Monthly archive

October 2018 - page 2

Lokakarya Penanggulangan TBC “Butuh Komitmen Kuat Menuju Eliminasi TBC 2030”

di %s Berita/Kesehatan 1,170 views

Turbekulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycrobacterium Tuberculosis yang sangat kuat sehingga memerlukan pengobatan dalam jangka panjang. Dan, menjadi salah satu penyakit yang mematikan jika tidak tertangani dengan tepat..

Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek mengungkapkan, tuberkulosis (TBC) membunuh 1,7 juta jiwa lebih banyak daripada Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) dan malaria. Menurut Nila, penanganan TBC tidak mudah ditangani sehingga perlu kerjasama berbagai sektor, seperti dilansir dari Health Liputan6.com.

Pun, Pemerintah Kabupaten Ngawi juga terus berupaya mendukung program Pemerintah Pusat menuju eliminasi TBC 2030, dengan Lokakarya Konsultasi Publik tentang Rencana Aksi Daerah (RAD) Penganggulangan TBC di Kabupaten Ngawi, di Gedung Kesenian, Rabu (17/10).

Hadir dalam acara ini, Bupati Ngawi Ir H Budi Sulistyono, Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, diwakilkan Asisten  3, Tim dari KNCV, Valentinus Sama Tukan, Perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Murtini, Forum Koordiansi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Ketua pengerak PKK Antik Sulistyono, Camat se Kabupatren ngawi, Kepala Bank Jatim, Kepala Puskesmas se Kabupaten Ngawi, Tim dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), beberapa tokoh agama.

Dalam paparan Kepala Dinas Kesehatan melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), drg. Endah Pratiwi AD, menyampaikan bahwa hasil Survei Prevelensi Nasional TBC tahun 2013-2014 menunjukan angka 660/100.000, artinya terdapat 660 kasus TBC dalam 100.000 penduduk.  Untuk Provinsi Jatim angka terjemahan prevelesi menunjukan angka 316/100.000 penduduk. Sedangkan Kabupaten Ngawi, angka notifikasi terhadap kasus TBC yang diobati (case notification rate /CNR) adalah 281 per 100.000 penduduk.

“Perkiraan jumlah kasus TBC kabupaten Ngawi sebanyak 2.334 kasus. Penemuan kasus TBC tahun 2017 sebanyak 845 kasus (36%). Sementara, kasus TBC yang belum ditemukan sebanyak 1.489 kasus (64%) sekaligus menjadi sumber penularan di masyarakat. Sedangkan, target keberhasilan pengobatan TBC mencapai 90 persen,  dengan jumlah pasien yang diobati sampai sembuh hingga 85 persen, 5 persennya meninggal dunia dan putus obat,” ungkap Endah dihadapan seluruh undangan yang hadir. Lebih lanjut, Kabid P2P ini katakan penanggulangan terhadap penyakit yang sulit dideteksi ini dengan serangkaian tindakan yang dirancang untuk mengeliminasinya, dan mengacu pada kebijakan nasional. “Beban TBC, yang berat dan mendesak tidak cukup, hanya ditangani oleh dinas kesehatan saja tetapi melibatkan banyak pihak baik, lembaga pemerintahan maupun lembaga lain,” tandasnya.

Sementara menurut Bupati Ngawi saat ditemui di acara Gebyar Academia, Rabu malam (17/8) di Gedung Eka Kapti, mengatakan bahwa kesehatan sebagai salah satu indeks kesejahteraan masyarakat, sebab hal ini akan menggambarkan kemajuan pembangunan kesehatan di suatu wilayah, “TBC penyakit paling mudah penularannya dan paling lama penyembuhannya. Dan, bisa berdampak pada aktivitas yang tidak maksimal,” tuturnya.

Ia juga ungkapkan kalau Pemkab Ngawi berkonsentrasi penuh untuk penanggulangan penyakit ini. “Kita memang konsentrasi betul untuk perkembangan TBC ini, bahkan untuk pencegahannya sekalipun termasuk bagaimana memulai kesadaran hidup bersih, kesadaran berinteraksi dengan baik, dan hidup sehat,” tuturnya.

Di akhir wawancara Bupati ungkapkan kalau masih ada sekitar 70 persen orang yang belum menyadari kalau terjangkit penyakit berbahaya ini, “Makanya bagaimana menemukan sumber (penderita) dari mereka yang sering berinteraksi dengan masyarakat, seperti tenaga kesehatan atau lainnya. Dan, sebisa mungkin anak – anak yang rentan, jangan sampai tertular atau terjangkiti. Untuk menemukannya, kita ajak semuanya terbuka terhadap apa yang dirasakan. Jika terjangkit, segera bisa tertangani dengan baik dan tepat,” pungkasnya. n

Dan, perihal terpenting untuk mengakhiri TBC 2030, Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi butuh komitmen bersama yang kuat seluruh stakeholder, sektor lain termasuk masyarakat, untuk bisa menjembatani mengakhiri penyakit ini sekaligus bersamaan bekerja menurunkan lebih cepat kasus ini.

