Desa Jambangan Selenggarakan Ujian Modin

di %s Berita/Informasi 1,887 views

Desa Jambangan Selenggarakan Ujian ModinHari ini Sabtu, 23 Pebruari 2013 diselenggarakan ujian Modin Desa Jambangan Kec. Paron Kab. Ngawi bertempat di Kantor desa setempat dimulai pukul 08.30 – 17.30 WIB. Peserta ujian ini diikuti 6 orang yaitu: Burhanuddin, Ali Muksin, Chabib Muchson, Margono, Sahlan dan Diyah Sri Wahyuni.
Materi ujian praktek meliputi:
1. Menyembelih Hewan
2. Memandikan Jenazah
3. Mengkafani
4. Memakamkan
5. Tahlil
6. BTA (Baca Tulis Alqur’an)
7. Penguasaan IT

Materi ujian tulis meliputi:
1. Pengetahuan Umum
2. Agama
3. Pemerintahan

Setalah melalui ujian dalam pengawasan panitia yang ketat dan melelahkan, akhirnya diumumkan peserta yang jadi Modin desa Jambangan Kec. Paron Kab. Ngawi, yaitu Margono yang mendapat nilai tertinggi mengalahkan 5 orang rivalnya, dalam ujian praktek  mendapat nilai 49,64 dan ujian tulis 34,00 sehingga total nilai 83,64.
Ketua panitia ujian Modin Momon Wibisono mengatakan, “Panitia bekerja keras dan terbuka agar hasil ujian Modin benar-benar fair play”, ungkapnya. Lebih lanjut Kades Desa Jambangan Hidayati Murdoko mengungkapkan, “Dengan adanya ujian Modin yang diselenggerakan panitia  dengan baik dan jujur, saya berharap agar Modin baru Desa Jambangan benar-benar mempunyai talenta sesuai dengan tanggung jawabnya dan siap bekerja membantu pemerintahan desa”, ujarnya. (www.majalahkapas.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Serahkan Bantuan Combine Harvester Pada Panen Raya

di %s Berita/Informasi 1,085 views

BUPATI NGAWI MENYERAHKAN BANTUAN COMBINE HARVESTER DALAM ACARA PANEN RAYAKamis, 21 Pebruari 2013 Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono menyerahkan bantuan 10 unit Combine Harvester (mesin pemotong padi) pada Kelompok Gapoktan yang tersebar  di 1o kecamatan di Kab. Ngawi dalam acara panen raya Gapoktan Margo Lestari Desa geneng Kec. Geneng Kab. Ngawi

Bupati Ngawi dalam sambutannya  mengatakan, ” Agar mesin pemotong padi dimanfaatkan dengan bijak agar tidak menimbulkan gejolak sosial sebagai akibat hilangnya mata pencaharian buruh panen atau tukang erek dan tukang thethek di wilaya setempat dan penerima bantuan agar memanfaatkan alsintan seoptimal mungkin dan merawatnya dengan baik. Selain itu setiap Gapoktan disubsidi Bupati sebesar 100 juta dengan syarat harus pinjam di BPD Jatim Cab. Ngawi sebagai modal untuk membeli hasil panen anggota Gapoktan,   sehingga tengkulak gabah dari luar kabupaten tidak bisa masuk dengan demikian nilai jual gabah dan beras akan tinggi dan derajat kehidupan petani di Kab. Ngawi meningkat. Bupati juga akan meberikan bantuan tempat pengering gabah  pada setiap Gapoktan”, ungkapnya.

Ketika ditemui wartawan Kapas, Kadin Pertanian, Tanaman Pangan & Hortikultura Ir. Marsudi, MM  mengatakan, “Kabupaten Ngawi merupakan salah satu lumbung padi di Jatim sebagai apresiasi pihaknya memberikan bantuan berupa benih, pengawalan teknologi dan sarana-prasarana berupa alat mesin pertanian. Dinas Pertanian, Tanaman Pangan & Hortikultura berhak memindahkan alat pemotong padi (Combine Harvester) jika dalam waktu 6 bulan alsintan tidak dimanfaatkan oleh Poktan/Gapoktan kepada kelompok lain yang lebih membutuhkan dan lebih bertanggungjawab”, ujarnya. (www.majalahkapas.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Kemendikbud Hibah Alat Kesenian di Sekolah Jatim

di %s Berita/Informasi 997 views

KEMENDIKBUD HIBAH ALAT KESENIAN DI SEKOLAH JATIMKabar gembira bagi sekolah di Jawa Timur. pasalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun anggaran 2013 ini akan kembali hibah peralatan kesenian seperti gamelan, kulintang dan alat musik band kepada sekolah-sekolah di Jawa Timur. Rencananya, hibah itu diberikan kepada 4 sekolahan di masing-masing kabupaten/kota dari mulai SD sampai SMK sederajad.

Hibah yang bersumber dari dana APBN ini, merespon masih terkendalanya pengembangan kesenian akibat minimnya peralatan.

“Kepastian ini berdasarkan surat edaran Dirjen Kesenian Kemendikbud, Sulistyo Tirto Kusumo, Kata Kepala UPT Dikbangkes Jatim Efie Widjajanti, S Sos, M Mpd di Surabaya, Rabu (20/2)

Menurutnya, setelah ada program hibah dari pusat, Diknas Jatim saat ini juga telah mengajukan permohonan hibah dari dana APBD kepada 22 sekolah di Jatim. Rencananya, terealisasi sekitar pertengahan tahun 2013. “Kita juga melakukan sinergi program, agar program pengembangan kesenian di Jatim dapat maksimal,” katanya.

Efie menjelaskan, untuk teknis pemberian hibah, pemerintah terlebih dahulu akan memverifikasi data-data di masing-masing sekolah yang mengajukan. “Verifikasinya terkait SDM pengelola, jumlah siswa sampai minat studi yang diberikan oleh sekolah,” tambahnya.

Tujuannya dengan adanya verifikasi ini, peralatan hibah tepat sasaran dan dimanfaatkan untuk pengembangan kesenian. “Karena sia-sia, jika setelah dapat hibah, terus tidak ada SDM yang mengelolanya,” paparnya.

Pihaknya berharap, dengan adanya program dari pemerintah ini, masyarakat khususnya wali murid dapat berpartisipasi aktif. Mengingat saat ini banyak orang tua yang melarang anaknya berkesenian, dengan alasan tidak menjamin masa depan.

Seperti diketahui, pengembangan dan pelestarian kesenian di lingkungan sekolah formal di Jawa Timur saat ini masih jauh dari harapan. Ini karena, menurut data dari UPT Dikbangkes Jawa Timur hampir 98 persen sekolah tidak memiliki peralatan kesenian penunjang belajar seperti gamelan, kulintang dan alat band.

Mengingat, untuk pengadaan satu paket gamelan, sekolah setidaknya harus menyiapkan dana sekitar Rp 300-Rp 400 juta, belum lagi peralatan kesenian yang lain. Karena mahalnya biaya ini sekolah tidak mampu untuk melengkapi. Sehingga siswa yang mempunyai bakat dan minat dalam kesenian tidak dapat terakomodasi. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top