Monthly archive

September 2019 - page 2

BID Kluster II 2019, Wabup Harapkan Desa Bisa Optimal dan Efisien Gunakan ADD dan DD

di %s Pemerintahan 1,290 views

Program Inovasi Desa (PID) yang merupakan salah satu upaya Pemerintah melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) sejak 2017 lalu dibawah Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) untuk mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan Dana Desa (DD) dengan memberikan referensi dan inovasi – inovasi pembangunan desa sehingga diharapkan bisa menumbuhkan kreatifitas desa dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki.

Pun, Pemerintah Kabupaten Ngawi yang terus konsisten dan berkomitmen dalam program ini bertempat di Graha Semar Kecamatan Ngrambe, Rabu (11/9) gelar Bursa Inovasi Desa (BID) Kluster II dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar secara simbolis ditandai dengan pemukulan gong.

Hadir dalam acara ini, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa, Kabul Tunggul Winarno,  Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD),  Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Ngrambe, Sine, Karanganyar, Jogorogo, Widodaren, Mantingan, Kendal, Pitu, Gerih dan Kedunggalar.

Menurut Kepala DPMPD, Kabul Tunggul Winarno BID Kluster II diikuti 10 Tim Pelaksana Inovasi Desa dan terbagi dalam 109 desa.“BID sebagai wadah penyebaran dan pertukaran ide atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa. Jika itu baik dan bias diterapkan didesa lain maupun direplikasi desa lainnya,” kata Kabul.

Dikatakan Kabul, dalam hal ini tidak hanya pameran produk unggulan tetapi juga ide kreatif dalam pembangunan desa serta memberi isiatif atau alternative kegiatan pembangunan di desa terkait penggunaan DD yang lebih efektif dan efisien, “Sehingga kesejahteraan serta perekonomian masyarakat lebih bisa meningkat dan semakin maju,” lanjutnya.

Sementara Wabup, Ony Anwar menyampaikan BID tahun 2019 ini ditekankan khusus bagi Kepala Desa terpilih untuk lebih bisa berkomitmen dalam berinovasi mewujudkan kreatifitas, “Sehingga nanti diharapkan bisa optimal serta efisien dalam penggunaan anggaran desanya. Disamping itu berpartisipasi masyarakat harus hadir dalam setiap pola kerja pembangunan yang dilaksanakan di Pemerintahan desa,” tegas Wabup.

Ony Anwar berharap keberadaan BID ini dapat dimanfaatkan lebih maksimal dan efektif untuk pembangunan desa dan peningkatan ekonomi masyarakat desa, “Harapannya dengan seperti itu lebih banyak kegiatan atau program yang diselenggarakan desa bisa menghemat dana, baik dari Alokasi Dana Desa (ADD) maupun DD sehingga lebih efisien penggunaannya,” tandasnya.(nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Rizki Syairul Barokah Nominator Pemuda Pelopor 2019, Asal Kabupaten Ngawi

di %s Tekno Sains 1,740 views

Tim Penilai dan verifikasi dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI (Kemenpora) melakukan tinjauan langsung di lapangan terhadap Calon Pemuda Pelopor Tingkat Nasional tahun 2019,  Rizki Syairul Barokah asal Desa Ngompro Kecamatan Pangkur Kabupaten Ngawi. Rombongan Tim Penilai ini disambung Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar di Pendopo Wedya Graha, Selasa (10/9).

Rizki Syairul Barokah adalah salah satu nominator dari  lima pemuda asal Provinsi Jawa Timur yang berhasil masuk dalam penilaian nasional sebagai calon pemuda pelopor Kemenpora RI. Selama ini, Rizki giat serta gigih mengajak petani yang ada di desanya untuk menerapkan sistim pertanian organik.

Menurut Wabup yang membuat sulit dalam implementasi pertanian organik adalah konsistensi bertani organik, “ Pemerintah saja belum tentu bisa mengajak satu desa bertani organik. Dan, ini yang perlu ada penilaian khusus, sebab secara konsep sudah lama dan menjaga konsistennya ini menjadi nilai plus,”kata Wabub dalam sambutannya.

