Author

Dony Setyawan - page 274

Dony Setyawan has 1287 articles published.

Peletakan Batu Pertama, Pembangunan Gapura Desa Wisata Industri Di Dusun Ngubalan

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 2,743 views

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan gapura Desa Wisata Industri (DEWI), di dusun Ngubalan desa Bangunrejo Kidul Kecamatan Kedunggalar, Rabu (14/10/20).

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi dalam upayanya mendorong pemberdayaan masyarakat sebagai pelaku langsung dalam meningkatkan kesiapan dan kepedulian dalam menyikapi potensi pariwisata di wilayah mereka, sehingga dapat berperan sebagai tuan rumah yang baik bagi para wisatawan yang berkunjung, serta memiliki kesadaran akan peluang dan kesiapan menangkap manfaat yang dapat dikembangkan dari kegiatan pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat di Dusun Ngubalan Desa Bangun Rejo Kidul Kecamatan Kedunggalar dan Desa Banjarbanggi Kecamatan Pitu serta sekaligus.

Menurut Bupati Ngawi, di Dusun Ngubalan ini memiliki potensi yang luar biasa dan harus dikenalkan serta dipasarkan, “Disini banyak perajin kayu yang mempunyai kreatifitas serta jiwa seni yang tinggi mengolah kayu dan limbah kayu jati. Makanya, pemerintah hadir untuk mendorong inovasi serta mempromosikan untuk bisa menarik pangsa pasar yang lebih luas,” terangnya.

Dikatakan Budi Sulistyono, bahwa Pemkab Ngawi akan siap mendukung termasuk memperbaiki infrastuktur untuk menunjang inovasi yang dilakukan DEWI, termasuk mempermudah calon pembeli ketika menuju lokasi perajin di dusun Ngubalan.

Bupati Ngawi berharap pengrajin disini, bisa berkreasi serta terus meningkatkan kemampuan, “Dengan cara berlatih secara terus menerus, agar bisa menciptakan sebuah produk dan berkompetisi positif, sehingga hasil produksinya berkualitas bagus serta mampu menarik perhatian konsumen lebih banyak lagi, mulai tingkat nasional hingga internasional,” tuturnya.

Saat ini pengembangan industri kreatif kerajinan kayu dan akar jati dengan 32 perajin dan jumlah pekerja 400 orang ini juga mendapatkan dukungan dana dari Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Ngawi, yang dilakukan secara bertahap.

Usai peletakan batu pertama, Bupati Ngawi beserta rombongon melihat secara langsung rumah produksi perajin. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bimtek Pemutakhiran SIPD Kabupaten Ngawi

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 2,631 views

Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappelitbang) Kabupaten Ngawi gelar Bimbingan Teknis Pemutakhiran Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 90 Tahun 2019 pada aplikasi SIPD (Sistem Informasi Pemerintah Daerah) di Command Center Sekretariat Daerah Kabupaten Ngawi, Selasa (13/10/20).

Kepala Bappelitbang Kabupaten Ngawi melalui Sekretaris Bappelitbang, Agus Sutopo menyampaikan pentingnya kegiatan ini dilaksanakan, sebab dalam penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2021, semua daerah telah menggunakan SIPD sebagai aplikasi tunggal termasuk Kabupaten Ngawi, “Mendasar pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 050-3708 Tahun 2020 Tentang Hasil Verifikasi Dan Validasi Pemutakhiran Klasifikasi, Kodefikasi Dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan Dan Keuangan Daerah,” terangnya.

Sementara Kepala Bidang Perencanaan Anggaran Daerah, Mulat Setyo Hadi mengatakan pemutakhiran pada aplikasi SIPD dalam implementasinya memerlukan waktu, namun tetap dituntut target, serta berharap peserta bimtek ini untuk yakin mampu melaksanakan pemutakhiran SIPD sesuai dengan target. “Saling belajar dan mengingat. Dan, karena keterbatasan waktu kita harus kerja ekstra untuk mengupload SSH,” katanya.

Dikatakan, Mulat bahwa pendamping akan dilakukan hingga hari Jumat, (16/10/20) untuk memastikan seluruh pemutakhiran data dengan benar dan terselesaikan sesuai target, “Mari kita berkomitmen, menyelesaikannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,”ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Ngawi yang menangani aplikasi SIPD.

SIPD adalah suatu sistem yang mendokumentasikan, mengadministrasikan, serta mengolah data pembangunan daerah menjadi informasi yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kinerja pemerintah daerah. Dan, bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan data dan informasi pembangunan daerah. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Peringatan Hari Jadi Ke – 75 Provinsi Jatim, Khofifah Minta Masyarakat Peduli Sesama

di %s Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 1,881 views

Bupati Ngawi Budi Sulistyono bertindak sebagai inspektur upacara peringatan Hari Jadi ke – 75 Provinsi Jawa Timur di di Halaman Pendopo Wedya Graha, Senin (12/10/2020).

