Gus Ipul Ajak Danar Hadi Kembangkan Batik Khas Jatim

di %s Berita/Informasi 776 views

Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs H Saifullah Yusuf mengajak Batik Danar Hadi untuk ikut melestarikan serta mempromosikan batik Jatim agar lebih di kenal oleh masyarakat Indoneisa dan juga bisa di pakai oleh masyarakat dunia.
Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri fashion show Batik Danar Hadi dengan tema Pesona Batik Indonesia di Hotel Shangrilla, Kamis, (13/12).
Gus Ipul sapaan akrab Wagub Jatim dengan didampingi Ketua Umum Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Provinsi Jawa Timur, Hj Fatma Saifullah Yusuf mengatakan, Provinsi Jatim memiliki 38 Kabupaten dan Kota dan merupakan potensi besar dalam mengembangkan batik. Mengingat banyak daerah di Jatim mempunyai sentra batik sesuai dengan karakter serta memiliki corak yang khas dari daerah yang ada seperti batik Madura atau Tulungagung.
“Kami ingin Danar Hadi mengangkat batik yang ada di daerah, sekaligus turut membantu dalam menawarkan, memasarkan hingga mempromosikan ke daerah lainnya yang ada di Indonesia,”ujarnya.
Pemprov Jatim saat ini telah berusaha dan bekerja keras dalam memasarkan hasil produk yang ada di Jatim agar lebih dikenal masyarakat Indonesia dan dunia internasional. Ke depan, diharapkan dengan adanya kerjasama antara Danar Hadi, Pemprov Jatim dan daerah yang memiliki sentra batik yang bagus bisa turut membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan baru yang berdampak juga bagi pengurangan kemiskinan sekaligus dapat mensejahterakan masyarakat.
Branch Manager Batik Danar Hadi Surabaya Dedi Darmawan mengatakan, tujuan diadakan acara sebagai “trendsetter” dalam industri batik di Indonesia. Danar Hadi ingin menjadi Icon batik di Indonesia dan ingin menunjukkan eksistensi dalam bidang fashion khususnya batik.
Harapanya, mudah-mudahan batik bisa digunakan dan lebih dicintai khususnya anak muda. “Saat ini kita juga bermain di segmen anak muda, dengan merubah corak, desain dan warna yang modern,”katanya. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Dongkrak Perekonomian Kembangkan Budidaya Durian

di %s Berita/Informasi 700 views

Sepekan setelah mencanangkan program sukunisasi atau penanaman pohon sukun ribuan batang di Desa Semen, Kecamatan Paron, kini Pemkab Ngawi kembali melakukan penghijaun dengan menanam puluhan ribu pohon durian di empat kecamatan sekaligus seperti Kendal, Jogorogo, Ngrambe dan Sine.

Penanaman pohon durian varietas montong yang diprediksi bakal berproduksi sekitar empat sampai lima tahun tersebut dilakukan secara simbolis oleh Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono beserta Wakil Bupati Ony Anwar dan seluruh jajaran Forpinda di Desa Ngrambe, Kecamatan Ngrambe, Jum’at (14/12).

Dalam kesempatan ini Ir.Budi Sulistyono menjelaskan program penanaman puluhan ribu pohon durian untuk menciptakan lingkungan yang hijau sekaligus mampu menambah sumber ekonomi dari pohon durian. “Kita terus membranding program penghijauan ini salah satunya dengan menanam pohon durian sehingga dalam waktu dekat akan terlihat hasilnya sekaligus menciptakan Ngawi yang hijau,” terang Ir Budi Sulistyono.

Urainya lagi, gerakan penghijauan yang dilakukanya saat ini demi perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Konsepya diarahkan untuk memperbaiki sistem pengelolaan sumber daya alam agar mampu memberi manfaat ekonomi, termasuk jasa lingkungannya, dalam jangka panjang dengan tetap menjamin kelestariannya. “Apalagi yang kita tanam saat ini adalah durian dilain sisi sebagai pohon lindung sekaligus buahnya mempunyai prospek ekonomi yang cukup bagus,” tandasnya lagi.

Komitmenya, dengan penanaman pohon durian tersebut dalam jangka tertentu Ngawi bisa menjadi sentra durian yang diproduksi dari daerah Ngawi selatan ini. Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Ngawi, Setiono, membeberkan, program penanaman durian untuk saat ini yang dilakukan sebanyak 26.981 batang pohon. “Salah satu komoditi perkebunan yang berpotensi untuk dikembangkan adalah tanaman durian, buah durian merupakan salah satu jenis buah tropis yang amat populer dikalangan masyarakat,” kata Setiono.

