membuktikan bahwa mereka ini ingin bernostalgia dan peduli akan seni budaya Jawa, khususnya Wayang Kulit, “Mereka ingin berkumpul bersama kita semua, dan saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat Ngawi terutama yang ada di Jakarta,” ujarnya.

Budi Sulistyono juga menyampaikan bahwa selama ini Pemerintah Kabupaten Ngawi terus giat mengembangkan sektor wisata, baik alam, budaya maupun sejarah. Sehingga bisa memiliki daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang. Menurutnya, acara yang digelar setiap tahun ini sebagai upaya pelestarian budaya ditengah arus globalisasi yang terus menggerus setiap lini kehidupan, “Kita memberikan contoh melestarikan seni budaya, terutama bagi generasi muda. Makanya, kita hadirkan dalang serta seniman cilik dalam pembukaan acara ini,” katanya.

Bupati berharap event seperti ini bisa dilakukan rutin baik di TMII ataupun kegiatan lain sebagai bentuk melestarikan seni budaya, “Juga sebagai upaya menjaga budaya asli Indonesia, agar tidak hilang digerus modernisasi,” pungkasnya. (dn/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

PWI Kab. Ngawi Resmi Dilantik, Wabub Berharap Bisa Ciptakan Iklim Jurnalistik Sesuai Kode Etik

di %s Kabar Ngawi 1,605 views

Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar hadiri pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Persiapan Kabupaten Ngawi yang telah terpilih dalam Konferensi PWI Jawa Timur tahun 2019 di Pendopo Wedya Graha, Senin (26/8). Dan, resmi dilantik Ketua PWI Jatim, Ainur Rohim.

Hadir dalam acara ini, Ketua DPRD Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pengurus PWI Provinsi Jatim, pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi, dan sejumlah komunitas wartawan yang ada di Ngawi.

Menurut Ainur Rohim wartawan itu harus mampu bekerja dengan aturan yang telah ditetapkan, “Berpegang pada rule of game, Kode Etik Jurnalistik dan Undang – Undang Nomor 40 tetang Pers ataupun keputusan lain yang telah ditetapkan Dewan Pers,” terangnya.

Ketua PWI Jatim ini berharap semua komponen yang ada di Kabupaten Ngawi, termasuk Pemkab Ngawi bisa menciptakan pers yang bebas dan bertanggung jawab, “Kami berharap sangat tinggi kepada Pemerintah di Ngawi, untuk sama – sama mendukung iklim kemerdekaan pers yang bebas dan bertanggungjawab,” katanya.

Sementara Wabup Ony Anwar dalam sambutannya mengapresiasi terbentuknya PWI di Kabupaten Ngawi yang memiliki kompetensi dan professional, “Pelantikan ini sebagai bentuk komitmen serta niatan rekan – rekan Wartawan di Ngawi, untuk lebih professional. Sebab, di keanggotaan PWI ini harus lulus uji kompetensi Wartawan, hal ini akan menjadi langkah kedepan kepengurusannya disini,” kata Wabup.

Ony Anwar berharap dengan pengurus PWI ini, bisa menghadirkan iklim jurnalistik yang baik sesuai kode etiknya. “Harapannya, seluruh insan Pers atau Jurnalis yang ada di Kabupaten Ngawi ke depan memiliki kompetensi, serta meletakkan kembali Kode Etik Jurnalistik untuk mewartakan segala berita yang disampaikan dengan baik,” tuturnya.

Pun, pengurus PWI Persiapan Kabupaten Ngawi periode tahun 2019 – 2020 adalah sebagai Ketua Gembong Pranowo, SH, Sekretaris, Bayu Wijayanto, S,Sos, Bendahara, Kundari Pri Susanti, ST, Seksi Organisasi dan Keanggotaan Purwanto, Seksi Pendidikan Zainal Abidin, Seksi Politik dan Pemerintahan Andik Ari Wibowo, Seksi Hukum da perlindungan Wartawan Andika Abdilah,SH, Seksi Olah Raga Deby Rio Prasetyo, Seksi Keagamaan dan kebudayaan Katimin A Rhohim. (nf/komimfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Deklarasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Dan Penurunan Stunting Kabupaten Ngawi Tahun 2019

di %s Kesehatan 2,463 views

Di era globalisasi saat ini, sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas supaya terus bisa mengikuti dinamika yang terjadi saat ini. Upaya ini tentu tidak mudah, salah satu penghambatnya adalah rendahnya kualitas SDM, yang disebabkan banyak faktor salah satunya kesehatan dan pemenuhan gizi.

Adalah stunting atau kegagalan pertumbuhan akibat akumulasi ketidak cukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan, berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan. Dilansir dari mca-indonesia.go.id menyebutkan ada 8,9 juta anak Indonesia yang kurang gizi, dengan prevalensi stunting sebesar 37,2 pesen, artinya satu dari tiga anak di Indonesia tumbuh tidak sempurna.

Kondisi inilah yang sekarang menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Ngawi, untuk melakukan percepatan penurunan Stunting. Pasalnya, di Kabupaten Ngawi ditemukan 200 anak dengan tumbuh kembang terlambat, kondisi ini akan menjadi bom waktu dimasa mendatang yang berdampak pada menurunnya kualitas generasi penerus.

Penanganan masalah ini, tidak hanya dilakukan melalui pendekatan gizi, tetapi juga Sanitasi. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 yang disebutkan di laman  www.depkes.go.id menyebutkan akses terhadap sanitasi yang baik berkontribusi dalam penurunan stunting sebesar 27 persen.