Konsultasi publik ini penandatanganan kesepakatan bersama dalam penanggulangan TBC bersama Bupati Ngawi dan seluruh lintas sektor yang hadir dalam acara ini .

Sebar dan Bagikan :

Shares

DPRD Kabupaten Ngawi Gelar Rapat Paripurna, Bahas 4 Raperda

di %s Sosial Politik 1,350 views

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ngawi kembali gelar rapat paripurna, dengan bahasan rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang Badan Permusyawaratan Desa, Irigasi, Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2010 tentang Retribusi Pelayanan Pasar serta Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Pemakaian Kekayaan Daerah di Gedung Kesenian Pemerintah Kabupaten Ngawi, Selasa (16/10).

Rapat Paripurna dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Ngawi, Dwi Rianto Djatmiko dampingi Wakil Ketua 1, Sarjono, Wakil Ketua 2, Sulistiyanto. Acara ini dihadiri 33 anggota dari 45 anggota di DPRD Kabupaten Ngawi, dan telah dinyatakan memenuhi memenuhi quorum. Juga hadir, Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ony Anwar dan Sekretaris Daerah M Sodiq Triwidiyanto beserta para Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kepala Organisasi Perangkat Daerah, Camat, beserta undangan.

Rapat Paripurna ini akan digelar selama dua hari, Selasa – Rabu (15/10). Agenda di hari pertama, penyampaian pandangan umum dari 6 Fraksi, diantaranya Fraksi Nurani Demokrat yang diwakili Haryo Kardinto, Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang diwakili Slamet Riyanto, Fraksi Partai Golongan Karya yang diwakili Manggiono, Fraksi Gerindra Nasional yang diwakili Yudho ari saputro, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Sadik serta Fraksi Persatuan Kebangkitan Bangsa yang diwakili Adi Cahyono. Pada Selasa 16/10 Rapat paripurna dilanjutkan dengan agenda pembacaan jawaban Bupati Ngawi terkait pandangan Umum Fraksi Fraksi DPRD Kab Ngawi.

Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian jawaban Bupati Ngawi terhadap salah satu Fraksi terkait pelestarian sumber mata air dikawasan penyangga. ”Kami sepakat bahwa revitalisasi Irigasi dan pelembagaan pengelolaaanya harus diupayakan melalui penetapan peraturan daerah, Karena air adalah faktor utama produksi pertanian” Ujar Ir. Budi Sulistyono. Disamping itu, Pemerintah Daerah juga akan terus upayakan pelestarian sumber mata air di kawasan penyangga, “Karena dengan begitu , air bisa terus mengalir ke saluran irigasi sehingga sektor pertanian tetap dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian Kabupaten Ngawi,” tambahnya.

Sementara menurut Ketua DPRD Kabupaten Ngawi, Dwi Rianto Djatmiko, bahwa rapat paripurna kali ini untuk membahas kepentingan yang menyangkut irigasi dan Pemerintah Desa supaya bisa segera berjalan secara efektif, sekaligus bisa menjalankan tugasnya masing – masing di desa. “Kami berharap segala sesuatu yang berkaitan dengan irigasi maupun pemerintah desa yang didalamnya ada unsur BPD bisa segera melaksanakan tugasnya secara efektif,” tutur Dwi Rianto.

Diakhir kegiatan, Selasa (16/10) ditutup dengan penandatangan jawaban Bupati Ngawi, yang telah disepakati DPRD Kabupaten Ngawi. Kemudian dilanjutkan penyerahan ringkasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Tahun Anggaran 2019, Bupati Ngawi kepada Ketua DPRD Kabupaten Ngawi.(kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Jalan Sehat Berhadiah, Meriahkan HUT Jatim 73

di %s Olahraga 1,288 views

Untuk meriahkan HUT Provinsi Jawa Timur ke 73, Pemerintah Kabupaten Ngawi gelar Jalan Sehat Berhadiah, di Alun – Alun Merdeka Ngawi, Minggu (14/10. Peserta diberangkatkan langsung oleh Bupati Ngawi didampingi Sekretariat Daerah Kabupaten Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto, secara simbolis dengan pengangkatan bendera. Hadir dalam acara ini Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, Perwakilan Kapolres, Perwakilan Dandim dan pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi.