Kemudian buah durian sesuai penuturanya, durian merupakan tanaman spesifik tropis yang bernilai ekonomis cukup tinggi bagi peningkatan pendapatan petani, devisa Negara, dan kebutuhan agribisnis.

Meskipun prospek durian amat cerah di pasaran dalam dan luar negeri, namun ternyata jenis tanaman ini masih belum diperhatikan secara memadai. Sehingga dengan penanaman pohon durian secara serentak tersebut upaya pihak pemerintah daerah untuk membudidayakan sekaligus menambah nilai ekonomi di masyarakat dari buah durian.

Meski demikian diakui Setiono, budidaya durian ternyata cukup kompleks karena mencakup teknologi, pembibitan, produksi dan pemasaran hingga pengolahan atau prosesingnya. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kwantitas dan kwalitas produksi durian nasional yang sesuai dengan permintaan pasar (konsumen) adalah pengembangan budidaya tanaman durian secara intensif dan komersial dalam skala agribisnis berupa kultur perkebunan, baik skala kecil maupun besar. (sinarngawi)

Sebar dan Bagikan :

Shares

BNPB Akan Bentuk UPT Bencana Di Jawa Timur

di %s Berita/Informasi 435 views

Guna menangani korban bencana secara cepat dan tepat serta melakukan koordinasi antara pihak pemprov dan pusat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan membentuk Unit Pelaksana Teknis (UPT) di wilayah Jawa dan Bali, dan kali ini Provinsi Jatim ditunjuk sebagai tempat pembangunan kantor UPT BNPB.

Biro Hukum dan Kerjasama BNPB, Yusuf Tarigan saat ditemui usai Lokakarya Kelembagaan Pembentukan UPT BNPB di Hotel Santika Surabaya, Rabu (12/12) mengatakan pembentukan kantor UPT BNPB ini nanti di tempatkan di wilayah Surabaya Jawa Timur. “Jadi untuk pembangunan UPT di wilayah Jawa Timur ini akan membawahi atau bergabung untuk regional Jawa dan Bali,” ujarnya.

Ia menjelaskan, tujuan pembentukan UPT ini yaitu pertama memperpendek dan mempererat hubungan BNPB dengan pemerintah provinsi, kedua yaitu meningkatkan kelancaran dan efektivitas proses manejemen logistik dan peralatan di daerah.

Menurutnya, berdasarkan Kepres yang ada, lanjutnya, sebuah UPT dapat dibentuk jika sudah ada persetujuan tertulis dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara RI setelah dapat surat rekomendasi dari gubernur yang bersangkutan.

“Seperti Jatim, sekarang sudah mendapat persetujuan dari gubernur dan saat ini sedang dibahas untuk tempat lokasinya. Serta kalau sudah ada rekomendasi dari diajukan ke Menpan agar dapat surat persetujuan,” paparnya.

Jika sudah terbentuk, maka UPT ini akan mempererat hubungan kerja antara daerah dengan pemerintah pusat. Gambaran awal, nantinya UPT ini menangani tiga bidang yakni Diklat (pendidikan dan latihan), Pusdalops (pusat pengendalian operasi), dan logistik.

Dalam sebuah organisasi tidak boleh ada urusan yang tidak ditangani atau ditangani oleh dua unit. “Makanya agar tidak tumpang tindih, harus diinventarisir terlebih dulu, sehingga tugas UPT ini sesuai dengan UU,” ujarnya.

Ia menambahkan, dalam pembangunan UPT ini akan melihat dan mengevaluasi sejauh mana jangkauan daerah dalam pelaksanaan penanganan bencana yang berhasil dicapai secara riil.

“Beberapa hal yang sering kita dengar adanya keterlambatan penanganan bencana, mungkin karena belum ada BPBD sehingga mereka bingung siapa yang menangani dan mengendalikan situasi apakah bupati atau dandim,” ungkapnya.

Selain membentuk UPT di wilayah Jawa dan Bali, BNPB juga telah membentuk UPT di lima wilayah di Indonesia yaitu di Regional Sumatra dimana pusatnya di Padang, Regional Nusa Tenggara pusatnya di Kupang, ketiga regional Kalimantan pusatnya di Banjarmasin, Keempat Regional Sulawesi pusatnya di Manado, kelima Regional Maluku dan Papua pusatnya di Ambon. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top