Tag archive

Ngawi - page 3

Wabup Kunjungi ATP, Minta Entrepreneur Muda Miliki Wawasan Teknologi Agrobis

di %s Fotografi/Traveling/Wisata Ngawi 1,487 views

Pemerintah Kabupaten Ngawi saat ini mengembangkan Agro Tecno Park (ATP) di Desa Wakah Kecamatan Ngrambe, untuk menerapkan teknologi dibidang tanaman pangan dan holtikultura, peternakan, perikanan dan area pengolahan pasca panen. Dan, sekaligus sebagai pusat pelatihan dan teknologi bagi masyarakat, yang dapat memberikan ruang aplikasi, percontohan teknologi pertanian terpadu.

Seperti yang disampaikan Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono dalam kunjungannya ke ATP, Sabtu (7/4), menyampaikan bahwa ATP ini dibangun sebagai wadah edukasi dan wisata agro. “Jadi tempat ini sendiri semacam incubator untuk menginkubasi entrepreneur muda dibidang agrobis, agar kedepannya mereka memiliki wawasan yang baik untuk pengembangan tentang pertanian, perikanan dan peternakan, terutama di Kabupaten Ngawi,” kata Ony disela kunjungannya.

Dalam upaya kelanjutan ATP, Wabup mengutip istilah dari Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, triple helix, yakni fungsi pemangku kebijakan dalam hal ini, Pemkab Ngawi, akademisi dan pelaku usaha dibidang agro, “Nah, Pemkab Ngawi sediakan ATP sebagai tempatnya, sedangkan akademisi melakukan riset, pendampingan, dan pembinaan kepada warga, petani, peternak pembudidaya perikanan dan pelaku usaha dari seluruh wilayah di Ngawi, yang ingin meningkatkan kapasitasnya dan melakukan kegiatan agrobis yang benar sekaligus memiliki teknologi yang baik dan mutakhir,” jelasnya sambil berjalan di jembatan selfi yang dibangun disebelah timur ATP.

Salah satu pengunjung sedang memilih produk olahan makanan hasil binaan ATP

Lebih lanjut, ia sampaikan ATP ini juga melakukan pendampingan dan pembinaan pasca panen,  termasuk produk pertanian, peternakan dan perikanan yang dilakukan oleh Dinas Pangan dan Perikanan, melalui Gabungan Pengolahan Pangan Kabupaten Ngawi (BUMONA). “Pelaku usaha kuliner ini akan kita fasilitasi dan adakan pembinaan, supaya produk mereka terstadarisasi baik mutu, kemasannya, harganya sampai dengan distribusinya itu kita kawal,” ujarnya. Ia berharap, pelaku usaha ini bisa mandiri dan punya produk unggulan yang bisa dipasarkan secara luas, bahkan bisa diekspor.

Lebih penting lagi, Wabup ingin dengan keberadaan ATP ini Kabupaten Ngawi bisa berkedaulatan pangan, “Artinya ketahanan pangan kita tidak untuk mencukupi bahan pangannya saja, import misalnya, tapi berdaulat pangan dengan kemandirian,” lanjutnya. Bahkan ia ingin seluruh masyarakat Ngawi, berwawasan ilmu pengetahuan dan update untuk kegiatan agrobisnya dan bisa mandiri. “Kita songsong kedaulatan pangan yang sebenar – benarnya,” tandasnya,

Hal senada juga disampaikan, Sekretaris Daerah kabupaten Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto kalau keberadaan ATP ini sebagai tempat edukasi bagi petani, masyarakat, pelajar atau siapa saja agar meningkat kualitasnya. Selain itu juga akan kembangkan menjadi wisata edukasi agro. “Tempat ini memang dibuat menarik, dan nyaman, supaya yang belajar disini juga senang dan tidak jenuh, keduanya ini akan dipadukan biar match, dan selalu hidup. Jadi, yang mengelola senang, masyarakat dapatkan manfaatnya serta lingkungan sekitar bisa mandiri. Dan, ia juga tegaskan kalau pengelolaan ATP ini butuh konsistensi makanya perlu pengelola yang tahu betul konsep yang akan dikembangkan di ATP ini, “Jadi, mereka mengetahui konsep ATP ini seperti apa, biar bisa berkelanjutan kedepannya nanti,” tuturnya sembari sesekali menyapa pengunjung yang datang.