Kegiatan yang diprakarsai Bagian Administrasi Kesejahteraan Masyarakat ini selain untuk memeriahkan HUT Provinsi Jawa Timur ke 73 juga untuk meningkatkan rasa memiliki dan kecintaan Provinsi Jawa Timur, hal ini seperti yang disampaikan Kepala Administrasi Kesra, Sri Martatik dalam laporannya. “Dengan acara ini, saya harapkan masyarakat semakin punya rasa memiliki dan cinta terhadap Propinsi Jawa Timur,” katanya.

Sementara Bupati Ngawi dalam sambutannya, menyampaikan ucapan terimaksih kepada semua pihak yang telah mendukung acara jalan sehat ini, sehingga bisa terlaksana dan berjalan lancar. Masih menurut Bupati, kegiatan kali ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan, sebab sampai saat ini Provinsi Jatim dalam keadaan aman, tenteram, kondusif dan damai. “Kita harus bersyukur, di hari ulang tahun Jawa Timur ke 73 ini, semoga Jawa Timur semakin aman, nyaman, kondusif, damai. Dan, semakin makmur sejahtera,” tutur Bupati disela sambutannya.  Dan, jalan sehat pagi ini juga mandat oleh bapak Gubernur” ucapnya. Sebelum berangkat, Bupati berpesan kepada peserta untuk tertib dan mematuhi rute yang sudah ditetapkan.

Jalan santai ini menempuh jarak sekitar 5 Km dengan rute, Jalan Teuku Umar – Jalan Jenderal Suprapto – Jalan dr. Soetomo – Jalan Sentot – Jalan Trunojoyo – Jalan Thamrin – Jalan Imam Bonjol – Finish.

Acara ini cukup meriah, terlihat antusiasme peserta meskipun lelah tapi rela menunggu undian hadiah diumumkan. (kominfo)

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

Eksplor Potensi Desa Dengan Bursa Inovasi Desa (BID)

di %s Sekitar Kita 1,101 views

Bursa Inovasi Desa (BID) adalah bagian dari tahapan Program Inovasi Desa. BID menawarkan kegiatan yang terkait dengan pembangunan desa yang dinilai inovatif. Selain itu, juga untuk membangun komitmen replikasi inovasi – inovasi yang sesuai oleh Pemerintah Desa. Pun, Pemerintah Kabupaten Ngawi juga laksanakan program ini dengan menggelar Bursa Inovasi Desa Cluster Ngawi Tahun 2018, diprakarsai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa. Program ini diikuti Tim Pelaksana Inovasi Desa diantaranya Kecamatan Ngawi, Kecamatan Paron, Kecamatan Geneng, Kecamatan Gerih dan Kecamatan Pitu. Pembukaan kegiatan ini dilakukan  di Gedung Pertemuan RM. Notosuaman Ngawi, Senin (8/10).

Hadir dalam acara ini, Asisten Administrasi Umum Sekertariat Daerah Kabupaten Ngawi, Hermiati Retno Sriwulan, Kepala dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Kabul Tunggul Winarno,  Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD),  Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Paron, Ngawi, Geneng, Pitu, Gerih, Tokoh Masyarakat serta Tim Pelaksana Inovasi Desa.

Bursa Inovasi Desa ini dibuka secara simbolis, oleh Asisten Administrasi Umum Sekertariat Daerah. BID ini, akan dilakukan secara marathon, selama  4 (empat) hari,  mulai tanggal 8-11 Oktober 2018, dengan di tempat berbeda, yakni Cluster I di RM Notosuman Watualang, Cluster II Gedung Panti Balai Pertemuan Desa Jogorogo, Cluster III Di Kantor Kecamatan Padas, Cluster IV di Balai Pertemuan Desa Walikukun. “Program ini akan kita bagi menjadi empat cluster, dengan memberikan contoh-contoh inovasi yang sudah pernah dilakukan desa, baik skala lokal, daerah sekitar ataupun secara nasional,” ungkap Kabul Tunggul Winarno, Kepala DPMD Ngawi.

Disampaikan juga, bahwa bidang inovasi yang dicontohkan dalam program misalnya, sarana prasarana, kewirausahaan, dan pengembangan ekonomi lokal. Lebih lanjut, Kabul sampaikan bahwa penggunaan APBDes harus mulai diarahkan, tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tapi juga pada pemberdayaan masyarakat. Ia juga ungkapkan, kalau program ini tidak bisa serta didapat hasilnya, tapi melalui proses yang panjang. “Kebijakan ini memang belum bisa langsung dilihat hasil atau wujudnya,” lanjutnya.

BID ini diharapkan bisa menjadi momentum desa dalam meningkatkan kemampuannya untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat secara efektif, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan mampu mengeksplorasi segala potensi yang ada desa. (kominfo)

 

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top