Ony Anwar menambahkan jika yang dilakukan Rizki ini mendapat perhatian khusus serta intervensi dari Pemerintah pusat secara terus menerus, bukan tidak mungkin ketahanan pangan akan terjaga juga terpenuhi. “Contoh ini bisa membuka mata pemerintah pusat. Sebab, ketika ini diintervensi secara sungguh – sungguh ketahanan pangan nasional akan terjaga,” tegasnya.  Selain itu, Wabup berharap Rizki bisa terpilih dalam event ini, “Harapan besar bagi seluruh warga Kabupaten Ngawi khususnya desa Ngompro, Rizki bisa menang manjadi Pemuda Pelopor 2019,” lanjutnya.

Usai diterima Wabup, Tim Penilai menuju desa Ngompro untuk bertemu Rizqi untuk mendengarkan pemaparannya mengenai pertanian organik yang menjadi unggulan programnya.

Tim Penilai dari Kemenpora RI diwakili Kepala Bidang Kaderisasi dan Kepemimpinan, Agus Nilmada Azmi didampingi Kabid Kepemudaan, Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Jawa Timur, Haris Ramadhan. Seperti yang disampaikan Agus Nilmada Azmi, akan ada 4 kriteria dalam penilaian kali ini, diantaranya kepemimpinan, ke- ulet- an, dampak dan kreatifitas, “Tapi yang paling tinggi nilainya untuk kriteria kepemimpinan. Disini selain pemaparan nanti juga ada diskusi untuk menambah point dari proposal yang diberikan Mas Rizki,” ungkap Agus.

Hingga akhir penentuan nanti, menurut Agus masih ada penilaian 2 sampai 3 tahapan lagi, “Sampai akhirnya calon Pemuda Pelopor itu layak untuk mengikuti proses selanjutnya. Kita akan panggil ke Jakarta mengikuti seleksi akhir menyampaikan atau mempresentasikan kepeloporannya kedepan juri independen,” terangnya.

Ditemui disela acara, Rizki menyampaikan rasa syukurnya dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya, terutama Pemerintah Kabupaten Ngawi yang selama ini sudah memfasilitasinya hingga menjadi salah satu nominator di Jatim, “Terutama dari Dinas Pertanian yang banyak memberikan pelatihan, terus ini yang paling penting pembiayaan untuk sertifikasi organik,” ujarnya.

Rizki mengungkapkan bahwa mengajak petani untuk bertani organik bukan perkara mudah, sebab hasil panen dengan metode ini hasilnya tidak sebanyak menggunakan pupuk kimia, “Yang susah itu mengubah mindset  petani, kalau dulu tanpa urea padi ndak bisa tumbuh  itu hambatan yang paling sulit. Tapi dengan bukti, akhirnya banyak petani yang sudah mulai mencobanya,” tuturnya.

Kendala lain, Rizki mengatakan petani harus mau sabar, sebab ketika menanam pertama itu berbeda jauh dengan pertumbuhan dengan metode tanam sebelumnya yang memakai obat kimia, “Selain itu pemasukan agak lama, karena kita juga menjual berasnya itu mandiri,” imbuhnya.

Turut hadir dalam rombongan Tim Penilai ini, jajaran pejabat Dinas Pertanian, Disparpora dan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Ngawi. (nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pameran Germas 2019, Cegah Stunting Itu Penting

di %s Kesehatan 1,983 views

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) adalah upaya peningkatan kesehatan yang sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama – sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup yang dimulai dari keluarga yang merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.

Saat ini, Stunting atau kegagalan pertumbuhan pada anak akibat akumulasi ketidak cukupan zat gizi, sehingga berakibat terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik dan metabolism tubuh juga penurunan kemampuan kognitif dan prestasi belajar. Dan, kondisi ini akan berdampak pada menurunnya kualitas sumberdaya generasi penerus di masa mendatang, padahal tahun 2045 di usia emas Indonesia dituntut SDM yang bermutu.

Percepatan penurunan angka Stunting saat ini menjadi salah satu diantara fokus Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk membentuk generasi yang berkualitas dan sehat di masa mendatang. Germas akan menjadi landasan utama untuk mencegah permasalahan terjadinya gagal tumbuh ini.

Digawangi Dinas Kesehatan dalam upaya promosi dan mengedukasi masyarakat tentang cara hidup sehat termasuk kepada ibu hamil tentang pola hidup sehat dan bersih dengan Pameran Kesehatan Germas dan mengangkat tema “Cegah Stunting Itu Penting”  di Alun – Alun Merdeka Ngawi, Jumat –Minggu(6 – 8/9).

