
Perangi Covid-19, Pemkab Ngawi Gencar Sosialisasi dan Bagi Masker Gratis
Bupati Ngawi, Budi Sulistyono, bersama Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, Ketua DPRD Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto, beserta Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Ngawi, kembali lakukan sosialisasi dan pembagian masker secara serentak di sejumlah titik lokasi keramaian di wilayah Kabupaten Ngawi, Jumat, (10/04/20).
Delapan pasar Kecamatan maupun desa di wilayah barat dan selatan, menjadi sasaran kegiatan ini, diantaranya Pasar Mantingan dan Walikukun, Kec. Widodaren, Paron, Kedunggalar, Jogorogo, Sine dan Pasar Simo Kec. Kendal.
Untuk pembagian masker, kali ini dibagi menjadi empat tim kelompok, yakni tim kelompok satu, dipimpin Bupati Ngawi, dengan tujuan Pasar Mantingan dan Pasar Walikukun, tim kelompok 2, dipimpin Wabup Ngawi di Pasar Jogorogo dan Sine, tim kelompok tiga, dikomandani Ketua DPRD Ngawi, di Pasar Paron dan Kedunggalar serta tim kelompok empat, dipimpin Sekda Ngawi, ada di Pasar Simo Kec. Kendal.
Menurut Bupati Ngawi, kegiatan ini akan gencar dilakukan untuk menekan dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di Kab. Ngawi,
“Sosialisasi ini untuk memberikan kesadaran masyarakat pentingnya memakai masker setiap keluar rumah, dan akan terus galakkan di setiap Pasar desa maupun pasar Kabupaten,” tegasnya.
Menurut Budi Sulistyono tidak hanya masker yang akan diberikan kepada masyarakat, tetapi juga Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis yang ada di semua Puskesmas. ”Selain membagikan masker untuk pedagang dan pengunjung pasar, kita juga akan memberikan APD kepada petugas medis yang ada di Pukesmas secara bertahap,” jelasnya.
Dikesempatan ini, Bupati beserta rombongan juga melakukan pengecekan di posko Covid-19 yang barada di desa Walikukun dan Watualang “Didesa Watualang ini ada tiga orang dalam pengawasan (ODP), yang diisolasi di gedung baru balai desa yang belum di fungsikan,” ungkapnya.
Sementara itu Wabup Ngawi, disela kegiatan ini mengungkapkan terkait kebijakan pemerintah mengenai Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), “Dalam hal ini Kabupaten Ngawi belum mengambil opsi PSBB, karena mengharapkan dengan sosialisasi dan himbauan pemakaian masker ini bisa berjalan maksimal dalam memerangi wabah pandemi virus Corona ini,” terang Ony Anwar. (Kominfo)
Rapat Evaluasi Covid-19, Bupati Minta Posko di Desa Sediakan Kamar Mandi dan Kantong Plastik
Lagi, Bupati Ngawi, Budi Sulistyono pimpin rapat evaluasi penanganan Covid-19, bersama Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto dan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Ngawi di Paseban dr. Radjiman Widiodiningrat, Kamis (09/04/20).
Rapat kali ini membahas evaluasi kebijakan kewajiban pemakaian dan pemberian bantuan masker untuk masyarakat di Kab. Ngawi, yang sekarang ini memasuki tahapan kedua dan tiga dengan sasaran seluruh wilayah Kecamatan, “Selanjutnya pembagian masker akan berlanjut di seluruh Kecamatan yang ada di Ngawi,” ungkap Bupati usai rapat.
Tidak hanya itu, menurut Budi Sulistyono juga membicarakan soal kesiapan posko desa untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona, terutama ketika ada pendatang yang baru pulang dari luar kota atau daerah, “Dimana di setiap posko akan menyediakan kamar mandi, diharapkan tiap pemudik yg datang wajib untuk membersihkan diri (mandi) dan mencuci pakaian yang digunakan saat datang,” ujarnya.
Selain itu, Bupati menambahkan di posko tersebut juga harus ada kantong plastik untuk tempat baju yang telah dicuci, “Setidaknya, rangkap tiga,” tegasnya.
Dalam rapat ini, Bupati juga minta laporan data terupdate kesiapan posko yang ada di setiap desa.
