Kabar Kita - page 47

Sebanyak 1.240 jabatan fungsional guru PPPK mendapatkan SK yang diserahkan langsung Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Alun-alun Merdeka, Senin (31/07/23).

Kegiatan ini juga dihadiri Setda Ngawi Mokh. Sodiq Triwidyanto, Kepala Dinas Pendidikan Sumarsono, Inspektur Inspektorat Yulianto Kusprasetyo, Kepala Bappeda Indah Kusumawardhani, Kepala Bank Jatim, dan perwakilan BPJS Kesehatan.

Menurut Ony, tugas dan fungsi seorang guru sebagai alim ulama untuk menyebarluaskan ilmunya pada siswa sebagai generasi penerus, juga menjadi tauladan masyarakat.

“Maka dari itu setelah perjuangan panjang, pemerintah mengapresiasi perjuangan guru dengan mengangkatnya sebagai bagian dari ASN,” katanya.

Melalui tanggung jawab dan amanah yang diberi, lanjut Bupati seluruh guru PPPK yang diangkat harus terus semangat dalam pengabdiannya menjadi contoh yang baik.

“Semoga dengan pengangkatan ini makin semangat, menciptakan generasi penerus yang cerdas intelektual, emosional, dan sehat jasmani rohani”, jelasnya.

Selain itu, dengan kurikulum Merdeka belajar guru pendidik diharapkan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh melalui pembelajaran efektif, mendidik siswa lebih mandiri, dan terampil.

“Insyaallah dengan pengabdian yang diberi menjadi berkah”, kata Bupati.

Puluhan stand kopi dan clothing berjajar di sepanjang jalan serong timur Alun- Alun Merdeka Ngawi, menjajakan varian kopi asli Ngawi dan karya desain kaos autentik Ngawi tampak ramai oleh pengunjung, dalam acara bertajuk Festival Ekraf Ngawi 2023 yang digelar Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Ngawi, digelar selama 2 hari Jumat- Sabtu (28-29/07/2023).

Apresiasi di sampaikan oleh Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono yang hadir dalam penutupan Festival Ekraf yang digelar dalam peringatan Hari Jadi Ngawi ke 665 ini selaras dengan tema yang diusung kolaborasi wujudkan Ngawi bangkit mandiri, ” Perkopian ini tidak hanya menjadi tugas dinas ketahanan pangan dan pertanian yang memastikan kopi ngawi secara kuantitas dan kualitas tapi juga hilirisasi bersama dinas perdagangan dan dispora melalui festival ini sekaligus mengenalkan kopi-kopi berkualitas event yang dikemas menjadi ekonomi kreatif dengan workshop bagaimana generasi muda barista kita piawai memilih biji berkualitas meroasting dan menyuguhkannya, saya yakin bahwa industri kopi semakin baik kedepannya,” katanya.

Selain itu juga dikatakan Ony Anwar industri clothing Ngawi melalui komunitas sablon kaos Ngawi juga tidak kalah menarik anak-anak muda Ngawi piawai mendesain menyablon yang tergabung dalam paguyuban menjadi wadah silaturahmi meningkatkan wawasan bagi pelaku usaha clothing Ngawi,” Dengan Festival Ekraf ini diharapkan akan meningkatkan ekonomi kreatif di Kab Ngawi,” imbuhnya.

Digelar di Alun-Alun Ngawi menurut Ony juga menjadi nilai tambah, pasalnya Alun-Alun akan semakin hidup dengan sejunlah event menarik dan menjadi pilihan masyarakat Ngawi, “Tahun depan akan dirumuskan bersama OPD berkolaborasi untuk mengadakan event di Alun-Alun, Alun – Alun akan lebih luar biasa dengan adanya event positif yang meningkatkan ekonomi kreatif”, pungkasnya.

Festival ekraf ini tidak hanya sebagai tempat berkumpul dan jualan saja disampaikan Kadispora Ngawi Wiwin Purwaningsih juga sebagai edukasi pengunjung dalam transaksi secara cahsless, “Bekerjasama dengan Bank Indonesia cabang Kediri dalam memberikan edukasi pembayaran menggunakan Qris, pengunjung juga diberi kupon 10 ribu rupiah tapi dengan hanya membayar 665 rupiah, disediakan 1200 kupon ini juga menjadi stimulus pengunjung untuk datang dan membeli”, ujarnya.(