Acara ini dibuka langsung Bupati Ngawi, Budi Sulistyono yang didampingi Sekretaris Daerah kabupaten Ngawi Mokh Sodiq Triwidiyanto bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), pejabat lingkup Pemkab Ngawi, Camat Se Kabupaten Ngawi, Direktur Rumah Sakit Se kabupaten Ngawi serta UPT Dinas kesehatan se kabupaten Ngawi.

Kepala Dinas Kesehatan, Yudono menyampaikan bahwa kegiatan yang berlangsung tiga hari ini akan memamerkan program  layanan kesehatan, “Ada 33 stand diantaranya 24 dari UPT Puskesmas se Kebupaten Ngawi, satu dari Rumah Sakit Daerah, 1 dari BPJS Kesehatan, 1 dari Dinas Pertanian, dan 6 dari bidang Dinkes,” ungkapnya.

Sementara Bupati Ngawi, Budi Sulistyono dalam sambutannya mengatakan pameran terpadu Germas ini sebagai salah satu langkah yang sangat strategis untuk mensosialisasikan pelayanan kesehatan di Puskesmas kepada masyarakat, “Kegiatan ini tentunya juga sebagai wadah untuk mensosialisasikan program dan inovasi pelayanan kesehatan di Puskesmas, khusunya penanganan Stunting,”katanya.

Dikesempatan ini, Budi Sulistyono mengajak masyarkat untuk lebih perhatian terhadap Stunting. Sebab prosentase balita dengan kondisi ini di Kabupaten Ngawi saat ini masih tinggi sebesar 25,51 persen bahkan lebih tinggi dari prosentase di Jawa Timur sebesar 25 persen, keadaan ini menjadi perhatian khusus Pemkab Ngawi, “Mari kita bersatu saling berkoordinasi untuk berperan aktif sebagai orang tua asuh bagi ibu hamil resiko tinggi dan balita Stunting,” tegasnya.

Bupati berharap dengan pameran ini semakin meningkatkan kesadaran masyarkat akan pentingnya hidup dan berperilaku sehat, “Masyarkat harus semakin sadar akan kesehatannya,” tuturnya.

Untuk menarik perhatian masyarakat, pameran ini dimeriahkan penampilan band lokal maupun ibu kota sehingga mampu menarik animo pengunjung untuk datang, selain itu juga diadakan kegiatan lain seperti Jambore Kader Posyandu 2019 serta Gebyar Remaja Sehat. (Team/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Siswa Tk Aisyiyah Bustanul Athfal 4 Ngawi Bertandang Dikediaman Wabup, Ony Anwar

di %s Pendidikan 1,711 views

Bertempat dikediamannya, Wakil Bupati Ngawi terima kedatangan anak didik dari TK dan KB Aisyiyah Bustanul Athfal 4 Ngawi, Kamis (5/09) dengan menaiki kereta kelinci.  Kegiatan ini menurut Kepala TK Aisyiyah 4, Ambar adalah program Outing Class, kali ini untuk mengenalkan peserta didik pada pimpinan daerah yang ada di Kabupaten Ngawi yang menjadi bagian tema pembelajaran Negaraku. “Ya ini maksudnya untuk mengenalkan secara langsung, biar anak lebih paham, tidak hanya melihat dari buku atau koran atau sekedar teori saja,” tegas Ambar. 

Ambar mengaku lembaga yang dipimpinnya ini tidak hanya menerapkan sistim pembelajaran secara teori saja tetapi juga praktik, “Dan, melihat secara riil seperti ini,” ungkapnya.

Sementara Wabup Ony Anwar mengatakan senang dan bangga pada anak – anak Kedatangan ratusan anak ini, disambut hangat Wabup, Ony Anwar mengatakan senang serta bangga pada anak – anak usia dini yang datang, “Kami sangat senang atas kadatangan silaturahmi ini, semoga anak anakku TK dan KB  bisa menjadi anak soleh soleha, cerdas, sehat dan menjadi generasi penerus yang baik dimasa yang akan datang” ujarnya.

Nampak antusiasme peserta didik ketika bertemu langsung dengan salah satu petinggi di Kabupaten Ngawi, bahkan ada yang meminta berswafoto ataupun bersalaman. Wabup terlihat sumringah ketika menyapa dan bercanda dengan anak – anak ini, bahkan senyumnya selalu tersungging selama acara ini berlangsung. (nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top