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono bersama leading sector gelar Deklarasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Dan Penurunan Stunting Kabupaten  Ngawi Tahun 2019 di Pendopo Wedya Graha, Selasa (20/8).

Hadir dalam acara ini Kepala Seksi Infrastruktur, Bappeda Jawa Timur Sri Sintawati, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Jatim,drg Sulvy Dwi Anggraini, Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto, Ketua Tim Penggerak PKK Antiek Budi Sulistyono, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serta Camat se Kabupaten Ngawi.

Menurut Bupati Ngawi, program percepatan pembangunan sanitasi permukiman adalah salah satu upaya penyediaan infrastruktur sanitasi baik limbah maupun sampah, yang dilakukan Pemerintah Daerah, “Program ini bagian dari Sanitasi Roral Berbasis Masyarakat (STBM) untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat,” kata Bupati dalam sambutannya.

Pada tahun 2019 di Kabupaten telah menetapkan 35 desa STMB, dan desa yang masuk dalam program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). “Empat diantaranya telah dijadikan pilot project penanganan di tahun 2020, diantaranya desa Gendong, Pandean, Dungmiri dan Wonorejo, sebab wilayah ini dipilih sebagai lokus STMB namun angka stuntingnya masih tinggi,” ucap orang nomor satu di Kabupaten Ngawi ini.

Bupati menyampaikan perbaikan sanitasi merupakan salah upaya yang terpenting dan utama dalam proses penurunan stunting, sebab dari sinilah semua berawal, “Kalau sanitasinya bagus, apa saja yang masuk ke dalam tubuh kita tentunya akan bagus pula, baik itu melalui mulut, kulit, ataupun udara pasti akan baik dan tidak berdampak buruk pada kita. Maka ini akan ditata dahulu, bahkan sudah lama kita konsentrasi terhadap upaya ini, seperti buang besar sembarang tempat sudah dilarang,” jelasnya.

Bupati menegaskan upaya perbaikan sanitasi ini menjadi tumpuan utama dalam penyelesaian masalah stunting. Selain, itu juga diungkapkan bahwa banyak faktor lain yang bisa menyebabkan persoalan gizi ini bisa ada lagi, misalnya ekonomi. “Makanya ini harus menjadi tanggung jawab bersama, dan gotong royong. Semua OPD harus memiliki anak dan ibu hamil asuh. Dengan begitu mulai dari janin sudah kita perhatikan supaya bayi lahir sehat dan ibu selamat,” tuturnya.

Pola asuh ini seperti yang disampaikan Bupati tidak hanya sebatas pemberian bantuan materi tetapi juga motivasi. Sebab, banyak ditemui dari orang tua dengan anak  gizi buruk ini mampu secara ekonomi namun minimnya pengetahuan akan asupan nutrisi pada anak. “Orang tua harus diberi tahu bagaimana cara meningkatkan selera makan anak, dengan membuat menu yang bervariasi dan disukai anak,” ujarnya.

 Jika, lanjut Bupati keluarga anak tersebut tidak mampu orang tua asuh ini harus intervensi terkait kebutuhannya, “Seperti memberikan makanan tambahan, atau mainan yang disukai anak, biar dia mau makan,” katanya. 

Bupati juga mengatakan percepatan penurunan stunting tidah dapat diselesaikan sendiri oleh sektor kesehatan, tapi harus dilakukan bersama melalui penguatan komitmen daerah dan lintas sektor, “Harus ada koordinasi, antara Dinkes sebagai pelayanan kesehatan, sedangkan peningkatan kualitas air bersih oleh Dinas PUPR, serta desa perlu adanya pembinaan dan pendampingan perbaikan gizi melalui DPMD,” lanjutnya.

Dikesempatan ini, Bupati kenalkan empat kebijakan terkait upaya pelayanan Pemerintah kepada masyarakat, yakni Ngawi Ramah (Ngawi Nyawiji Ngramut Limbah Lan Sampah), Gemah Ripah (Gerakan Ambil Sampah Jadi Rupiah), Pola Asuh Kasih Lima Sayang (Program Pengelolaan Sampah Terpadu Kualitas Air Bersih Limbah Aman Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Ngawi), Ngawi ber – Acting (Ngawi Bersama Cegah Stunting).

Sementara Kasi Kesga dan Gizi Masyarakat, Dinkes Provinsi Jatim, Sulvy Dwi Anggraini memberikan apresiasi komitmen Pemkab Ngawi dalam membangun daerahnya melalui perbaikan kesehatan lingkungan. “Deklarasi ini adalah wujud kepedulian masyarakat Ngawi terhadap lingkungannya, pengelolaan sampah yang baik, akses air bersih berkualitas serta pengelolaan limbah yang aman. Dan, ini bisa menjadi kunci dalam perbaikan lingkungan yang sehat,” ucap Sulvy.

Apalagi pada akhir tahun 2018 silam, Kabupaten Ngawi telah diganjar penghargaan STBM Eka Pratama dari Kementerian Kesehatan RI, karena keberhasilannya dalam penerapan 5 pilar STBM, yang meliputi stop buang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengelolaan air minum atau makanan rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga dan pengelolaan limbah cair rumah tangga.

Acara ini diakhiri dengan penandatangan bersama deklarasi  Percepatan Pembangunan Sanitasi Dan Penurunan Stunting Kabupaten Ngawi dan secara simbolis dengan pelepasan balon ke udara oleh Bupati Ngawi dan ketua tim penggerak PKK Ngawi yang disaksikan seluruh undangan yang hadir. (nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top