Baksos Operasi Gratis Bibir dan Lelangit Sumbing RSI At-tin Husada
Bupati Ony Anwar Harsono bersama istri Ana Mursyida Ony Anwar Harsono hadiri Bhakti Sosial Operasi Gratis Bibir dan Lelangit Sumbing yang digagas RSI At-tin Husada dan Yayasan Dewi Kasih di ruang serbaguna RSI At-Tin Husada, Sabtu (11/06/22).
Hadir dalam acara ini, Sekdin Kesehatan Ngawi, Heri Nur Fachrudin , Dirut RSI At-tin Husada, Prima Digita Edhastian bersama jajaranya dan Ketua Yayasan, Dewi Kasih Ulfa Elfia.
Bupati Ngawi, memberikan apresiasinya untuk kegiatan ini, karena mampu bermanfaat bagi kesehatan masyarakat di Kabupaten Ngawi, “Terima kasih atas fasilitasi operasi gratis ini, dan dengan kolaborasi peningkatan taraf kesehatan masyarakat akan lebih tercapai,” katanya.
Dengan Baksos ini, Ony Anwar berharap pasien bisa merasakan kembali makanan dengan baik, sehingga nanti penyerapan nutrisi ke tubuh semakin sempurna.
Sementara menurut Dirut RSI At-tin Husada, peserta Baksos ini tidak hanya berasal dari Ngawi saja tapi semua masyarakat yang membutuhkan, “Terdapat 15 pasien dimana 12 pasien ini berasal dari Kabupaten Ngawi dan 3 pasien lainnya dari luar Ngawi,” sebutnya.
Tidak hanya itu, Ony Anwar juga minta anak – anak ini menghafal doa sehari – hari.
Sementara Kepala TK Bhayangkari Ngawi, Ineke Udayana mengungkapkan rombongan ini berjumlah 40 orang diantaranya peserta didik dan guru. Menurutnya, kegiatan ini untuk menumbuhkan kecintaan peserta didik pada negaranya, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Ngawi. “Serta mengenal lebih dekat Bapak Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dan ibu Ana Mursyida Ony Anwar Harsono, sekaligus Bunda PAUD Kabupaten Ngawi,” kata Ineke.
Jumat (10/06/22) bertempat di Pendopo Wedya Graha, Bupati Ngawi Ony Anwar secara resmi melepas kontingen atlet Kabupaten Ngawi yang akan berlaga di Porprov Jatim VII 2022 di Kabupaten Jember, Lumajang, Situbondo dan Bondowoso, tanggal 25 Juni – 3 Juli 2022 mendatang.
Sebagai langkah strategis dalam pemasaran, menurut Ony Anwar bisa dilakukan melalui alumni pesantren atau penggiat keagamaan, “Sebab produk wirausaha pesantren memiliki marketplace sehingga dibutuhkan sistem pemasaran khusus agar dapat dikenal masyarakat luas,” terangnya.