Tag archive

Tahun 2018

402 CPNS Terima SK Pengangkatan

di %s Berita 1,107 views

Sebanyak 402 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang lolos seleksi CPNS tahun 2018 Kabupaten Ngawi menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan dari Bupati Ngawi, Budi Sulistyono di Pendopo Wedya Graha, Senin (15/4).

Bupati Ngawi mengatakan menjadi CPNS harus memiliki loyalitas tinggi terhadap Negara dan masyarakat.“Disamping itu, harus bisa memberikan yang terbaik untuk negeri ini, khususnya Kabupaten Ngawi harus bisa berkontribusi secara total dalam bekerja baik hati serta pikiran,” ujarnya.

Selain itu, tugas utama menjadi PNS adalah sebagai abdi Negara dan masyarakat yang bertugas melayani masyarakat.“Jadi goalnya nanti adalah harus mampu memberikan pelayanan terbaik dengan tenaga hati bahkan jiwa raganya mereka untuk kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.

Budi Sulistyono berharap PNS yang baru ini mampu memberikan energi positif bagi Kabupaten Ngawi, terutama pemikiran dan inovasinya, “Menyatunya mereka dengan kita merupakan wujud regenerasi yang kita siapkan, karena kedepan menggantikan yang pensiun,dan ini akan menjadi energi luarbiasa bagi kita,” katanya.

Sementara Kepala BKPP, Yulianto Kusprasetyo mengungkapkan dari 402 CPNS ini telah dinyatakan lulus dalam tahapan seleksi CPNS dan telah mengikuti pemberkasan beberapa waktu lalu, “CPNS ini terdiri dari tenaga guru, termasuk honorer kategori 2, tenaga kesehatan eks K 2 dan tenaga teknis,” kata Yulianto.

Yulianto mengatakan SK tersebut berlaku mulai per 1 Maret 2019, dan mereka akan mulai bekerja pada bulan Mei 2019 mendatang, “Mereka juga akan menerima gaji sebesar 80 persen mulai bulan Juni 2019,” terangnya. Lebih lanjut, Yulianto mengatakan hampir seluruh formasi yang dibutuhkan sudah terpenuhi, kecuali formasi dokter spesialis. “Memang pengalaman sebelumnya formasi dokter spesialis memang sulit terisi, solusinya adalah dokter yang ada sekarang itu disekolahkan lagi untuk pendidikan spesialis,” pungkasnya. (nf/kominfo)

 

 

 

Sebar dan Bagikan :

Shares

BKPP Ngawi Berikan Pembekalan 404 CPNS

di %s Sekitar Kita 924 views
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 yang telah dinyatakan lulus, mengikuti pembekalan yang digelar Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP)

Sebanyak 404 peserta tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 yang telah dinyatakan lulus, mengikuti pembekalan yang digelar Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten  Ngawi di Pendopo Wedya Graha, Senin (7/01).

Menurut Kepala BKPP Ngawi,Yulianto Kusprasetyo mengatakan bahwa dalam penerimaan CPNS tahun 2018 ini terbagi menjadi 2 formasi yakni khusus dan umum juga kategori 2 (K2). “Formasi umum sebanyak 365 CPNS dan formasi khusus terdiri 13 CPNS, yang meliputi cumlaude 10 CPNS dan disabilitas 3 CPNS serta K2 sebanyak 26 CPNS yang mengikuti pembekalan dan pemberkasan yang akan dilaksanakan mulai 14 – 16 Januari mendatang,” beber Yulianto disela acara. Dengan pembekalan ini, Kepala BKPP berharap para CPNS ini mampu melengkapi berkas persyaratan yang dibutuhkan dalam pengusulan Nomor Induk Pegawai,” katanya.

