Category archive

Berita - page 318

Panen Raya Jagung Wujudkan Kedaulatan Pangan

di %s Berita 469 views

Untitled-1

Selasa 23 Februari 2016 diselenggarakan Acara Panen Raya Jagung dalam Rangka Peningkatan Produktifitas Lahan Hutan untuk Mendukung Kedaulatan Pangan berlokasi di Petak 81B RPH Gelon BKPH Sonde KPH Ngawi (Desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar). Acara ini dihadiri oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diwakili Direktur Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dr. Ir. Putra Pratama, M.Sc, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Bp. Indra Hiradana, Direktur Utama Perum Perhutani, Kepala Perum Perhutani Divisi Regional Provinsi Jawa Timur, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Kepala Bakorwil Madiun, Wakil Bupati Ngawi Onny Anwar, ST.,MH., Kepala SKPD Kabupaten Ngawi, Forpimda Kabupaten Ngawi, Ketua Pengusaha Gabungan Makanan Ternak, Forpimda Kecamatan Pitu dan Kecamatan Kedunggalar, Kepala Desa dan warga masyarakat.

Indra Hiradana yang mewakili Gubernur Jatim dalam sambutannya mengharapkan bahwa  acara ini dapat meningkatkaan kemitraan antara Perum Perhutani  dan masyarakat desa sekitar hutan yang tergabung dalam  Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Program kemitraan antara masyarakat desa hutan dengan Perum Perhutani dengan LMDH adalah untuk mewujudkan kelestarian hutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam mendukung program kedaulatan pangan pemerintah yaitu Nawacita yang salah satu program kemitraan itu adalah pemanfaatan kawasan hutan untuk produksi pangan dimana melaksanakan kegiatan pertanian dengan sistem tumpang sari, dalam hal ini pohon jati dan tanaman jagung. Saat ini Perum Perhutani mengelola 1.1 juta hektar lahan, yang merupakan potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekitar hutan.

Putra Pratama yang mewakili Menteri LKH dalam arahannya mengatakan bahwa acara panen jagung adalah suatu perayaan dan pencapaian, sangatlah mudah jika hanya memanen jagung saja, tapi membuat jagung itu tumbuh dan berbuah adalah sebuah pekerjaan. Presiden menginstruksikan Perum Perhutani untuk mewujudkan swasembada 3 produk, yaitu swasembada daging sapi, gula tebu dan jagung. Untuk tercapainya  swasembada, syarat pertamanya adalah ketersediaan lahan, dan Kementerian LKH mengelola lahan yang luas untuk dimanfaatkan demi terwujudnya kedaulatan pangan.

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

EVALUASI RESTU IBU 2015

di %s Berita 456 views

DSC02696

Ngawi – Komitmen Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk menuntaskan persoalan gizi pada Tahun 2015 ini kembali ditunjukkan secara serius melalui Gerakan “Restu Ibu” atau Gerakan Terpadu Tuntas Gizi Buruk Kabupaten Ngawi. Hal ini diwujudkan dengan dilakukannya pertemuan untuk mengevaluasi sejauh mana program ini berhasil mencapai apa yang dikehendaki. Gerakan ini sendiri telah dicanangkan oleh  Budi Sulistyono Bupati di Pendopo Wedya Graha pada tahun 2013 yang lalu.

Mengambil tempat di Ruang Bina Bhakti Praja Lantai 2 Setda Kabupaten Ngawi Evaluasi Program “Restu Ibu” (Gerakan Terpadu Tuntaskan Gizi Buruk) ini selain di hadiri Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono serta ibu, Plt Kepala Dinkes Kab. Ngawi Agus Sri Gunawan, Kepala SKPD terkait, Camat dan Kepala Puskesmas se-Kab. Ngawi . Masalah gizi buruk merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia termasuk Kabupaten Ngawi. Selain kurang vitamin A, kurang lodium, anemia gizi dan kekurangan zat gizi mikro lainnya. Gizi buruk mempunyai dimensi yang sangat luas, baik konsekuensinya terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia maupun penyebabnya. Gizi buruk secara langsung maupun tidak langsung akan menurunkan tingkat kecerdasan anak, terhambatanya pertumbuhan dan perkembangan anak serta menurunkan produktivitas.

Dalam sambutannya Budi Sulistyono mengajak kepada yang hadir untuk menjalankan program Restu Ibu ini secara sungguh-sungguh. Beliau menekankan tentang pentingnya deteksi dini sehingga kasus Gizi Buruk pada anak atau bayi tidak terjadi. Harapannya melalui progam Restu Ibu ini Kabupaten Ngawi dapat  terbebas dari Gizi Buruk. Beliau Bupati mendorong kepada Kepala SKPD dan Kepala Puskesmas se-Kab. Ngawi untuk menjadi orang tua asuh, minimal dua balita, keberadaan orang tua asuh ini berperan untuk memonitor tumbuh kembang anak secara berkala sehinggga dapat diantisipasi sejak dini berbagai masalah gizi buruk ini.

