Optimalkan Penggunaan Sosial Media

di %s Berita/Informasi 396 views

Humas BKN, Satu dari delapan pasangan di dunia menikah setelah sebelumnya berkenalan melalui social media. Demikian salah satu pernyataan yang diangkat Christovita Wiloto, penulis The Power of Public Relations dan Behind Indonesia’s Headlines, dalam diskusi kehumasan yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (4/12) di Balai Kartini, Jakarta.

Pernyataan itu disampaikan Christovita untuk menggambarkan betapa aksesibel masyarakat saat ini terhadap sosial media begitu tinggi. Dan itu menjadi salah satu dasar Christovita mengajak praktisi Humas-Humas Pemerintah untuk mengoptimalkan penyebarluasan berita terkait prestasi pemerintah melalui social media.

Pernyataan itu juga diungkapkan Christovita saat menjawab salah satu kegamangan peserta diskusi yang melihat media-media di Indonesia kerap kali memiliki sikap berseberangan dengan Pemerintah. Menurut peserta tersebut, media sering terlihat mengangkat sisi-sisi negatif dari kinerja pemerintah ketimbang turut mensosialisasikan kinerja positif yang telah dilakukan.

Menegaskan jawabannya, Christovita bertutur para praktisi Humas Pemerintah bisa memanfaatkan Youtube, twitter, facebook, website, blog dan lain-lain untuk menjelaskan secara gamblang kepada masyarakat bahwa Pemerintah saat ini juga bekerja dan memiliki prestasi-prestasi yang bisa dipersembahkan kepada masyarakat. Dan Christovita meyakini sosial media tersebut saat ini juga banyak diakses oleh masyarakat sehingga sedikit banyak bisa mengimbangi berita-berita negatif yang disebarluaskan sejumlah kantor pemberitaan. (bkn.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Masuk Musim Tanam Stok Pupuk Dinalai Masih Aman

di %s Berita/Informasi 407 views

Ketersediaan stok berbagai jenis pupuk memasuki musim tanam pada akhir tahun ini dinilai masih mencukupi kebutuhan petani. Kabid Produksi Dinas Pertanian Ngawi, Suranto, membeberkan titik aman kebutuhan pupuk diwilayahnya meliputi lahan pertanian sawah maupun perkebunan.

“Pada bulan ini untuk mengantisipasi kelangkaan pupuk dikalangan petani kita sudah mengadakan pertemuan dengan PT Petrokimia Gresik dan PT Kujang sehingga petani tidak perlu khawatir,” kata Suranto, Selasa (4/12). Kata dia, di wilayah Ngawi untuk lahan pertanian sawah luasnya mencapai 50.476 hektar sedangkan lahan bukan sawah seperti perkebunan dan perikanan luasnya sekitar 22.547 hektar.

Urainya, dalam musim tanam saat ini terhitung mulai November kondisi ketersediaan pupuk mendasar jumlah alokasi terdiri Urea stok 43.302 ton realisasi 31.119 ton, SP 36 stok 12.690 ton realisasi 9.265 ton, ZA stok 26.700 ton realisasi 25.457 ton, NPK stok 45.470 ton realisasi 33.572 ton dan Organik stok 24.950 ton realisasi 15.665 ton.

Dengan demikian penggunaan pupuk secara berimbang kata Suranto, akan mempertahankan kesuburan lahan pertanian termasuk unsur hara di dalamnya. “Kalau pemupukan terlalu berlebihan terhadap tanaman jelas ada efeknya terhadap lahan belum lagi biaya produksinya,” ungkapnya. Dengan demikian untuk melangsungkan kesuburan tanah persentase penggunaan pupuk organic harus ditingkatkan.

Terkait maraknya keresahan petani dibeberapa wilayah menyangkut peredaran pupuk dalam paket seperti ZA dengan Petroganik. Suranto menjelaskan, pihaknya akan melihat dampak riil dilapangan seandainya ada ulah nakal yang dilakukan para pemilik Delivery Oder (DO).

“Kalau masalah penjualan paket pengawasanya ada di Dinas Koperasi dan Perdagangan dan bukan kita, hanya saja secepatnya tetap ada langkah-langkah antispiasi dengan saling berkoordinasi,” janji Suranto. Karena selama ini penjual pupuk yang mengantongi DO dari produsen pupuk tetap mendasar SK Bupati. (sinarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Siswa SMPN 2 Ngawi Sabet Juara III Olimpiade Fisika

di %s Berita/Informasi 450 views

Inovasi teknologi temuan Michael Chandra Wijaya ini terbilang revolusioner. Siswa SMPN 2 Ngawi itu menemukan teknik penyiraman air otomatis yang mengantarnya menyabet juara III olimpiade fisika se Jatim beberapa waktu lalu.

Mengusung tema penyiraman air otomatis dari dalam tanah saat musim kemarau dalam rangka penghijauan, Michael mampu menyisihkan para pesaingnya dari berbagai kota di Jawa Timur. “Pastinya bangga bisa juara,”’ kata Michael. kemarin (5/12).

Michael menuturkan, ide membuat penyiram air otomatis berdasarkan pengamatannya di Alun-a lun Merdeka Ngawi saat petugas dinas kebersihan dan pertamanan (DKP) menyiram tanaman. Cara itu dinilai kurang efektif lantaran membutuhkan waktu lama dan mengupah pekerja. Saat melontarkan ide membuat penyiram air otomatis, guru pembimbingnya Sunyoto merespons positif. Berbekal materi pelajaran yang diperolehnya di sekolah, dalam waktu lima hari dia berhasil menyelesaikannya, lantas diusung ke Malang. Saat presentasipun, Michael yang menyabet predikat Siswa Berprestasi Ngawi 2012 itu mencuri perhatian juri. “Inginnya penemuan saya ini diterapkan di Ngawi, sehingga slogran go green pemkab bisa segera terealiasi,” ujarnya.

Achmad Tohari, kepala SMPN 2 Ngawi mengaku bangga dengan torehan prestasi anak didiknya itu. Apalagi. kompetisi di Malang tersebut mayoritas diikuti dari sekolah favorit dan bertitle RSB I di Jatim. “Harapannya, ke depan prestasi ini bisa dipertahankan dan kalau bisa lebih meningkat lagi.” tuturnya. (jawapos-radarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top