Sementara Kepala Bidang Pengembangan dan Pembinaan BKPP Ngawi, Hari Wahono sampaikan bahwa ada beberapa tahap yang akan dilakukan sampai menjadi PNS setelah lulus tes,” ungkap Hari Wahono. Lebih lanjut, Hari Wahono jelaskan bahwa tahapannya adalah pemberkasan, selanjutnya pengusulan ke Badan Kepegawaian Nasional (BKN) dengan masa percobaan 1 tahun baru diangkat menjadi PNS. Diakhir wawancara, Hari Wahono berpesan kepada CPNS untuk memperhatikan kelengkapan dalam pemberkasan kali ini. (red/Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Rakerkes 2018, Wabup Ony Minta Kerjasama Seluruh Stakeholder

di %s Berita/Kesehatan 1,301 views

Tahukah anda apa itu stunting? Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Saat ini, kondisi ini tengah menjadi perhatian masyarakat luas. Terutama setelah Presiden Joko Widodo menyebut bahwa stunting telah menjadi ancaman utama kualitas sumber daya manusia hingga beliau menekankan bahwa upaya penurunan angka stunting adalah kerja bersama yang harus melibatkan semua elemen masyarakat.

Masalah stunting menjadi salah satu isu penting dalam Rapat Kerja Kesehatan (Rakerkes) Kabupaten Ngawi, Kamis (5/4) di RM. Notosuman. Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Oni Anwar, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, dr Yudono, Kepala Kantor Kementerian Agama Ngawi, Zainal Arifin, Kepala OPD se Kabupaten Ngawi. Direktur Rumah Sakit se Kabupaten Ngawi, dan Kepala UPT Puskesmas se Kabupaten Ngawi dan Narasumber dari RSUD dr. Soedono Madiun,  dr Rony Ap Tamba, Sp.A.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono menyampaikan bahwa pembangunan kesehatan akan berjalan dengan baik, jika didukung kerja keras dari semua komponen stakeholder, yang anggarannya didukung dari APBD maupun APBN. Tapi, tidak hanya cukup itu  saja, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan. Makanya, jaminan kesehatan akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC), melalui pembiayaan yang memadai, pelayanan berkualitas dengan pemenuhan, serta pemerataan tenaga kesehatan. “Saya sangat mendukung rapat kerja kesehatan ini dan menjadi tanggung jawab kita bersama dapat terselesaikan dengan manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat,” kata Ony disela sambutannya.

Rakerkes kali ini mengusung tema mewujudkan UHC melalui percepatan eliminasi Tuberkolusis (TBC), Penurunan stunting dan peningkatan cakupan serta mutu Imunisasi. Rakerkes Kabupaten ini merupakan kelanjutan Rapat Kerja Nasional dan Rapat Kerja Provinsi yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Sementara menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, dr. Yudono menyampaikan bahwa penurunan angka stunting memerlukan kerja bersama lintas sektoral. “Ada dua hal yang akan dilakukan untuk mengatasai masalah ini, diantaranya meminimalisir kondisi anak yang telah mengalamai stunting, yang kedua mempersiapkan calon pasangan usia subur, yang disiapkan sebelum pernikahan bahkan mulai usia sekolah, kelas 6 SD,” jelasnya.

Wabup Ony Anwar saat memberikan sambutan dalam Rakerkes 2018
Wabup Ony Anwar saat memberikan sambutan dalam Rakerkes 2018

 

Sementara, untuk kasus Tuberkulosis, Dinas Kesehatan akan bekerja sama dengan masyarakat luas maupun kader kesehatan untuk menemukan penderitanya.

“Untuk selanjutnya akan didampingi dalam melakukan pengobatan bahkan akan diberikan makanan tambahan untuk menunjang pemulihan kondisi kesehatan,” tambah Yudono. Sedangkan, untuk Imunisasi, ia menjelaskan pihaknya akan terus memantau, memonitoring dan melakukan evaluasi sehingga pemberian imunisasi dapat diselesaikan dengan baik termasuk sosialisasi imunisasi itu halal dan berguna untuk membentengi tubuh dari penyakit yang mengancam,” tuturnya panjang lebar.(kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top