Category archive

Seni Budaya - page 8

Seputar perkembangan seni dan budaya, tokoh-tokoh, giat dan peristiwa seni dan budaya di Kabupaten Ngawi

Ngawi Karnaval Ajang Inovasi dan Kreativitas Menuju Negeri Ngawi Ramah

di %s Seni Budaya 1,846 views

Ngawi Karnaval merupakan bagian dari rangakaian acara memperingati HUT RI ke 73 dan hari Jadi Ngawi ke 660. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan Pemkab Ngawi yang ditunggu masyarakat Ngawi. Tahun ini, mengusung tema “Pelestarian Seni dan budaya Daerah Mendukung Negeri Ngawi ramah”  sekolah, instansi, masyarakat dan beberapa perwakilan komunitas berpartisipasi menyuguhkan kreasi dan inovasi dalam iring iringan karnaval,Sabtu (18/8)

Sekitar pukul 13.15 Karnaval di berangkatkan Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono bersama Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar secara simbolis, dengan pengangkatan bendera. Turut hadir dalam acara siang hari ini, jajaran pejabat dilingkup Pemkab Ngawi, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Ngawi. Seperti yang dilaporan ketua Panitia Karnaval, Drs Abimanyu, bahwa tahun diikuti 2 ribu lebih personil terbagi menjadi  22 Peserta dan terdiri tiga tingkatan diantaranya A, B, dan C.

Dalam kesempatan ini Bupati menyampaikan harapannya agar karnaval bisa di jadikan sebagai hiburan dan wadah untuk menampilkan budaya sendiri agar  warganya bisa lebih mencintai budayanya sendiri dengan terus berinvonasi menampilkan kreatifitas. “Dengan tema budaya tradisi di harapkan semua bisa berinovasi berkreasi sehingga lebih mencintai kebudayaannya sendiri,” kata Bupati. Disela sambutannya, Budi Sulistyono berpesan semua sekolah bahkan komunitas untuk turut dalam kegiatan ini,

“Saya ingin tidak hanya sekolah pilihan atau sekolah yang ada di lingkup kota ngawi saja yang ikut berpartisipasi melainkan semua sekolah dan semua komunitas bisa ikut berprastisipasi,” tutur Budi Sulistiyono. Pun, tema  bebaskan untuk semakin memberikan ruang berkreasi tanpa terpacu pada tema yang di tentukan” imbuhnya.

Nampak, antusiasme warga menyaksikan iring iringan karnaval ini, meskipun panas terik menyengat. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

BOACF 2018, Ajang Inovasi dan Kreatifitas Angkat Potensi Ngawi

di %s Seni Budaya 1,023 views

Masih dalam rangkaian Hari Jadi Ngawi ke 660, Pemerintah Kabupaten Ngawi gelar Bumi Orek – Orek Art & Culture Festival (BOACF) 2018, selama dua hari berturut – turut, Sabtu – Minggu (14 -15/7) di Benteng Van Den Bosch. Acara ini dimeriahkan beberapa artis ibukota diantaranya Dewa Budjana, Sruti Respati, Gondrong Gunarto, Djaduk Ferianto dan Orkes Sinten Remen.

Acara yang dikemas dalam konser budaya ini dihadiri Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulisyono, Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, Ketua DPRD Ngawi, Dwi Rianto Djatmiko, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), tamu undangan dan masyarakat Ngawi.

BOACF 2018 ini menampilkan hasil inovasi dan kreatifitas dari 19 delegasi Kecamatan se Kabupaten Ngawi. Menariknya, setiap delegasi menampilkan beragam karya seni tradisional yang dilombakan dalam acara ini. Menurut Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono bahwa kegiatan yang digelar ini untuk mengangkat serta mengenalkan potensi Ngawi, yang sebenarnya luar biasa untuk dikembangkan sekaligus dijadikan icon Ngawi, “Hadirnya artis dan pertunjukan seni nasional ini, Saya harapkan Ngawi nantinya akan bisa go internasional,” kata Bupati dalam  sambutannya.

Bupati juga katakan untuk menarik wisatawan ke Ngawi, tidak hanya Pemerintah saja yang berupaya promosikan tapi masyarakat juga harus berperan. “Salah satu tugas kita saat ini adalah menarik wisatawan. Dan, konsentrasi kita di tahun 2019 ini ke pariwisata, disamping melayani masyarakat,” ungkap Bupati.

Budi Sulistyono berkeinginan menjadikan kegiatan ini menjadi agenda tahunan dalam menampilkan kearifan lokal daerah, dengan segala inovasi dan kreatifitas. Sekaligus mampu mengangkat nama Ngawi lebih terkenal lagi bahkan mendunia, termasuk keberadaan Benteng Van Den Bosch ini. Di penguhujung acara, diumumkan pemenang lomba inovasi dan kreatifitas dari 19 Kecamatan. Tampil sebagai juara pertama Kecamatan Sine kategori Kreatif dan Rythem, Juara Kedua diraih Kecamatan Ngrambe Kategori Koreografi Kreatif dan Juara Ketiga diperoleh Kecamatan Ngawi kategori Penampilan Terkreatif, sedangkan Juara Favorit diraih Kecamatan Pangkur.(Kominfo)

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

Apkasi 2018, Ngawi Kenalkan Produk Unggulan Ngawi “Tingkatkan Kreatifitas dan Produktifitas untuk Bersaing Dalam Pasar Global”

di %s Kerajinan/Seni Budaya/Teknologi Informasi/Wisata Ngawi 2,281 views

TANGERANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi)  membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke XI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Indonesia (Apkasi) dengan mengambil tema “ Upaya Daerah menuju Kedaulatan Pangan Nasional “di ICE (Indonesia Convention Exhibition ) BSD Grand Boulevard Raya, BSD City, Tangerang, Jumat(6/7) pagi.