Sementara menurut Kepala Dinas Pangan dan Perikanan melalui Kepala UPT Pengembangan Pangan dan Perikanan, Yosef Danni Kurniawan mengatakan bahwa konsep ATP ini adalah tempat pelatihan dan pengembangan agro. “Kalau agro itu meliputi tanaman pangan, perkebunan dan holtikultura, sebab di Kabupaten Ngawi ini memang potensinya di bidang ini,” kata Danni sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, sektor pertanian ini akan dikembangkan secara serius melalui pembinaan di ATP, disamping itu juga akan dikembangkan menjadi wisata edukasi. “Kalau ada yang mau berlatih disini kan tempatnya tenang dan nyaman, nantinya kita juga lakukan perbaikan dan pengembangan lanjutan agar masyarakat lebih menarik lagi,” lanjutnya.

Disini pula, nantinya akan dibangun pusat penelitian riset dan teknologi, tepatnya disebelah barat, ditambah lagi ada kolam ikan, kandang dan laboratorium untuk agro. “Kalau di master plan nya  itu diseberang jalan nanti ada pasar wisata dan parkir,” bebernya. Disinggung soal produk olahan agro yang dihasilkan, ia tegaskan kalau itu bukan dari ATP tapi masyarakat atau pelaku usaha yang kita bina, “Kalau saat ini yang eksis adalah Bumona, yang mengolah hasil bumi menjadi makanan olahan,” tuturnya. Ia juga sampaikan, bagi masyarakat yang ingin bergabung dan memasarkan produknya bisa langsung hubungi Bumona.

Menurut, Danni pengunjung setiap hari Minggu bisa mencapai seribu orang, makanya disini juga disiapkan olahan makanan segar, “Kami berikan fasilitasi yang ingin berjualan disini, bahkan tidak dari Ngrambe saja, tapi dari mana-mana, untuk pengunjung yang ingin makan disini, ya itu nanti tempatnya di lantai 2 kafe,” kata Danni antusias sembari boncorkan kalau ATP akan gelar lomba Colorfull Bright untuk mempercantik jembatan selfi yang ada disini, rencananya akan diikuti pelajar sekolah menengah di Kabupaten Ngawi.(kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Rakerkes 2018, Wabup Ony Minta Kerjasama Seluruh Stakeholder

di %s Berita/Kesehatan 1,417 views

Tahukah anda apa itu stunting? Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai janin masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua tahun. Saat ini, kondisi ini tengah menjadi perhatian masyarakat luas. Terutama setelah Presiden Joko Widodo menyebut bahwa stunting telah menjadi ancaman utama kualitas sumber daya manusia hingga beliau menekankan bahwa upaya penurunan angka stunting adalah kerja bersama yang harus melibatkan semua elemen masyarakat.

Masalah stunting menjadi salah satu isu penting dalam Rapat Kerja Kesehatan (Rakerkes) Kabupaten Ngawi, Kamis (5/4) di RM. Notosuman. Hadir dalam acara ini, Wakil Bupati Oni Anwar, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, dr Yudono, Kepala Kantor Kementerian Agama Ngawi, Zainal Arifin, Kepala OPD se Kabupaten Ngawi. Direktur Rumah Sakit se Kabupaten Ngawi, dan Kepala UPT Puskesmas se Kabupaten Ngawi dan Narasumber dari RSUD dr. Soedono Madiun,  dr Rony Ap Tamba, Sp.A.

Dalam sambutannya Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono menyampaikan bahwa pembangunan kesehatan akan berjalan dengan baik, jika didukung kerja keras dari semua komponen stakeholder, yang anggarannya didukung dari APBD maupun APBN. Tapi, tidak hanya cukup itu  saja, peran masyarakat juga sangat dibutuhkan. Makanya, jaminan kesehatan akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai Universal Health Coverage (UHC), melalui pembiayaan yang memadai, pelayanan berkualitas dengan pemenuhan, serta pemerataan tenaga kesehatan. “Saya sangat mendukung rapat kerja kesehatan ini dan menjadi tanggung jawab kita bersama dapat terselesaikan dengan manfaat yang sebesar-besarnya untuk masyarakat,” kata Ony disela sambutannya.

Rakerkes kali ini mengusung tema mewujudkan UHC melalui percepatan eliminasi Tuberkolusis (TBC), Penurunan stunting dan peningkatan cakupan serta mutu Imunisasi. Rakerkes Kabupaten ini merupakan kelanjutan Rapat Kerja Nasional dan Rapat Kerja Provinsi yang telah dilaksanakan sebelumnya.