Pemerintah Kabupaten Ngawi terus lakulan sejumlah terobosan atau inovasi pelayanan terbaik untuk masyarakat maupun administrasi pemerintahan tidak sebatas isapan jempol saja, terbukti dengan didapatkannya surat keputusan kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Provinsi Jawa Timur No. 070/1655/206.5/2023 tentang penetapan calon penerima anugerah lolos seleksi/penilaian tahap II paparan proposal inovasi pada penganugerahan inovasi daerah dan inovasi teknologi (Inotek Award) Prov. Jatim tahun 2023

Disebutkan ada tiga OPD dengan inovasinyq masuk tahap ke III atau 6 besar se Jatim diantaranya Bappeda (Kategori 5), Dinas Kesehatan (Kategori 1) dan DPMPTSP (Kategori 2), ketiganya mempunyai inovasi pelayanan masyarakat dan administrasi perkantoran yang bagus untuk pembangunan Kabupaten Ngawi.

Diungkapkan Kepala Bappeda Ngawi, Indah Kusumawardani, Jumat (28/07/23) lalu bahwa surat keputusan tersebut menjadi capaian bagus untuk perkembangan inovasi di Kabupaten Ngawi bahkan sesuai dengan PP Nomor 38 Tahun 2017 Tentang Inovasi Daerah, “Daerah tidak boleh ragu atau takut dalam membuat suatu terobosan atau inovasi dalam menyelesaikan persoalan di daerah,” katanya.

Ditambahkan Kabid Penelitian dan Pengembangan, Bappeda Ngawi, Nurul Awuy dengan lolosnya Kabupaten Ngawi ke tahap selanjutnya membuat dirinya dan tim makin semangat dalam memberikan motivasi dan pendampingan kepada seluruh OPD yang memiliki Inovasi terlebih untuk ketiga OPD tersebut.

“Kami bersama tim Bappeda Ngawi semakin bersemangat untuk menyiapkan berbagai hal yang dibutuhkan tim penilai saat nantinya dilakukan seleksi tahap ketiga, dimana seleksi ini rumornya akan dilakukan tinjau lapangan untuk melihat lebih detail pelaksanaan inovasinya, dan berharap mendapat hasil terbaik membawa kabupaten Ngawi meraih penghargaan, “Tentunya yang bisa membawa perubahan dan meningkatkan kinerja seluruh Instansi. Dan paling penting nama Kabupaten Ngawi akan semakin lebih dikenal dan diperhitungkan dalam penyelenggaraan pemerintahan yang inovatif di tingkat Provinsi Jatim bahkan se Indonesia,” pungkasnya.

Implementasi dari Aksi nyata Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Kabupaten Ngawi dalam pencanangan Ngawi Bersih, dilakukan dengan penanaman pohon, Rabu, (26/07) di Taman Dungus Ngawi.

Total sebanyak 12.017 bibit bantuan dari Kementerian Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI disalurkan di tiga desa, diantaranya Desa Sidorejo, Kecamatan Kendal, Desa Bringin Kecamatan Bringin, dan Desa Sumberbening, Kecamatan Bringin, yang dserahkan secara simbolis oleh Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Didik Suhardi, Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko,Kegiatan ini juga dihadiri Ketua DPRD Ngawi, Heru Kusnindar, Kepala OPD, Camat dan Perwakilan Kepala Desa.

Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko dikesempatan ini mengatakan penyaluran bantuan bibit ini, akan disinergikan dengan program yang ada di Kabupaten Ngawi salah satunya Gema Parut (Gerakan Menanam Dengan Memanfaatkan Pekarangan), “Intinya masyarakat selain mendapatkan manfaat untuk dari sisi penghijauan pemanfaatan lahan juga mendapatkan hasil produksi dari tanaman tersebut,”jelasnya.

Selain itu, Dwi Rianto juga menyampaikan GNRM di Kabupaten Ngawi melibatkan peran berbagai pihak, yang diharapakan mampu membangun kebersamaan sebagai wujud penguatan nilai – nilai kebangsaan, “Aksi-aksi yang mudah dipahami oleh generasi kita mudah dilakukan sekaligus membangun keguyuban kekeluargaan gotong royongan warga masyarakat,” imbuhnya.

Sementara Didik Sihardi mengungkapkan GNRM ini melalui penanaman pohon untuk menanggulangi lahan kritis, swasembada buah dan dampak ekonomi. “Ya, karena nanti 4 atau 5 tahun yang akan datang ini buah-buahan ini sudah akan berbuah, akan berproduksi, karena itu harapan Gerakan Nasional Revolusi Mental salah satunya adalah gerakan Indonesia mandiri,” terangnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan Coaching Clinic bersama pelaku aksi perubahan di Kabupaten Ngawi bertempat di Kurnia Convention Hall Ngawi.