Rakernas tahun ini dikemas dalam bentuk “Apkasi Otonomi Expo 2018 : Trade, Tourism and Investment” dengan tema “Meningkatkan Daya Saing Daerah dalam Merebut Pasar Global. Kegiatan ini akan berlangsung hingga tanggal 8 Juli 2018. Diperkirakan jumlah peserta dan pengunjungnya bisa mencapai sekitar 10 ribu orang.

Usai membuka acara Rakernas ke XI Presiden Jokowi,juga sempat berkunjung di beberapa stan yang ada dipameran ini, dan salah satunya stan Kabupaten Ngawi. Jokowi disambut langsung Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono, yang dari pagi berada distan. Di kesempatan ini, Bupati memperkenalkan produk unggulan Kabupaten Ngawi kepada Presiden Jokowi, mulai dari kerajinan kayu jati, batik khas Ngawi, dan beberapa produk olahan khas Ngawi.

Kali  ini Bupati juga berikan apresiasi untuk kerja keras semua tim, yang sudah bekerja keras dan maksimal menyiapkan stand, sehingga Presiden jokowi berkenan mampir untuk melihat produk-produk unggulan Kab. Ngawi.“ Dengan adanya Apkasi Otonomi Expo kita bisa mengenalkan produk-produk khas daerah untuk bias dikenal lebih luas baik dalam negeri maupun luar negeri, serta bisa meningkatkan kreatifitas dan produktifitas produk asli daerah untuk bisa bersaing dalam pasar global,”tandas Kanang.

Dalam Apkasi Otonomi Expo 2018 stan Kabupaten Ngawi cukup ramai dikunjungi baik dari peserta maupun pengunjung dari luar daerah maupun mancanegara. Produk-produk unggulan kita sangat diminati seperti kerajinan kayu jati dan batik khas Ngawi yang memunculkan corak-corak unik. (Kominfo)

 

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

Kirab Pusaka, Lestarikan Tradisi Ngawi

di %s Berita/Kabar Ngawi/Seni Budaya 2,506 views

Keberadaan Kabupaten Ngawi tidak bisa terlepas dari Dusun Ngawi Purba sebagai cikal bakalnya. Prosesi Kirab Pusaka Tombak Kiai Singkir beserta Songsong Agung Tunggul Warono dan Tombak Kiai  Songgolangit beserta Songsong Agung Tunggul Wulung adalah bagian dari perjalanan sejarah Kabupaten Ngawi.

Menurut Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono, pusaka – pusaka ini memiliki makna mendalam bagi masyarakat Ngawi, terkait tahapan terbentuknya Pemerintahan Kabupaten Ngawi. “Mulai dari dusun, desa hingga mulai terbangun sebuah pemerintahan serta mendapatkan pengakuan dilingkup Matraman, disitulah bibit kawit  Pemerintahan kita saat ini,” jelas Bupati

Dan, kirab pusaka ini dimaknai sebagai penjemputan pusaka di leremkan semalam di pendopo Ngawi Purba, dibawa kembali ke Pendopo Wedya Graha. “Bagi leluhur kita, pusaka ini merupakan sebuah kekuatan, dan kita tidak bisa melupakan adat istiadat. Maka inti dari tradisi ini adalah uri – uri,  jangan sampai kita melupakan sejarah, sebab merupakan bagian dari perjalanan kita membangun sebuah peradaban,” ujarnya.

Kirab Pusaka ini rutin dilakukan dua tahun sekali, dalam rombongan kirab ini ada 15 kereta kencana dan 26 delman yang didatangkan langsung dari Keraton Solo. Juga, pasukan kraton dan 9 pasukan senopati berkuda, 6 tim drumband tersebar di beberapa titik rute kirab. Selain itu, ada dua buah gunungan spektakuler hasil bumi yang dikenal dengan gunungan wadon dan lanang  setinggi 3,5 meter. Disamping komunitas mobil tua, sepeda tua dan komunitas kendaraan lainnya.

Prosesi dimulai sekitar pukul 08.00, dengan penyerahan pusaka yang dilakukan Kepala Desa Ngawi Purba kepada pusaka Kabupaten Ngawi  di depan Pendopo Ngawi Purba. Perjalanan kirab ini menempuh jarak sekitar lebih dari lima kilometer. Penyerahan pusaka dilakukan di depan paseban oleh sesepuh Ngawi kepada Bupati dan Wakil Bupati, yang selanjutnya diserahkan kembali ke parogo, dikirab menuju gedung pusaka Pendopo Wedya Graha. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top