
Verifikasi Lapangan Evaluasi KLA Secara Hybrid
Untuk menetapkan peringkat sebagai Kabupaten Layak Anak, ada sejumlah tahapan yang harus dipenuhi, salah satunya Verifikasi Lapangan Evaluasi Kabupaten Layak Anak, yang kali ini di laksanakan secara hybird dari Command Center Setda Ngawi, Senin (05/06/23).
Evaluasi ini dibuka perwakilan dari Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, Perpustakaan Nasional Adin Bondar.
Turut hadir dikegiatan ini Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Forkopimda Ngawi, Sejumlah OPD terkait dan Satgas Kabupaten Layak Anak Kabupaten Ngawi, perwakilan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Kadin Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani.
Disampaikan Adin Bondar dalam penetapan peringkat KLA melalui lima tahapan yakni perencanaan KLA, pra KLA, pelaksanaan KLA, evaluasi lapangan dan penetapan peringkat KLA, “Tahun ini Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana dan memberikan rekomendasi kepada KlA, terdapat 24 indikator yang harus dipenuhi dibagi dalam 5 kluster substansi”, ujarnya.
5 kluster tersebut dipaparkan secara terperinci oleh Bupati Ngawi, diantaranya meliputi, hak sipil dan kebebasan, hak lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, hak kesehatan dan kesejahteraan dasar, hak pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya dan hak perlindungan khusus.
Mengakhiri paparannya, Ony Anwar meminta kepada pihak terkait termasuk dari Kementerian dan Provinsi untuk memberi masukan untuk mewujudkan KLA di Kabupaten Ngawi yang komprehensif,” Kami siap menerima masukan agar implementasi KLA Kabupaten Ngawi benar benar dirasakan anak anak di Kabupaten Ngawi.l,” katanya.
Seminar Dan Talkshow Bedah Buku Prof. Djo “Koki Ekonomi Kisah Anak Sekolah Pamong”
Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian untuk gelar Bedah Buku berjudul “Koki Otonomi Kisah Anak Sekolah Pamong”, Senin (5/6/23) di Pendopo Wedya Graha.
Dalam bedah buku ini dihadiri Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Sekretaris Daerah Ngawi Mokh Shodiq Triwidiyanto Camat Se Kabupaten Ngawi bersama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemkab Ngawi.
Buku dengan judul “Koki Otonomi Kisah Anak Sekolah Pamong” karya Guru Besar IPDN Profesor Djohermasyah Djohan.
Disampaikan Wakil Bupati Ngawi Otonomi Daerah sangat penting untuk memberikan ruang bagi pemerintah daerah untuk menjadi lebih mandiri, responsif, dan inovatif dalam mengelola wilayah mereka. “Dengan demikian, otonomi daerah berperan penting dalam memperkuat demokrasi, meningkatkan pelayanan publik, mengoptimalkan potensi daerah, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan” katanya.
Sementara disampaikan Sekda Ngawi bahwa Pamong Praja memiliki peran penting dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan profesional di era sekarang Pamong Praja berperan dalam melayani masyarakat, menjaga prinsip Good Governance, meningkatkan efisiensi pemerintahan, menghadapi tantangan era modern, menjaga kepercayaan masyarakat, memfasilitasi partisipasi, dan memimpin dengan teladan. Dengan melaksanakan peran ini dengan baik.”Pamong Praja dapat membantu menciptakan pemerintahan yang berkualitas, efektif, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat” katanya.
Festival Jagung Karanganyar, Tingkatkan Ekonomi Masyarakat
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko hadiri Festival Jagung Karanganyar di Desa Bangunrejo, Kacamatan Karanganyar, Minggu, (04/06/23).
Kegiatan inisiasi Karang Taruna Kabupaten Ngawi ini dikuti peserta dari perwakilan Desa se Kecamatan Karanganyar, Perwakilan Perum Perhutani serta sejumlah organisasi masyarakat dengan menampilkan gunungan dan tumpeng hasil panen Jagung dan lainnya, kemudian diarak menuju halaman gedung serbaguna Krida Taruna Desa Bangunrejo.
Kegiatan kali ini mendapatkan apresiasi dari Wakil Bupati Ngawi Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko karena berdampak positif bagi UMKM masyarakat sekitar,
“Saya kira festival ini memiliki dampak ekonomi yang sangat luar biasa, dari jumlah peserta yang terlibat, juga ada macam-macam jenis olahan yang ditampilkan,” katanya.
Namun, yang jauh lebih berarti dan berharga dari acara ini, menurut Wabup Ngawi adalah nilai persatuan, kebersamaan serta gotong royong sebagai implementasi pengamalan Pancasila. “Momentum bulan Juni ini adalah hari kelahiran Pancasila, kita harus ingat menerapkan nilai Pancasila yaitu guyub rukun, aktif dalam kegiatan gotong royong, dan sekarang yg harus kita jaga adalah sifat toleran,” tandasnya.
Turut hadir di kesempatan ini, istri Wakil Bupati Ngawi, Ineke Dwi Astuti. Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kabul Tunggul Winarno. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga,Wiwien Purwaningsih. Camat Karanganyar, Wibowo.Administratur Perhutani Ngawi, Tulus Budyadi. Forkopimcam, Kepala Desa se Kecamatan Karanganyar, serta sejumlah tokoh masyarakat.