Dony Setyawan - page 305

Ngawi – Bupati Ngawi Budi Sulistyono menggelar lomba burung berkicau memperebutkan piala Bupati Cup 2016. Lomba ini dilaksanakan di Alun – alun Ngawi, Minggu (24/7) guna mendorong perkembangan para penangkar burung di daerah serta pencinta burung di Ngawi. Even Bupati Cup Ngawi ini digelar dalam rangka memperingati hari jadi Ngawi yang Ke 568. Hadiah tidak hanya uang tunai, piagam dan tropy, tapi ada juga hadiah hiburan lainya dan Doorprice.

Bagi penghobi binatang terutama burung, tidak ada yang lebih menyenangkan selain mendengarkan aksi burung kesayangannya saat berkicau. Tak heran, lomba kicau burung senantiasa ramai diikuti para penghobi. Selain sebagai ajang silaturahmi, 500 pecinta burung dari berbagai daerah mengikuti lomba burung berkicau yang merebutkan piala Bupati Cup 2016.

Dalam lomba Kicau burung Bupati Cup ini di buka oleh Ketua DPRD Dwi Rianto Djatmiko.  Dalam sambutannya beliau mengatakan lomba ini di gelar dalam memperingati hari jadi jadi Ngawi yang Ke 568 tahun 2016, beliau sangat bersyukur bahwa lomba kicau burung tahun ini sangatlah ramai dari pada tahun yang kemarin, dimana para peserta banyak yang datang dari luar Kabupaten Ngawi seperti Sragen, Yogya, Solo, Trenggalek masih banyak lagi peserta dari luar kabupaten Ngawi.

Ketua penyelenggara Andi Bolang mengaku ia sengaja mengundang para pencinta burung agar bisa mengikuti kejuaraan burung Bupati Cup di Kabupaten Ngawi ini. Andi mengakui antusiasme masyarakat Ngawi dan luar Ngawi terhadap lomba kicau burung terbilang tinggi.

“Penelitian unjuk kerja DME sebagai bahan bakar telah dilakukan Balitbang ESDM(Eenergi Sumber Daya Mineral) sejak tahun 2009, yang dilaksanakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS”, demikian disampaikan oleh Koordinator Kelompok Pelaksana Litbang Teknologi Aplikasi Produk LEMIGAS, Sugeng Riyono. Lebih lanjut Sugeng menjelaskan bahwa “DME dapat dihasilkan dari pengolahan gas bumi, biomassa, dan batubara kalori rendah. DME sebagai bahan bakar ramah lingkungan telah diujicoba pada sektor rumah tangga, transportasi, dan industri”. Karakteristik fisiknya mirip dengan Liquefied Petroleum Gas (LPG), berbentuk cair pada tekanan antara 8- 12 bar. Pada prakteknya, DME dapat dicampur dengan LPG serta dapat menggunakan infrastruktur LPG untuk penyaluran ke konsumen.

Dibandingkan dengan solar, DME memiliki angka setana lebih baik sehingga potensial digunakan sebagai titusi bahan bakar solar. Hal ini disampaikan oleh Sugeng Riyono mewakili Kepala Puslitbag Teknologi Migas “LEMIGAS” pada kegiatan responsif gender yaitu sosialisasi aplikasi pemanfaatan bahan bakar Dimethyl Ether (DME) untuk kompor gas rumah tangga dan industri kecil di ruang rapat Bhina Bhakti Praja Kabupaten Ngawi, Selasa (26/7). Kegiatan yang sama juga telah dilaksanakan di Jawa Barat, Banten, Riau, dan Sumatera Barat.Kegiatan tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan Bagian Perokonomian Kab. Ngawi.

“Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi sangat mendukung kegiatan yang dilakukan LEMIGAS karena dengan pengembangan energi baru terbarukan ini bisa membantu masyarakat dalam kebutuhan akan energi” demikian disampaikan oleh Wakil Bupati Ony Anwar yang mewakili Bupati Ngawi  pada sambutan pembukaan yang juga dihadiri oleh semua unsur Dharma Wanita Kabupaten Ngawi serta SKPD. Ony Anwar melanjutkan bahwa dengan kegiatan ini diharapkan nantinya masyarakat bisa mengerti mengenai inovasi yang dilakukan LEMIGAS dalam pengembangan DME yang nantinya sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar yang semakin lama harganya meningkat. Lebih lanjut Mas Ony (sapaan akrab Wakil Bupati) mengatakan bahwa DME yang dikembangkan oleh LEMIGAS merupakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan juga mempunyai kemiripan dengan LPG (Liquefied Petroleum Gas) yang bisa di gunakan disektor rumah tangga dan industri kecil. Kegiatan sosialisasi aplikasi pemanfaatan DME ini dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Ir. Nanang Hermawan.

