![](https://suara.ngawikab.go.id/wp-content/uploads/2025/02/WhatsApp-Image-2025-02-04-at-13.13.27-1020x510.jpeg)
Peringati Hari Jadi Provinsi Jatim, Pemkab Ngawi Gelar Jalan Sehat
Ngawi – Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) mengadakan Kegiatan Jalan Sehat sepanjang lima kilometer dalam rangka memperingati Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke 71 bertempat di Alun-alun Merdeka, Minggu (16/10).
Kegiatan dimulai dengan senam aerobic selama tiga puluh menit sebagai pemanasan bagi peserta jalan sehat. tak hanya itu peserta juga disuguhi hiburan campursari serta penampilan reog singo barong besutan Dinas Pariwisata Kabupaten Ngawi. Hadir dalam kesempatan tersebut Asisten Sekda, kepala SKPD dan para camat serta tamu undangan lainya.
Sebelum mengibarkan bendera start Asisten I Pemerintahan Budiono mengatakan, pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar kegiatan gerak jalan sehat agar masyarakat dapat ikut menikmati kegembiraan perayaan Hari Jadi Provinsi Jatim. Sementara bagi Aparatur Negara, diharapkan peringatan ini dapat dijadikan sebagai semangat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Masyarakat hendaknya dapat ikut berperan serta dalam pembangunan di Kabupaten Ngawi ini. Sehingga pembangunan yang telah direncanakan berjalan cepat,”.
Jalan sehat yang digelar Pemerintah Kabupaten Ngawi diikuti semua kalangan mulai dari anak anak, remaja hingga orang tua. olah raga murah tanpa harus mengeluarkan biaya, tetapi tetap dapat menyehatkan jiwa dan raga, ujar ketua panitia jalan sehat Sri Martatik. Sementara untuk jalur yang digunakan tidak terlalu jauh, dimulai dari jalan Teuku Umar – Jl. Sultan Agung – Jl. Dr. Wahidim – Jl. Ronggowarsito – Jl. Sentot – Jl. Trunojoyo – Jl. Kartini – Jl. Yos Sudarso – Jl. Thamrin – Jl. Iman Bonjol – Finis Jl. Teuku Umar ( Depan Kantor Pemerintah Kabupaten ).Masyarakat sangat antusias mengikuti jalan sehat tersebut, apalagi panitia juga menyediakan hadiah – hadiah yang sangat menggiurkan, seperti emari es, televisi, handphone, rice cooker dan lain-lain.
Ngawi Bersiap Songsong MEA
Pemkab. Ngawi mempersiapkan daerahnya untuk menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Hal ini ditunnjukkan dalam Workshop Pembangunan Ekonomi Masyarakat dalam rangka Menyongsong Era Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA yang diselenggarakan oleh BAPPEDA pada hari Senin (17/10/2016) di RM. Notosuman.
Ekuina Setyarini, mewakili Kepala BAPPEDA, membuka secara resmi acara ini. Rini, dalam sambutannya, menyampaikan betapa pentingnya kesiapan masyarakat di Kabupaten Ngawi dalam menghadapi era tersebut. Sebagaimana diketahui bahwa MEA telah resmi bergulir tepat pada tanggal 1 Januari 2016 yang lalu. Pada era ini minimal memiliki 4 pilar MEA yakni akan terbentuk pasar dan basis produksi tunggal, Kawasaki berdaya saing tinggi, Kawasan dengan pembangunan Ekonomi yang Merata, integrasi dengan ekonomi global.
Pada sesi pertama BAPPEDA menyampaikan secara sekilas tentang MEA, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan open Karsiman dari BPMPPT Kabupaten Ngawi. Pada sesi BPMPPT, Karsiman menjelaskan akan kesiapan BPMPPT dalam menghadapi era MEA. Kesiapan tersebut ditunjukkan dalam berbagai terobosan pelayanan perizinan yang terkait investasi di Kabupaten Ngawi.
Pemaparan kedua disampaikan oleh Mashudi dari Dinkop UMKM dan Perindustrian Kabupaten Ngawi. Mashudi menjelaskan seputar kiprah Dinkop dalam menyiapkan potensi-potensi ekonomi yang ada di Kabupaten Ngawi. Mashudi juga menyampaikan beberapa kendala yang dihadapi dalam memasarkan produk-produk dari UKM Kabupaten Ngawi, baik untuk konsumen domestik dan luar negeri. Langkah yang dianggap terobosan menurutnya telah diambil untuk meningkatkan penjualan produk domestik Ngawi seperti kerajinan Kayu Jati dan Batik.
Narasumber ketiga yakni Tri Mulyaningsih, staf pengajar Pasca Sarjana FE UNS. Tri, yang juga berpredikat doktor dari University of Canberra ini menyampaikan wawasan tentang MEA dari sisi riset dan analisis. Tri menyampaikan peta kekuatan ekonomi yang ada di ASEAN. Sebagai negara yang paling besar penduduknya, yang itu jadi potensi pasar, Indonesia dianggap belum cukup punya daya saing. Persaingan ini nampak salah satunya dari indikator ekspor antara Indonesia-China dan Indonesia-Korea yang menunjukkan defisit penjualan (ekspor lebih kecil dari impor) dengan negara-negara tersebut. Tri juga menitipkan pesan agar tidak terlalu terkejut dengan MEA, karena boleh jadi (dan memang sudah) ada proyek yang lebih besar seperti TPP ( Trans Pacific Partnership) yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi.
Peserta yang hadir terdiri dari para pelaku ekonomi, Kadin Kabupaten Ngawi, SMK, kelompok perajin dan beberapa SKPD yang terkait dengan topik diatas.
Kabupaten Ngawi Mengikuti Program Penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE)
SURABAYA – Jawa Timur menjadi provinsi dengan kab/kota terbanyak yang mengikuti program penilaian Anugerah Parahita Ekapraya (APE). Dari 38 kab/kota dai Jatim tahun ini, ada 19 kab/kota yang mengikuti verifikasi yang digelar Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Adapun 19 kab/kota yang masuk proses verifikasi, yakni Surabaya, Blitar, Jombang, Ngawi, Ponorogo, Sidoarjo, Lamongan, Probolinggo, Malang, Tulungagung, Bojonegoro, dan Tuban. Selain itu ada pula Trenggalek, Banyuwangi, Gresik, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Kota Kediri, dan Kota Madiun.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono, dalam paparannya, menjelaskan pemerintah Kabupaten Ngawi selama ini telah berkomitmen untuk terus mendukung program pengarustamaan gender, perlindungan perempuan serta perlindungan anak.
“Kami terus mendukung program pengustamaan gender, dengan membuat regulasi terkait program-program yang telah dilaksanakan di SKPD Pemkab Ngawi,” terang Budi Sulistyono kepada tim verifikasi independen Anugrah Parahita Ekapraya.
Dalam upaya meningkatkan kesetaraan gender di Kabupaten Ngawi telah dilaksanakan program prioritas yang dilaksanakan oleh SKPD terkait sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan cara saling bersinergi antar SKPD.
Usai memaparkan program-program pangarustamaan gender, selanjutnya tim verifikasi beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan diskusi dan tanya jawab terkait permasalahan upaya pemkab Ngawi dalam menekan angka kematian ibu dan pemberdayaan ekonomi keluarga.