Kondisi gizi buruk di Kabupaten Ngawi mengalami penurunan yang sangat tajam awal tahun 2015 ini jumlah gizi buruk 37 menjadi 11, jadi untuk gizi buruk mengalami penurunan 24. Harapan kami, dalam penanangan penuntasan gizi buruk ini perlu kerja sama, pentingnya peran team dan teamwork serta leadership  dari berbagai komponen untuk bersatu melakukan penuntasan gizi buruk ini” ujar Budi Sulistyono

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Ngawi Tutup FBDC Smada

di %s Berita 384 views

DSC06959

Ngawi – Bupati Ngawi Budi Sulistyono menutup kegiatan Fashion Basket Dance Competision (FBDC) yang diselenggarakan oleh SMAN 2 Ngawi bertempat di Gelanggang Olah Raga Bung Hatta, Sabtu (20/02).

Kegiatan tersebut dilaksanakan selama satu minggu, dengan fokus utamanya adalah pengembangan bakat putra-putri asli Ngawi. “kompetisi ini merupakan yang pertama kalinya diselenggarakan dengan tiga kategori yang dipertandingkan meliputi Basket, Dance serta Fashion”. Ungkap Kepala SMAN 2 Ngawi Tribadi.

Sementara dalam kesempatan Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengapresiasi kegiatan FBDC pada malam hari ini, sebab kegiatan seperti ini jarang dilaksanakan oleh SMA maupun SMK di Kabupaten Ngawi.

Bupati sangat mendukung kegiatan ini, apalagi ini khusus kalangan pelajar, supaya siswa memiliki kegiatan yang positif dan mampu menyalurkan bakat dan hobi mereka pada olahraga. Menurutnya, kegiatan ini harus mampu melahirkan atlet bagi Kabupaten Ngawi nantinya. Beliau berharap agar kedepanya kompetisi selanjutnya semakin meriah dan nantinya kompetisi-kompetisi seperti ini dapat dijadikan contoh oleh SMA, SMK lainya yang ada di Kabupaten Ngawi.

Penutup tersebut nampak meriah dengan penampilan peragaan busana, dance yang menyerupai tokoh Charlie Chaplin dan ditutup dengan final basket yang mempertemukan SMPN 1 dan 2.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Menkop Menyerahkan KUR dan IUMK Kepada Pelaku Usaha Ngawi.

di %s Berita 425 views

DSC05559

Ngawi – Pelaku Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) didorong untuk memanfaatkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disiapkan pemerintah melalui perbankan dengan bunga rendah. Tahun ini pemerintah menurun bunga dari 12 persen menjadi 9 persen. Ini kesempatan bagus bagi UMKM untuk mendapat akses permodalan.

Kementerian Koperasi dan UMKM bersama Bank BRI sebagai salah satu bank penyalur KUR menyerahkan KUR dan Kartu Izin Usaha Menengah Kecil (IUMK) kepada pelaku usaha Ngawi. Penyerahan secara simbolis ini dilakukan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Anak Agung Gusti Ngurah Puspayoga di kantor cabang BRI Unit Pasar Besar . Dalam kesempatan kunjungan kerja ke Ngawi, Menkop Puspayoga turut di dampingi Deputi bidang Pembiayaan Braman Setyo dan penyerahan ini disaksikan oleh Bupati Ngawi Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ony Awar, Ketua DPRD Ngawi Dwi Riyanto Djatmiko, dan wakil pimpinan wilayah BRI Malang Erizal.

Dalam sambutannya Menkop, memberikan apresiasi dan dorongan yang besar agar para pelaku usaha di Kabupaten Ngawi segera memanfaatkan dana KUR untuk meningkatkan dan memajukan usaha kecilnya. Puspayoga mengatakan, salah satu progam Kemenkop untuk mendorong pelaku usaha agar bisa cepat mengakses pembiayaan yaitu melalui KUR. Menurutnya, Presiden Joko Widodo memberikan perhatian yang sangat serius terhadap peningkatan usaha ekonomi kecil dan menengah. Buktinya, presiden terus menurunkan bunga KUR setiap tahun, tujuannya agar pengusaha kecil lebih mudah dalam mengakses dana KUR.

Untuk menggerakkan sektor industri usaha kecil dan menengah (UKM), pemerintah akan menambah jumlah alokasi dana kredit usaha rakyat (KUR). Selain itu pemerintah juga menurun bunga KUR dari 12 persen menjadi 9 persen dan pemberian bunga kredit ringan memberikan semangat para UKM “ ujar Menkop.

Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengaku program KUR ini sejalan dengan program pemerintah daerah untuk mensejahterakan masyarakat yang berbasis pembangunan desa. Prioritas program desa yang digalakkan adalah dengan membangun pasar desa, Karena Pasar Desa merupakan salah satu kontribusi terhadap peningkatan Penerimaan Pendapatan Desa dan indikasi desa, ketika pasar desa rame maka ekonominya sejahtera

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top