Sekretaris Daerah Siswanto optimis meraih piala adipura 2017 mendatang. Optimisme Sekda Ngawi didasarkan pada 2 kali raihan sertifikat adipura di tahun ini dan tahun kemarin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas Peningkatan Kinerja dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Perkotaan Tahun 2016.

Sertifikat penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup itu diserahkan Menteri KLHK Siti Nurbaya saat Peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia, Jumat (22/7) di Halaman Istana Siak Sekda Ngawi Siswanto yang mewakili Bupati menerima langsung penghargaan tersebut dari Menteri KLHK Siti Nurbaya.

“Meski Kab. Ngawi kembali mendapat sertifikat Adipura yang kedua kalinya, Kab. Ngawi tetap akan terus berusaha dan meningkatkan kinerja untuk mendapatkan capain lebih baik lagi dari sekarang,” ungkap Sewkda Ngawi usai menerima sertifikat adipura. Menurut Siswanto, untuk mendapatkan sertifikat tersebut juga tidak mudah, karena Kab. Ngawi harus melalui berbagai tahapan penilaian yang ektra ketat dari tim penilai mulai dari tim independen, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Prov. Jawa Timur dan  Tim dari Kementerian yang datang langsung untuk memantau kelapanagan serta dilakuakan pemaparan di depan tim penilai yang terdiri dari pakar lingkungan hidup, terang Siswanto. Untuk itu Siswanto,  menghimbau kepada seluruh SKPD terkait, “ untuk bisa berkomitmen dengan melengkapi  dan meningkatkan sarana dan prasarana yang sudah ada, yang salah satunya terkait dengan peningkatan pemanfaatan TPA ( Tempat Pembuangan Akhir) dan anggaran kelengkapan infrastruktur. Sehingga bisa menyempurnakan penilaian terhadap pencapaian indikator-indikator, untuk memperoleh piala adipura” tandas Siswanto .

Sementara itu Kepala Kantor Lingkungan Hidup  (KLH) Ngawi Susirman juga menyampaikan bahwa Kab. Ngawi sedang berupaya meningkatkan peran bank-bank sampah yang berada di Kab. Ngawi untuk memberikan kesadaran pada masyarakat Ngawi bahwa ada sesuatu yang bernilai ekonomi yang didapat dari pemanfaatan sampah selain itu KLH dan Pemda Ngawi juga berupaya mengembangkan pemanfaatan gasmetan yang dihasilkan dari pengelolaan sampah yang ada di TPA . Sudirman juga  berharap kesadaran masyarakat Ngawi dalam meningkatkan kebersihan dilingkungan sekitar, karena dengan berbagai hal diatas bukan tidak mungkin Kab. Ngawi berhasil mendapatkan penghargaan Adipura di tahun mendatang.

Ngawi – Ngawi Bersholawat yang menghadirkan KH. Ali Shodiqin (Gus Ali Gondrong) di Alun-alun Merdeka Ngawi yang dihadiri oleh puluhan ribu Jamaah dari berbagai daerah, Rabu (20/7). Seluruh area alun-alun dipadati oleh Jamaah yang mayoritas berbaju hitam yang duduk dengan tertib.

Ngawi Bersholawat yang digelar malam ini merupakan rangkaian peringatan Hari Jadi Ke 658 Kabupaten Ngawi. Selain itu masih ada beberapa rangkaian kegiatan lainnya.

Sebelum Sholawatan dimulai, Bupati Ngawi dalam sambutannya mengatakan bahwa Sholawatan ini mengiringi perjalanan Kab. Ngawi yang ke 658 untuk menjadi lebih baik lagi dan dengan mengumandangkan Sholawatan bersama di malam hari ini, dengan harapan Ngawi menjadi lebih baik lagi dan semakin sukses kedepannya,” tutur Bupati Budi sulistyono.

Sementara Gus Ali Gondrong mengajak seluruh jamaah untuk meningkatkan kebaikan dan bersama-sama menjadikan Ngawi bisa menjadi contoh bagi daerah lainnya. Gus Ali juga mengajak para warga untuk membantu dan mendukung Pemerintah Kab. Ngawi dalam mewujudkan Ngawi menjadi Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur (negara yang baik dan selalu dalam ampunan Allah)

Acara yang dimulai sejak pukul 20.00 wib berlangsung meriah hingga selesai. Suasana syahdu sangat terasa, saat sholawat mulai dikumandangkan. Seluruh jemaah yang hadir ikut melantukan sholawat yang dipimpin bersama Gus Ali Gondrong. Acara di akhiri dengan do’a bersama yang dipimpin langsung oleh Gus Ali.