Gubernur : Penting Menjaga Ukuwah Islamiyah

di %s Berita/Informasi 474 views

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo (Pakde Karwo) menekankan pentingnya menjaga Ukhuwah Islamiyah, Wathoniyah dan Basyariyah khususnya dalam membangun persaudaraan maupun kerukunan antar masyarakat.
Pesan tersebut disampaikannya saat memberangkatkan peserta gerak jalan peringatan 1 Muharram 1434 H di Masjid Nasional Al-Akbar, Surabaya, Kamis (15/11).
Pakde Karwo menuturkan, memperkuat silaturahmi antar masyarakat dan menjaga keharmonisan antar sesama merupakan modal dasar dalam membangun persatuan dan kesatuan khususnya dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Ukhuwah Islamiyah memiliki makna yang besar dalam membangun persaudaraan berdasarkan kesamaan sebagai kaum Muslimin, baik didalam satu negara maupun antar negara. Ukhuwah Wathoniyah memiliki pengertian berdasarkan kesamaan tanah air dan kebangsaan Indonesia. Sedangkan untuk Ukhuwah Basyariyah yakni membangun persaudaraan serta hubungan yang dibangun berdasarkan kemanusiaan, tanpa mengenal golongan, kelompoknya maupun agamanya.
Dikatakannya, jalan sehat ini bukan hanya bertujuan untuk mencari hadiah semata. Namun terdapat makna yang mendalam karena salah satu bentuk dari jiwa yang sehat salah satunya dengan rutin melakukan olahraga.
Ditambahkanya, kebersamaan yang terus dibangun melalui jalan sehat ini diharapkan akan berdampak terhadap situasi kondusif yang aman dan nyaman di Jatim, sekaligus berharap kepada masyarakat Jatim untuk terus menjaga kerukunan dengan lebih bekerja keras dalam mensejahterakan masyarakat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Prov Jatim Dr H Rasiyo mengatakan, tahun baru Islam atau 1 Muharram 1434 H ini merupakan salah satu bentuk upaya untuk senantiasa meningkatkan kualitas diri dengan lebih baik. “Yang terpenting agar selalu menjaga hubungan Ukhuwah Islamiyah antar sesama dengan baik, terlebih dalam mengevaluasi terhadap apa yang telah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya sehingga menjadi manusia lebih baik ke depannya,” ujarnya.
Kakanwil Kemenag Jatim Drs. H. Sudjak memaknai tahun baru Islam 1434 H yakni perpindahan dari perubahan yang lebih baik. Makna lainya yakni, hijrah dari kebatilan menuju yang haq, hijrah dari zaman jahiliyah ke zaman ilmiah, hijrah dari kebiadaban menuju keberadaban serta hijrah dari percekcokan dan pertikaian menjadi ukhuwah persaudaraan semangat persatuan dalam NKRI.
Peserta gerak jalan sehat diikuti sebanyak 17.000 peserta dengan hadiah utama antara lain sebanyak empat tiket umroh, sepeda motor, sepeda gunung dan beragam hadiah hiburan laiinya. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Jatim Juara Investment Award 2012

di %s Berita/Informasi 459 views

Pemprov Jatim kembali meraih prestasi di tingkat nasional. Kali ini Jatim meraih penghargaan Investment Award 2012, untuk katagori Terbaik Pertama Penyelenggara Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di bidang Penanaman Modal tingkat Provinsi.

Penghargaan yang diberikan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Pusat ini diserahkan oleh Menteri Perindustrian MS Hidayat kepada Gubernur Jatim Soekarwo, Senin (12/11/2012) di Gedung BKPM Pusat, Jakarta.

Keberhasilan Jatim menjadi yang terbaik ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya pada 2010 lalu, Provinsi Jatim juga meraih penghargaan serupa yang digelar dua tahun sekali ini.

Untuk terbaik kedua diraih Sumatera Barat, sedangkan terbaik ketiga diraih Jawa barat. (surya.co.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Ngawi Nominator KB Award Jatim

di %s Berita/Informasi 480 views

Kerja keras pemkab Ngawi selama 10 bulan menggalakkan program keluarga berencana (KB) pria atau vasektomi mulai membuahkan hasil. Setelah melewati seleksi ketat ditingkat peovinsi, Ngawi lolos menjadi nominator KB Award, bersaing dengan Bojonegoro, Situbondo dan Ponorogo. “Ini bisa jadi awal yang baik untuk terus mengembangkan program KB bagi pria,” terang Wakil Bupati (Wabup) Ony Anwar Harsono saat mendampingi tim evaluasi KB Award Jatim didesa Sambiroto kecamatan Padas.

Ony meyebut pengembangan program KB Pria sangat penting. Peran kaum adam ikut mengendalikan ledakan penduduk, lanjut dia, kini tak bisa dikesampingkan. Disisi lain pemkab terus menelorkan terobosan untuk membatasi angka kelahiran. “Tak hanya untuk wanita saja, KB juga sudah menyentuh laki-laki. Program KB harus benar-benar maksimal untuk menekan laju pertumbuhan penduduk,” jelasnya.

Indah Kusumawardhani, kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) mengakui, mensosialisasikan KB pria tak segampang membalikkan telapak tangan. Awal pengenalan dan sosialisasi vasektomi kerap mendapat cibiran dan pesimisme. “Satu persatu akseptor kami gaet. Pembinaan dilakukan secara berkala. Setelah terbentuk wadah kelembagaan bagi akseptor, mereka juga mau melakukan sosialisasi ke lapangan. Itu yang membuat vasektomi bisa berkembang cepat,” tegasnya.

Sosialisasi, kata dia, tak hanya mengandalkan peran akseptor dan tim dokter spesialis. Bupati Budi Sulistyono juga kerap cawe-cawe menggalakkan vasektomi. Disetiap sambang desa yang biasanya dilakukan setiap sebulan sekali, bupati tak pernah lupa ikut mensosialisasikan KB Pria ini (RadarNgawi-RadarMaduin-Jawapos)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top