Kabar Kita - page 18

Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupten Ngawi hingga saat ini masih terus melakukan pembumian nilai-nilai wawasan kebangsaan dengan memperkuat ketahanan budaya melalui kegiatan kesenian budaya.

Kali ini, Jum’at (07/12/23), Safari Wawasan Kebangsaan digelar di Desa Pangkur, Kecamatan Pangkur yang juga bertepatan dengan malam puncak Pekan Budaya bertajuk “Warung Ayu” (wadah kreativitas untuk Pangkur yang agamis dan unggul)

Hadiri kegiatan ini, Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko menyampaikan apresiasi atas sinergi kolaborasi yang terjalin, sehingga terselenggara kegiatan yang dapat diikuti oleh masyarakat.” ini yang terlibat nyeni semua “ujar Wabup. Lebih lanjut Wabup mengatakan bahwa wujud kecintaan terhadap bangsa dan negara diantaranya adalah melestarikan kesenian, budaya serta tradisi yang merupakan jati diri bangsa, sehingga harus dilindungi dari bentuk penjajahan dibidang kesenian budaya lain yang dapat merubah jati diri bangsa ini. ” kita mencintai terhadap tradisi, seni dan budaya adalah bentuk dari rasa nasionalisme kita “tandasnya.

Dipuncak acara disuguhkan pegelaran ketoprak Abdi Budaya dengan lokon ” Endang Lambangsari “.

Turut hadir pada kesempatan ini, Kepala Bakesbangpol Ngawi Kusumahadi Widjajanto, Camat Pangkur beserta jajaran, serta Kepala Desa se Kecamatan Pangkur.

Menjadi pelaksana pilot project keluarga sehat tanggap dan tangguh bencana peduli stunting 2023, Desa Gempol Kecamatan Karangjati Kabupaten Ngawi menerima kunjungan dari tim observasi lapangan TP PKK Pusat. Kamis, (7/12/23).

Kedatangan Tim observasi disambut langsung Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko. Ketua TP PKK Ngawi, Ana Mursyida beserta jajaran, sejumlah kepala OPD lingkup Pemkab Ngawi, Camat serta Kepala Desa se Kecamatan Karangjati.

Dalam sambutanya Wakil Bupati Ngawi menyampaikan Kabupaten Ngawi memiliki komitmen dalam upaya percepatan kemiskinan dan penurunan stunting yang terwadahi dalam gerakan Subuh Bergerak (Seruan dan Tabuhan Bergegas Turunkan Angka Kemiskinan), yang mengintegrasikan setiap program pengetasan kemiskinan di tingkat Kabupaten hingga tingkat desa. “Dan ini sudah kita Perbupkan,” tuturnya.

Wabup berharap dengan adanya sinergi dan kolaborasi tersebut akan terjadi percepatan penurunan angka kemiskinan dan stunting. “Sehingga tidak ada kasus Stunting baru di Kabupaten Ngawi,” tandasnya.

Sementara Ketua Tim Observasi Lapangan TP PKK Pusat, Nana Safriati Safrizal mengatakan, kedatangan timnya kali ini untuk melihat langsung dan fakta di lapangan, sebab penilaian kali ini akan dijadikan acuan, menilai daerah yang bisa dijadikan pilot project ditingkat nasional.

Salah satu bentuk pengendalian harga pangan jelang Nataru di Kabupaten Ngawi adalah dengan menggelar bazar sembako dan kebutuhan bahan pokok murah, bertajuk Gelar Pangan Murah yang dibuka Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto, di serong timur Alun-alun Merdeka, Kamis (7/12/23).

Menurut Wabup, kegiatan ini bertujuan untuk menstabilkan harga sembako terutama beras, minyak, telur, dan cabai setiap mendekati hari khusus seperti Ramadan, jelang Idul Fitri, dan nataru.

“Ini merupakan bentuk intervensi pemerintah dalam pengendalian harga pokok mendekati akhir tahun, terutama kebutuhan sembako bagi masyarakat supaya bisa terkendali dengan baik”, katanya.

Selanjutnya, Dwi Rianto Jatmiko berharap kegiatan seperti ini tidak hanya dilakukan di pusat kota, tetapi hingga di kecamatan supaya masyarakat bisa membeli kebutuhannya dengan harga terjangkau.

“Supaya tercapai pemerataan harga pokok, harus dilakukan kegiatan bazar sembako murah hingga di kecamatan untuk memastikan kebutuhan masyarakat”, jelasnya.

Turut hadir Staf Ahli Jusuf Rosyadi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Supardi, pelaku UMKM, tim TPID Ngawi, dan sejumlah OPD terkait.

Menyongsong peringatan hari Ibu ke 95, IGTKI Ngawi gelar workshop amazing teachder, amazing student yang diikuti 595 guru TK/PAUD di gedung YPIPKP Kampus STIT Islamiyah Karya Pembangunan Paron, Rabu (06/12/23).

Saat membuka acara ini Wakil Bupati Dwi Rianto Jatmiko mengatakan bahwa workshop ini sebagai peningkatan kapasitas atau sarana upgrade ilmu bagi guru untuk proses pembelajaran sehingga mampu menyesuiakan dengan perkembangan jaman.

“Karena ujung dari usia-usia anak ini terletak pada guru-guru PUAD/TK dalam mewujudkan generasi emas di tahun akan datang 2045,” katanya.

Kali Wabup juga menekankan guru harus memiliki kompetensi akademis, karakter dan akhlak yang bagus, dan untuk mencapai itu semua harus ada dukungan semua pihak, terutama dinas terkait dalam bentuk bimtek, workshop dan hal lainnya, “Dalam meningkatkan kapasitas serta mengasah talenta pendidik sesuai dengan era globalisasi seperti sekarang,” lanjutnya.

Tidak hanya itu, Dwi Rianto Jatmiko juga mengungkapkan akan mengupayakan peningkatan kesejahteraan para guru, sehingga mampu memaksimalkan pembelajaran pendidikan untuk generasi penerus menjadi generasi emas.

Ketua IGTKI Retno Dwi hayati di kesempatan ini menyampaikan bahwa workshop yang diadakan dengan swadaya semua peserta ini untuk memberikan tambahan ilmu khuusnya para guru TK agar lebih trampil, kreatif dan inovatif agar kedepan bisa berdampak lebih positif bagi para anak-anak, disamping
sebagai pembelajaran peran ibu baik di rumah maupun sekolah, “Untuk bisa menjaga etika dan pola asuh kepada anak-anak,” jelasnya.

Acara ini dilanjutkan dengan workshop yang lagsung dipandu oleh narasumber Mahaning Wilujeng direktur Yogaatma Consulting.