Budi Sulistyono, juga mengarahkan adanya beberapa aturan untuk isolasi mandiri bagi pendatang, “Dimana harus di jemput pihak keluarga, dan keluarga diberi pengarahan tentang aturan karantina mandiri,” tuturnya.
Dikesempatan ini, Bupati memberikan klarifikasi terkait pasien dalam pengawasan (PDP) di salah satu Kecamatan, “Beberapa menit yang lalu kita mendapatkan laporan bahwa yang bersangkutan ternyata negatif,” katanya. Dan, hal ini seperti yang dikatakan Bupati seperti angin segar, meskipun tetap harus menunggu hasil resminya, “Mudah-mudahan ini sesuai harapan kita,” lanjutnya.
Bupati juga berharap Kabupaten Ngawi dengan segala yang telah diupayakan zero kasus Covid-19. (Kominfo)
Wabup Ony Anwar, Ikuti Teleconference Bersama Mendagri, Terkait Penyediaan Jaring Pengaman Sosial Akibat Covid-19
Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar bersama Tim Gugus Tugas Penanganan Covid -19 Kabupaten Ngawi, mengikuti Teleconference arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko-Polhukam), Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Sosial, Juliari P. Batu Bara, Menteri Perekonomian, Airlangga Hartato, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar dan Manteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah yang membahas jaring pengamanan sosial, penanganan wabah Covid -19, di Command Center, Kamis (09/04/20).
Hal ini adalah langkah pemerintah pusat bersama pemerintah daerah dalam mengantisipasi dampak akibat merebaknyq pademi Covid-19 di wilayah Indonesia.
Dalam Teleconference ini, Tito mengungkapkan pandemi Covid-19 ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga terhadap aspek sosial.
Makanya, dengan situasi ini, Pemda, harus serius mempersiapkan jaring pengaman sosial agar tidak menimbulkan permasalahan baru di masyarakat.
“Penyediaan jaring pengaman sosial ini merupakan bagian dari percepatan pengutamaan penggunaan alokasi anggaran kegiatan tertentu atau refocusing anggaran yang digunakan secara memadai dalam Percepatan Penanganan Covid-19,” ujar Tito.
Menurut Mendagri dalam aplikasinya harus cukup dan tepat sasaran.
Sementara, Wabup Ngawi usai acara ini mengatakan Teleconference ini dapat menjadi petunjuk bagi Pemda, dalam menyalurkan beberapa program bantuan sosial, “Ada beberapa petunjuk pelaksanaan teknis bantuan yang nanti akan disalurkan oleh pemerintah pusat maupun daerah bagi masyarakat. Dan, sudah ada dalam rapat tadi, serta dijelaskan lebih detail dari rapat sebelumnya. Dengan begitu bisa dilakukan segera bantuan mana saja yang akan disalurkan untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 ini,” kata Wabup.
Seperti arahan Mensos dan Menkeu, Wabup akan ada penambahan dan sudah direncanakan bantuan sosial pada Program Keluarga Harapan (PKH) di Kab. Ngawi
“Dari jumlah 41 ribu penerima manfaat itu, ditambah kurang lebih 3 ribu -an jadi penerimanya menjadi 44 ribu. Dan, Penerima Bantuan Non Tunai (PBNT) daerah, ditambah sebelumnya sebesar Rp72 ribu, Insyaallah, akan menjadi kurang lebih Rp100 ribu,” terangnya.
Banyak hal yang dibahas dalam Teleconference ini, diantaranya arahan dari Menaker, mengenai Kartu Prakerja, dan di Kab. Ngawi akan ditindaklanjuti Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Tenaga Kerja, “Jadi sistemnya nanti, anggaran yang dulunya untuk peningkatan kapasitas keahlian pencari kerja ini dialihkan kepada masyarakat yang terdampak seperti ada pemutusan hubungan kerja (PHK) atau yang dirumahkan dari pergeseran ini, penerima manfaat nya kan di situ,” ujarnya.
Dikesempatan ini, Ony Anwar juga menyampaikan Bantuan Langsung Tunai yang masuk pada Dana Desa (DD), seperti yang dijelaskan secara rinci oleh Mendes PDTT, yakni berdasarkan prosentase penerimaan DD setiap daerah, “Sehingga nantinya pemda, bersama akan segera lakukan langkah berikutnya, terkait bantuan sosial yang akan diterima masyarakat kita yang terdampak Covid 19,” tutupnya. (Kominfo)