Antrian Panjang Bio Solar Terjadi Di Beberapa SPBU Kota Ngawi
Lagi-lagi antrian panjang untuk mendapatkan bio solar terjadi di beberapa SPBU kota Ngawi. Nampak terlihat armada angkutan dan jerigen para petani antri sejak pukul 04.00 pagi di SPBU 54.632.04 Jl. A. Yani Ngawi padahal SPBU buka pukul 06.00. Begitu dibuka langsung diserbu dengan tidak sabar oleh para pengantri. Seperti diungkapkan Surono yang berprofesi petani dari desa Klitik Geneng, “sudah dua minggu ini saya sulit mendapatkan solar, seperti hari ini saya sabar antri sejak subuh dan baru mendapatkan jatah pada pukul 09.00, itupun pembelian dibatasi 150 ribu rupiah”, ungkapnya.
Pemilik SPBU Jl. A. Yani Sartono menjelaskan, “SPBU saya biasanya mendapat jatah 2 hari sekali dari depo pertamina sesuai permintaan, sekarang kuotanya dibatasi yaitu 3 hari sekali hanya mendapat jatah 8 ribu liter. SPBU ini dibuka mulai pukul 06.00 dan pukul 10.00 sudah habis padahal antrian masih panjang, kasihan para pembeli”, ujarnya.
Antrian bio solar ini juga terjadi di SPBU Jl. PB. Sudirman yang dibuka pukul 19.00 dan habis pukul 22.00, kuotanya hanya 8 ribu liter dan pembelian dibatasi 100 ribu. Salah satu pengemudi ditemui wartawan kapas mengatakan, “Wah kalau beli solar saja harus antri panjang dan pembelian dibatasi ya serba repot. Hal ini menghambat perjalanan dan berharap semoga pemerintah segera mengatasi kelangkaan bio solar ini”. (tiwi/majalahkapas.com)
Hari Pertama UNAS Di Ngawi Relatif Lancar
Hari pertama pelaksanaan Ujian Nasional (UNAS) jenjang SMA, SMK dan MAN di Kabupaten Ngawi berlangsung relatif lancar. Dalam pelaksanaanya sendiri untuk mata ujian Bahasa Indonesia tidak diketemukan kendala yang cukup serius. Hal ini mendasar hasil sidak DPRD setempat kesejumlah lembaga pendidikan yang ada, (15/4).
Seperti keterangan Slamet Rianto Ketua Komisi II DPRD Ngawi menjelaskan baik lembar soal ujian maupun jawaban secara global dari 99 SMA sederajat yang tersebar di 19 kecamatan berjalan sesuai mekanismenya.
“Dari hasil sidak hari ini tidak ada lembar soal maupun jawaban tidak ada yang tertukar dengan daerah lain, demikian juga kwalitas kertas soal sangat baik,” kata Slamet Rianto.
Hanya saja kendala kecil ditemukan di MAN Mantingan, tambah Slamet Rianto yakni kurangnya soal sebanyak dua lembar dan ketersedian soal cadangan sendiri cuma satu lembar.
“Dan kita sudah memberikan solusi ke pihak sekolahan itu untuk melengkapi kekurangan satu lembar soal tersebut dengan cara di foto copy dan pihak kepala sekolah setempat membuat berita acara terkait kendala ini,” jelasnya.
Sementara menyangkut sangsi bagi peserta yang melanggar tata tertib sesuai Prosedur Operasi Standar (POS) UNAS 2013 menurut Abimanyu Kepala Diknas Ngawi akan diberikan tegoran langsung oleh pengawas.
“Apabila peserta sesudah diberi peringatan tetapi tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka pengawas ruang ujian mencatat dan mengusulkan peserta UNAS tersebut untuk dinyatakan gagal ujian dan dimuat dalam berita acara dan semoga sampai akhir pelaksanaan nanti tidak ada kendala,” tegas Abimanyu.
Mengenai target peningkatan nilai peserta UNAS sendiri Abimanyu mematok 0,25 persen setiap mata pelajaran yang diujikan dari tahun sebelumnya.
Selain itu dia menambahkan, untuk standart kelulusan masih sama seperti tahun sebelumnya yakni siswa harus mendapat nilai 5,5 baru bisa dinyatakan lulus Ujian Nasional (UNAS) dengan bobot pembagi juga tetap 40:60, yakni 40 persen dari akumulasi rata-rata nilai ujian sekolah dan 60 persen dari nilai UNAS.
Namun, nilai para siswa dapat dikatrol dengan nilai lokal sebagai bahan perbandingan 40 persen nilai lokal dan 60 persen nilai hasil UNAS. (sinarngawi.com)
Gubernur Berikan Santunan Bagi Korban Banjir Ngawi
Hari Sabtu (13/04) diserahkan bantuan dari gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, S.H, M.Hum melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jatim kepada tiga keluarga korban tenggelam dalam bencana banjir Ngawi bulan April 2013, yaitu Darman (42 thn) warga dusun Kayut RT. 02 RW 05, Yanuar (16 thn) warga dusun Urung-urung RT 03 RW 05 desa/kec. Kedunggalar dan Susanto (27 thn) warga dusun Jati Dua desa Ngandri kec. Pangkur.
Dijelaskan oleh Kemal Faruk dari Staf Kedaruratan & Logistik BNPB Jatim, “Bantuan yang diberikan kepada keluarga korban berupa uang duka masing-masing sebesar 2,5 juta dan paket sembako. Hal ini dimaksudkan agar dapat meringankan beban keluarga korban”, ungkapnya.
Kepala BPBD kab. Ngawi Eko Heru Tjahjono, ST, M.Si menambahkan, “Bantuan hari ini juga diberikan pada tiga keluarga korban tenggelam di bulan Maret 2013, yaitu Siti Aisah ((7 thn) warga dusun Babadan desa Babadan kec. Pangkur, Gilang (15 thn) warga dusun Kandangan I desa Kandangan kec. Ngawi dan Ryan (11 thn) dusun Krajan desa Watualang kec. Ngawi. Sedangkan besarnya bantuan masing-masing 2,5 juta ditambah paket sembako”, ujarnya. (tiwi/majalahkapas.com)