Nyadranan Unik Saling Lempar Nasi Tumpeng

di %s Berita/Informasi 1,079 views

KEDUNGGALAR – Dusun Tambak Selo Timur, Desa Pelang Lor Kec. Kedunggalar-Ngawi, punya tradisi unik berupa bersih desa yang lumrah disebut “nyadran”. Usai ritual sakral dilokasi sumber air yang biasa disebut ‘’Sendang Tambak’’ yang setiap tahunya digelar tepat pada hari Jum’at Legi, (14/9), diakhiri dengan saling lempar nasi antar sesama warga.

Adat bersih desa semacam ini menurut sesepuh Desa Pelang Lor merupakan warisan leluhurnya yang dilakukan secara turun temurun. Menurut sesepuh Desa tersebut, Bersih Desa adalah ritual warisan dari nilai-nilai luhur lama dan upaya menunjukkan bahwa manusia jadi satu dengan alam. Ritual ini juga dimaksudkan sebagai bentuk penghargaan masyarakat terhadap alam yang menghidupi mereka dan atas rejeki yang melimpah.

Selain itu secara turun temurun adanya adat bersih desa dengan melempar nasi ambengan tidak lepas dari nilai sejarah yang ada. Sejarah yang dimaksud pada saat berdirinya Dusun Tambak Selo Timur, ada seorang tokoh perjuangan pada zaman penjajahan Belanda dengan sebutan Ki Ageng Tambak. Ki Ageng Tambak merupakan tokoh penentang penjajahan Belanda pada saat itu, suatu ketika dirinya bersama pengawalnya dikejar-kejar Belanda dan sampailah di tengah hutan belantara.

Di tengah hutan tersebut Ki Ageng Tambak bersabda tidak ada satupun peluru dari senapan Belanda yang sanggup menembus lokasi persembunyianya atau pelurunya akan macet bila ditembakan. Didalam persembunyianya yang dekat mata air atau sendang, Ki Ageng Tambak menandai perembunyianya dengan sebongkah batu hitam bila kelak daerah persembunyianya menjadi perkampungan rame maka namanya akan disebut Dusun Tambak Selo.

“Acara bersih desa ini berlangsung satu kali dalam setahun, dan seluruh masyarakat desa disini akan meninggalkan pekerjaan sehari-harinya untuk ikut serta dalam kegiatan ini,” jelas sesepuh. Dan selanjutnya menurut keterangan Kepala Desa Pelang Lor,Suyadi, satu hari sebelum pelaksanaan bersih desa, pihaknya melakukan suatu istighosah bersama warga dan tokoh masyarakat serta para ulama.

Kegiatan ini dimaksudkan untuk lebih intropeksi diri juga lebih berserah diri terhadap Allah SWT. “Bersih desa yang dilakukan ini sudah menjadi identitas lokal bagi warga Desa Pelang Lor dalam menghindarkan diri dari budaya asing yang cenderung bertolak belakang dengan budaya kita dan dalam upaya memelihara kebudayaan turun-temurun tersebut,” ucap Suyadi.

Lanjut Suyadi, adat bersih desa dilakukan oleh seluruh warganya secara gotong royong untuk memenuhi segala kebutuhan yang ada. Kepala Desa Pelang Lor, Suyadi, mengatakan walaupun masih rendahnya kepedulian pemerintah daerah maupun pemerintah provinsi terhadap pelestarian kebudayaan tersebut, aparat Desa Pelang Lor tetap berupaya semaksimal mungkin mendukung tradisi yang dilakukan secara turun temurun dimana adat bersih desa merupakan bagian dari kekayaan budaya nasional. (sinarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Ngawi Bakal Jadi Pilot Project

di %s Berita/Informasi 1,031 views

Ngawi tampaknya bakal semakin diperhitungkan di bidang produksi pertanian. Itu seiring semakin intensnya perhatian pemerintah pada sektor pertanian daerah ini. Yang terbaru, PT Sang Hyang Seri (Persero) membidik kawasan perbatasan Jatim-Jateng itu sebagai pilot project penangkaran benih padi hibrida.
“Ini tadi (kemarin, Red) sudah bincang-bincang dengan Pak Bupati (Budi Sulistyono, red) untuk membahas masalah itu (penangkaran benih), terang General Manager PT Sang Hyang Seri Region Jawa Timur Abu Saniasa, kemarin (14/9).
Menurut dia, pemkab sudah memberikan lampu hijau pada proyek penangkaran benih padi hibrida ini. Rencananya, seremonial peluncuruan akan dilakukan bersamaan musim tanam perdana yang rencananya dihadiri Menteri BUMN Dahlan Iskan. “Kami masih mem-planning waktunya terlebih dahulu. Kemungkinan antara bulan Oktober dan November. Sebab harus menyesuaikan dengan musim,” ungkapnya.
Dikatakan, dengan adanya lokasi penangkaran benih, secara tidak langsung Ngawi akan diuntungkan. Suplai benih petani akan mudah tercukupi. Tidak seperti musim tanam selama ini yang harus menunggu lama untuk mendapatkan benih berkualitas. “Benih yang dihasilkan tidak cuma mencukupi kebutuhan petani lokal, nanti juga akan menyuplai daerah sekitar,” paparnya.
Bupati Budi Sulistyono menuturkan, pemkab menggalakkan terobosan untuk terus meningkatkan produksi beras. Salah satunya seperti yang disodorkan PT Sang Hyang Seri untuk pengembangan benih padi hibrida. “Harus ada yang spesial untuk sektor pertanian. Jadi tidak hanya sebagai penghasil beras saja, tapi juga bisa menciptakan benih unggul. Cara seperti itu akan menstimulus petani untuk lebih fokus ke pertanian,” katanya. (radarmadiun)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Perubahan Logo, Kop Surat dan Stempel Kementrian Sekretariat Negara Republik Indonesia

di %s Berita/Informasi/Pengumuman 960 views

Menindaklanjuti surat dari Kementrian Sekretariat Negara Republik Indonesia nomor B-1869/Kemsetneg/Setmen/TUHM/OT.00/08/2012 tanggal 30 Agustus 2012 perihal Perubahan Logo, Kop Surat dan Stempel Kementrian Sekretariat Negara Republik Indonesia, Menteri Sekretaris Negara telah menetapkan Logo kementrian Sekretariat Negara. Sehubungan dengan hal tersebut, bersama ini dengan hormat kami sampaikan contoh Logo, Kop Surat dan Stempel. Selengkapnya

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top