Peringatan Hari Jadi Ke – 75 ini mengusung tema Semangat Nawa Bhakti Satya untuk Jawa Timur Maju”. Turut hadir dalam upacara peringatan kali ini Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ngawi, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh Sodiq Triwidiyanto, pejabat lingkup Pemkab Ngawi, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan jumlah terbatas karena pandemi Covid – 19.

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono membacakan pidato Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa yang mengajak masyarakat bersinergi serta membangun tekad untuk menghadapi tantangan dan mengatasi berbagai dampak pandemi Covid – 19. “Dampak pandemi sangat banyak, salah satu yang utama adalah kesulitan ekonomi akibat dirumahkan atau bahkan pemutusan hubungan kerja,” ujar Bupati saat membacakan pidato dari Gubenur Jatim.

Didalam amanahnya, Khofifah menyampaikan bahwa situasi pandemi saat ini masyarakat dituntut untuk lebih peduli serta saling menolong dengan disertai semangat gotong royong, persaudaraan dan solidaritas yang kuat, “Kita harus bersatu padu dan bangkit dengan kondisi ini. Kita harus bekerja keras mewujudkan rakyat sehat, ekonomi sehat, dan rakyat selamat, ekonomi selamat,” lanjutnya.

Sementara usai upacara, Bupati Ngawi mengatakan pemerintah daerah akan terus fokus, membangun serta memajukan wilayahnya, meskipun masih dalam kondisi pandemic Covid – 19, “Maka dengan kita bahu membahu meningkatkan ekonomi secara makro di Jatim,” katanya.

Menurut Budi Sulistyono, dalam menghadapi wabah Covid – 19 ini, perlu adanya koordinasi yang baik antar stakeholder jika ingin lepas dari hambatan ini, “Koordinasi dengan stakeholder dan pimpinan daerah menjadi penting sekali,” tandasnya.(Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

TP PKK Ngawi, Gelar Pelatihan E-Commerce Untuk Kader Pokja II Dan UMKM

di %s Berita 2,295 views

Tim Penggerak PKK Kabupaten Ngawi gelar pelatihan Pemanfaatan Market Place Dan Sosial Media Media untuk Pemasaran Produk PKK Bagi Kader POKJA II PKK dan Berlaku UMKM di Pendopo Wedya Graha, Jumat (09/10/20).

Hadir dalam kegiatan ini ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Ngawi, Antik Budi Sulistyono, Wakil Ketua 2 TP PKK Ngawi, Siti Zubaedah Shodiq, Wakil Ketua III TP PKK Ngawi, Irine Dwi Rianto Jatmiko, Kepala Dinas Kominfo Ngawi Prasetyo Harri Adi, relawan TIK Ngawi, Fetty Kurniwati untuk materi market place Shopee , dan Riskiadi Purwanto dengan materi optimasi Instagram untuk pemasaran produk PKK serta 95 peserta pelatihan

Menurut Ketua TP PKK Kab. Ngawi dalam sambutanya mengatakan pelatihan ini sangat penting karena perdagangan dengan sistem online saat ini di Indonesia memiliki peluang yang bagus. “Dan, selama lima tahun terakhir transaksinya terus mengalami peningkatan. Apalagi dimasa pandemi ini, masyarakat lebih memilih berbelanja secara online, karena mereka diharuskan lebih banyak dirumah,” ungkapnya.
Kata Antik, dengan semangat berinovasi akan mampu menciptakan produk yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus dapat memanfaatkan kemajuan teknologi informasi saat ini, “Kedepan harus bisa memadukan antara TIK dengan pelayanan pemberdayaan masyarakat, agar kita dapat bersama – sama memberdayakan keluarga untuk mencapai kesejahteraannya,” lanjutnya.

Ketua TP PKK Kab. Ngawi kedepan berharap kegiatan seperti bisa dilaksanakan secara terus menerus, “Selain itu, komunikasi antara peserta dengan Diskominfo atau narasumber terjalin melalui media sosial agar bisa berkelanjutan,” katanya.

Sementara menurut, Riskiadi Purwanto kegiatan ini disamping mengenalkan E-Commerce dan Market Place juga cara menjual produk dengan menggunakan media sosial seperti Shopee dan Instagram, “Kalau Instagram produknya lebih ke visual seperti fashion, sedangkan untuk komoditas cocoknya di Market Place. Dan, tentunya harus mengikuti aturan yang ditetapkan,” terangnya.

Sedangkan Fetty Kurniawati dalam pelatihan juga memberikan penjelasan ketika akan memulai penjualan melalui online, “Jika market place Shopee, meladeni calon pembeli satu persatu dengan chat, dengan sistim pembayarannya yang berbeda. Dan, kelebihannya dapat dikerjakan dimana saja,” terangnya. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top