Takbir Keliling Sambut Idul Adha 1443 Hijriah, Momentum Kebangkitan Ekonomi
Jelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah, Pemerintah Kabupeten Ngawi gelar lomba takbir keliling, Sabtu (09/07/22), yang diberangkatkan Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono dari depan Masjid Agung Baiturrahman Ngawi.
Dikatakan Bupati Ngawi, takbir keliling kali ini menjadi momentum kebangkitan ekonomi kerakyatan di Kabupaten Ngawi, “Selain dzikir kepada Alloh SWT menyambut Idul Adha, tapi secara esensi ini justru lebih bagaimana menggerakan ekonomi kerakyatan pasca melandainya Covid 19”, ujarnya.
Antusiasme masyarakat disepanjang sepanjang jalan rute yang dilalui takbir keliling menurut Ony Anwar sebagai bentuk kebangkitan ekonomi disaat melandainya Covid-19, “Disambut antusias seluruh warga masyarakat Ngawi, dan bertepatan malam Minggu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk malam mingguan sembari nonton takbiran,” imbuhnya.
Sementara disebutkan Kabag Kesra Setda Ngawi, Sutrisno total peserta takbir 1.450 orang terbagi menjadi 4 kelompok yakni SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA dan umum.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), bersama sejumlah Pimpinan OPD lingkup Pemkab Ngawi.
Puncak peringatan Hari Jadi Ngawi Ke-664 dengan di gelar upacara bendera di Halaman Pendopo Wedya Graha, Kamis (07/07/22) dipimpin Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.
Dan, diangka 4 dikatakan Ony Anwar Harsono berlambang destinasi wisata yang harapkan Ngawi tidak hanya terlihat sebagai kabupaten transit melainkan kabupaten destinasi, dengan keunggulan wisata heritage, “Kita punya Benteng Van Den Bosch, Trinil, Srigati dan rumah tinggal dr. Radjiman Wedyodiningrat. Semua itu bisa kita kemas menjadi destinasi wisata unggulan di Kab.Ngawi,” imbuhnya.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono menerima kunjungan kerja Wakil Asisten Logistik (Waaslog) Kasad, Brigjend TNI Agus Prangarso, S.Sos yang didampingi Letkol Czi Daniel Panjaitan di kediaman Bupati Ngawi, Rabu, (06/07/22).
Menurut Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Kirab Pusaka ini dimaknai sebagai wujud penghormatan bagi pejuang terdahulu yang bergerilya dengan berjalan kaki ratusan kilo, “Kita hanya berjalan kurang lebih 1 kilo meter ini simbolis, bagaimana kita menghormati pejuang kita yang sudah sangat luar biasa, tidak hanya mengorbankan materi tapi nyawa. Semangat itulah yang menjadi semangat untuk mempertahankan kemerdekaan dengan guyub rukun bersama masyarakat untuk membangun peradaban yang jauh lebih baik,” ujar Bupati Ngawi usai Kirab Pusaka.