SBY : Pers Dari Rakyat Harus Untuk Rakyat

di %s Berita/Informasi 523 views

SBY PERS DARI RAKYAT HARUS UNTUK RAKYATPresiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan, Pers berasal dari rakyat maka sudah seharusnya pers juga untuk rakyat. Jika hal itu sudah dilaksanakan, maka pers telah mampu memekarkan demokrasi di Indonesia dengan baik sekaligus mampu marajut kejayaan Indonesia menjadi lebih baik.

Demikian ditegaskan SBY saat Peringatan Puncak Hari Pers Nasional (HN) Tahun 2013 yang dipusatkan di Grand Kawanua Convention Center Novotel Manado, Senin (11/2) sore.

Menurut SBY, perayaan HUT Pers telah dilaksanakan dengan meriah, kreatif, inovatif, dan merakyat. Hal ini menjadi bukti bahwa insan pers telah mampu menempatkan diri sebagai bagian penting dari majunya bangsa Indonesia. Dengan mutu dan kualitas yang selalu dikedepankan, maka ia yakin pers akan mampu menyuarakan suara hati rakyat serta ampu membangun rasa optimisme masyarakat akan kejayaan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Napoleon Bonaparte pernah berkata, ”Bolpoin wartawan lebih tajam dari pedang/senjata”. Ini mengandung arti, pedang mempunyai fungsi untuk mematikan musuh, tapi bolpoin memiliki dua fungsi, yaitu untuk mematikan kejahatan dan menghidupkan kebaikan. Jika itu fungsinya, maka pers/wartawan yang profesional adalah harus selalu menjalankan dan menggunakan kekuasaannya dengan penuh amanah dan tanggung jawab.

Jika pada perayaan ini dirinya diminta memberi nasihat untuk kalangan pers, maka dirinya menyatakan dengan tegas tidak ada nasehat yang patut diberikan pada insan pers. Karena apa, karena pers telah memiliki dan menemukan jati diri yang sesungguhnya. Buktinya, pers telah memiliki kode etik jurnalistik, telah memiliki dan pers. Pers telah mampu menulis secara faktual dan aktual. Pers mampu menciptakan keseimbangan pemberitaan. Pers telah tahu tentang hak dan kebebasan seseorang. Pers sudah tahu arti keadilan dan fairness serta hukum yang ada. ”Ini yang saya katakan, kenapa saya tidak ada nasihat untuk teman pers. Mereka telah menjalankan praktik moral dengan baik,” ujarnya.

Dirinya hanya memiliki dua harapan untuk teman pers dalam melaksanakan tugasnya. Pertama, pers harus mampu menyuarakan dan memiliki kewajiban moral untuk mengkritisi dan mengoreksi secara obyektif tentang apa yang telah dilakukan pemerintah dalam menjalankan pekerjaannya, baik terkait pemberantasan korupsi, birokrasi, maupun tentang keamanan negara. Kedua, pers harus mampu menyuarakan dan membangun optimisme yang tinggi kepada masyarakat dibalik segala kekurangan dan kelebihan yang telah dilakukan pemerintah.

”Kita ini banyak kekurangan, namun dari kekurangan itu, ada sebagian keberhasilan yang mampu dicapai. Inilah artinya wartawan mampu membangun optimisme. Saya contohkan, di kelompok G 20, ekonomi kita tertinggi kedua setelah Tiongkok. Ini prestasi kita, jangan pers berkata pertumbuhan ekonomi kita jalan ditempat, tapi katakan keberhasilan yang dicapai itu kepada masyarakat. Ini maksud saya,” urai SBY.

Terkait dengan Tahun 2014 sebagai tahun Pemilu, dirinya juga mempunyai harapan besar kepada insan pers. Ada tiga harapan besar SBY yang ditumpukan di pundak insan pers. Pertama, pers harus ikut memberi kontribusi aktif agar Pemilu ke depan menjadi lebih matang dan berkualitas. Caranya, berilah ruang yang cukup dan adil kepada calon presiden peserta pemilu. Kedua, pers harus turut serta menyebarkan visi dan opsi setiap kandidat demi maju dan tegaknya Indonesia. Serta ketiga, pers harus ikut mengenalkan sosok, integritas dan kapasitas calon presiden, agar rakyat tahu calon pilihannya sehingga tidak salah pilih. ”Kita ajari masyarakat untuk tidak salah pilih. Kita ajari masyakat memilih yang benar, tidak pilih kucing dalam karung,” harap SBY.