Sementara menurut Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi, dr. Yudono menyampaikan bahwa penurunan angka stunting memerlukan kerja bersama lintas sektoral. “Ada dua hal yang akan dilakukan untuk mengatasai masalah ini, diantaranya meminimalisir kondisi anak yang telah mengalamai stunting, yang kedua mempersiapkan calon pasangan usia subur, yang disiapkan sebelum pernikahan bahkan mulai usia sekolah, kelas 6 SD,” jelasnya.

Wabup Ony Anwar saat memberikan sambutan dalam Rakerkes 2018
Wabup Ony Anwar saat memberikan sambutan dalam Rakerkes 2018

 

Sementara, untuk kasus Tuberkulosis, Dinas Kesehatan akan bekerja sama dengan masyarakat luas maupun kader kesehatan untuk menemukan penderitanya.

“Untuk selanjutnya akan didampingi dalam melakukan pengobatan bahkan akan diberikan makanan tambahan untuk menunjang pemulihan kondisi kesehatan,” tambah Yudono. Sedangkan, untuk Imunisasi, ia menjelaskan pihaknya akan terus memantau, memonitoring dan melakukan evaluasi sehingga pemberian imunisasi dapat diselesaikan dengan baik termasuk sosialisasi imunisasi itu halal dan berguna untuk membentengi tubuh dari penyakit yang mengancam,” tuturnya panjang lebar.(kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Menggali Potensi Dengan Festival 5 In 1

di %s Berita 927 views

Peran jajaran Pemerintah Kabupaten Ngawi untuk turut serta mempromosikan potensi Kabupaten Ngawi patut diajungi jempol. Ya, seperti yang dilakukan UPT Puskesmas Kwadungan dan Geneng  dengan menggelar Lomba Festival 5 In 1, yakni  keterpaduan lima kegiatan dalam satu festival dan dilombakan, seperti yang diungkapkan Kepala UPT Puskesmas Kwadungan, drg. Rika Wandasari saat dihubungi melalui pesan whatsapp. Ia menyampaikan bahwa 5 In 1 ini diantaranya  rumah sehat, PMT Posyandu,  Alat Permainan Edukatif (APE) PAUD dan TK, Mading dan Inovasi Pelayanan Publik. Acara ini bertempat di Desa Kendung Kecamatan Kwadungan, Kamis (29/3) lalu.

“Untuk lomba rumah sehat diikuti 45 rumah di dusun Gedong desa Kendung, sedangkan lomba PMT diikuti 58 Posyandu dari 45 Posyandu di Kecamatan Kwadungan dan 13 Posyandu dari Kecamatan Geneng, untuk APE dari 22 PAUD/TK dan RA, Mading dari 24 SD, 3 SMP, dan 2 SMA,” ungkap Rika.

Hadir dalam acara ini Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, ST, MH,  Kepala Dinas Pendidikan Ngawi Drs Abimanyu, M.Si, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Ngawi, dr. Yudono, dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Kwadungan.

Bupati beserta Ibu kunjungi salah satu stan

Dalam sambutannya Bupati Ngawi mengatakan, kalau acara ini sungguh luar biasa, dan menjadi yang pertama kali di Kabupaten Ngawi selama menjabat Bupati, “Saya berharap tahun depan lebih menarik lagi dan spektakuler,” kata Budi Sulistyono di hadapan undangan yang hadir.

Di kesempatan yang sama Wakil Bupati Ngawi juga menyampaikan bahwa dengan kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan mindset masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, dan sarana pendidikan yang terfasilitasi dengan baik, “ Yang terpenting dapat menjadi contoh dan pemicu bagi wilayah lain di Kabupaten Ngawi,” jelas Ony

 

Menurut Camat Kwadungan Wahyu Sri Kuncoro, AP kegiatan ini terselenggara secara swadaya, “Semua pihak saling bersinergi dan bekerja sama, mulai dari warga, pihak sekolah secara swadaya demi terselenggaranya acara ini,” terang Camat kwadungan dalam sambutannya. Ia juga katakan kalau semua peserta festival ini bekerjasama untuk memberikan yang terbaik.

Satu persatu stand lomba dikunjungi langsung oleh Bupati Ngawi beserta rombongan, dan diharapkan kegiatan ini bisa memberikan contoh bagi pengunjung yang datang, terkait rumah yang sehat. Selain itu, untuk sekolah diharapkan bisa menggali potensi yang dimilikinya.

Diadakannya acara ini, diharapkan mampu menggali segala potensi dan kreatifitas peserta yang mengikutinya. Terlebih bisa memberikan peluang bagi desa dalam meningkatkan perekonomian masyarakatnya menuju desa wisata. Dan, terpenting mengajarkan kepada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan pelayanan publik semakin dekat dengan masyarakat. (kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top