Pada kesempatan HPN 2013, SBY melakukan penandatanganan Prasasti Monumen Museum Mendur Bersaudara, Prasasti peresmian Hotel Grand Lion, Prasasti peresmian gedung Auditorium Universitas Negeri Manado, peresmian gedung Sekretariat Coral Triangle  Initiative, serta penanaman pohon penghijauan. (www.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Rayakan HPN, Workshop Bahasa Jawa Sukses Di Gelar PWN

di %s Berita/Informasi 395 views

Rayakan HPN, Workshop Bahasa Jawa Sukses Di Gelar PWNPersatuan Wartawan Ngawi (PWN) dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN) ke-67 yang jatuh pada 9 Februari 2013, gelar Workshop Bahasa Jawa. Sementara PWN merupakan atap dari 23 media cetak maupun elektronik menyadari tanggung jawabnya sebagai kontrol sosial terhadap sendi kehidupan bernegara secara dinamis,(9/2).

Dasar inilah yang menjadi bijakan PWN melaksanakan Workshop Bahasa Jawa yang di ikuti 1.050 peserta dari para guru setingkat SD, SMP dan SMA di gedung serbaguna Eka Kapti Ngawi.

“Alasanya sekarang ini penguasaan bahasa Jawa terutama bagi generasi penerus sangat terlihat mulai terkikis akibat masuknya budaya lain yang tidak menitik beratkan etika kita sebagai bagian dari masyarakat Jawa,” ujar Kasmiyanto, ketua PWN.

Selain itu Kasmiyanto menyebutkan, sebagai insan pers harus menjaga kredibilitasnya dan jangan sampai terperosok dramatisasi fakta palsu dan penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu dirinya menguraikan bagaimana histori dari PWN sendiri hadir sesuai perkembangan pers mendasar eranya.

“Intinya dengan workshop sehari ini apalagi sesuai temanya membedah tata bahasa Jawa maka bisa dikatakan bagaimana menjawab serta sikap PWN atas pelaksanaan peringatan HPN sekarang,” tandas Kasmiyanto. Kemudian Workshop Bahasa Jawa selama satu hari ini dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ngawi, Drs.Siswanto,MM yang dihadiri seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpinda) Kabupaten Ngawi.

Pemaparan materi dalam Workshop Bahasa Jawa menghadirkan pakar sastra sekaligus budayawan Jawa seperti Drs.Amir Mahmud,M.pd kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Drs.Sunarko Budiman,Mk.Pd ketua sanggar Triwida Jawa Timur dan Dahono sastrawan dari Ngawi.

Dalam kesempatan tersebut Drs.Siswanto,MM mengapresiasi positif kepada PWN yang telah melaksanakan Workshop Bahasa Jawa sebagai kepedulian melestarikan kekayaan adat serta budaya Jawa.

“Media saat ini sesuai eranya tampil lebih elegant sesuai harapan masyarakat,” terang Drs.Siswanto,MM. Jelasnya, kegiatan semacam workshop terlebih bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan sangat perlu sebagai bentuk stimulant untuk menyadarkan seluruh komponen yang ada terutama guru bagaimana melestarikan budaya Jawa baik sastra maupun lainya terhadap anak didik.

Dalam waktu yang sama saat pemaparan materi Workshop Bahasa Jawa kepada ribuan peserta Drs.Sunarko Budiman,Mk.Pd berpendapat, seorang pendidik khususnya bahasa Jawa sangat perlu pembinaan berkesinambungan dalam penguasaan materi serta metode. Apalagi sesuai Permenneg PAN dan RB No.16 Tahun 2009 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) sebagai dasar peningkatan Penilaian Kinerja Guru (PKG) (sinarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Jaringan Jahat Digusur Duet Teknologi

di %s Berita 406 views

1530404620X310Dua perusahaan besar, Microsoft dan Symantec, bahu-membahu menggusur jejaring program jahat yang dijuluki Bamital.

Kedua perusahaan itu mengatakan telah bekerja sama untuk menghabisi komponen-kompenen yang diyakini vital terhadap operasional Bamital.

Symantec mengatakan, mereka telah melacak botnet (jejaring program jahat) ini sejak 2009. Kegiatan Bamital disebut cukup mengkhawatirkan.

Keluarga program jahat Bamital memiliki tujuan untuk membajak hasil pencarian pada mesin cari web, yang dilakukan oleh pengguna pada komputer yang terinfeksi.

Hal itu dilakukan Bamital untuk mengarahkan klik korbannya ke server command & control (C&C). Nah, oleh C&C itu, korban akan diarahkan situs yang dikendalikan pihak tak bertanggung jawab.

Bamital juga bisa menipu sehingga seakan-akan korbannya mengklik iklan tertentu. Hal ini dilakukan tanpa sepengetahuan korbannya.

Ujung dari aktivitas jahat ini tak lain adalah demi mendapatkan uang dari klik palsu tersebut, sebuah aktivitas yang dikenal sebagai clickfraud.

Diperkirakan, satu server Bamital pada periode enam minggu tertentu di 2011 meraup lebih dari 1,8 juta alamat IP. Hasilnya, ada sekitar 3 juta klik yang dibajak per harinya.

Diperkirakan, “uang haram” yang diraup dari aksi tersebut mencapai 1,1 juta dollar AS per tahun.(kompas.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top