Bupati Gathering Bersama Anak-Anak Thalasemia
Ngawi – Sejumlah anak-anak tampak saling bercanda dan bercengkerama satu sama lain di sekitar halaman RM. Notosuman-PB.Sudirman pada Kamis (20/3). Hari itu dijadwalkan mereka akan berjumpa dengan Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono dalam acara GATHERING BERSAMA ANAK-ANAK THALASEMIA. Penderita Thalasemia di Kabupaten Ngawi tercatat sejumlah 23 orang dan diduga terus meningkat. Poliklinik Thalasemia hingga saat ini melayani penderita tersebut yang berasal dari seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Ngawi. Thalasaemia sendiri adalah istilah untuk menyebut penyakit yang disebabkan karena terjadinya suatu ganguan pada produksi hemoglobin yang disebabkan karena genetic atau keturunan. Hingga saat ini penyakit ini dinyatakan tidak dapat disembuhkan, namun dapat dicegah penyebarannya. Pasiennya selain meminum obat/suplemen tubuh juga harus melakukan transfusi darah seumur hidupnya.
Kepala Dinas Kesehatan dr. H. Puji Rusdiarto dalam sambutannya mengatakan bahwa tahun 2014 jumlah pasien Thalasemia di RSUD Kabupaten Ngawi terus bertambah. “Pada tahun 2014 jumlah pasien Thalasemia meningkat drastis, sampai maret ini sudah ada 23 pasien” katanya di Poliklinik Thalassaemia RSUD Kabupaten Ngawi,dr. Puji Rusdiarto juga memberikan dukungan terhadap paguyuban Thalasemia karena paguyuban ini merupakan hal sangat positif dan harus didukung oleh semua pihak. dr. Puji juga berharap agar masyarakat bisa memanfaatkan tenaga kesehatan dan pukesmas yang ada didekat lingkungan masyarakat, agar para tenaga medis dan puskesmas ini bisa mengendalikan Thalassaemia sejak dini. Dalam kesempatan ini Dinas Kesehatan juga menjelaskan gejala-gejala Thalasemia kepada masyarakat.
Dalam acara ini Ir. H. Budi Sulistyono Bupati juga menambahkan, bahwa Pemerintah Kab.Ngawi akan terus berupaya membantu melengkapi peralatan yang kurang dalam perawatan penderita Thalasemia agar pasien lebih nyaman. Bupati juga berharap agar penderita Thalasemia ini tidak semakin meningkat dengan cara melakukan pengecekan secara dini kepada para pasangan muda yang akan melangsungkan pernikahan dan juga penyuluhan-penyuluhan kesehatan terhadap masyarakat. Budi Sulistyono juga memberikan semangat kepada para penderita Thalasemia yang hadir serta memberikan pesan kepada para orang tua penderita Thalasemia untuk selalu memberikan semangat terhadap putra-putranya yang sudah terjangkit penyakit Thalasemia.
Acara ini juga disemarakkan dengan paduan suara yang dipersembahkan oleh para penderita Thalasemia kepada para tamu undangan untuk menunjukkan semangat meraka yang terus berjuang melawan penyakit Thalasemia.
Persiapan Lomba Pemanfaatan TOGA Tingkat Nasional Desa Ngrayudan
Ngawi – Saat ini segenap komponen elemen masyarakat di Desa Ngrayudan sedang berbenah lagi. Terlihat suasana lingkungan, jalan-jalan utama desa menjadi lebih gebyar dan bersih dihias kibaran layur warna-warni yang tertancap ditepi-tepi jalan serta hijaunya pemandangan tanaman-tanaman hias maupun TOGA dihalaman rumah penduduk. Bupati, Wakil Bupati, Sekda dan di ikuti juga kepala SKPD Kabupaten Ngawi melakukan Kerja Bakti di lingkungan Desa Ngarayudan Kecamatan Jogorogo. Sebuah gerakan bersama warga masyarakat dalam rangka turut mensukseskan “Evaluasi/Penilaian Lomba Pemanfaatan hasil TOGA di T ingkat Nasional” yang rencananya akan diselenggarakan pada hari Kamis (20/3) besok di Desa Ngrayudan.
Bupati mengharapkan kinerja para panitia yang ikut dalam persiapan Lomba ini harus disiapkan sebaik mungkin, agar Ngawi bisa menjadi juara tingkat Nasional seperti Lomba PHBS kemarin juara 1 tingkat Nasional . Tidak Kalah dengan lomba PHBS di Desa Grudo persiapan Lomba PKK di Ngarayudan ini megusung tema Pariwisata Toga, mungkin tema Pariwisata Toga akan Memikat para team penilai. Tanaman Toga merupakan obat keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.
Semoga kegiatan evaluasi ini akan semakin memacu warga masyarakat di desa Ngrayudan dalam rangka memasyarakatkan pemanfaatan hasil TOGA melalui upaya penanaman, pengolahan, pemanfaatan dan pemasaran hasil TOGA. Sehingga upaya ini akan memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat desa kedepan bukan hanya sekedar kegiatan sporadis dan pragmatis. Selamat kepada Tim Penggerak PKK desa Ngrayudan , semoga semangat mereka akan menginspirasi perubahan yang lebih baik untuk masyarakat Ngrayudan pada khususnya dan masyarakat Ngawi pada umumnya, dan semoga Desa Ngrayudan meraih Juara 1 Tingkat Nasional, Amin.
Apel Pembinaan KORPRI 17 Maret 2014
Ngawi-Pemerintah Kabupaten Ngawi setiap bulan pada tanggal 17 (atau hari berikutnya jika jatuh pada hari libur) senantiasa melaksanakan Apel Pembinaan KORPRI. Bupati Ngawi Ir. H. Budi Sulistyono bertindak sebagai Pembina Apel pada Apel Pembinaan KORPRI pada bulan Maret 2014 ini.
Pada kesempatan ini beliau Bupati Ngawi menyampaikan beberapa hal penting yang perlu mendapat perhatian setiap PNS di Kabupaten Ngawi. Pertama, Bupati Ngawi menyampaikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada seluruh komponen PNS di Kabupaten Ngawi atas diraihnya berbagai prestasi Tingkat Nasional pada periode Tahun 2013. Prestasi yang diraih tersebut sangat disadari merupakan wujud kerja keras dan pengorbanan seluruh PNS di Kabupaten Ngawi untuk mendukung terwujudnya Ngawi Spektakuler.
Hal yang kedua, menurut Bupati Ngawi, adalah tentang pelayanan kesehatan di RSUD Dr. Soeroto yang dinilainya masih kurang. Untuk itu, Bupati Ngawi berharap agar RSUD Dr. Soeroto segera berbenah dan meningkatkan pelayanan kesehatannya baik dengan modernisasi peralatan kesehatan maupun sumber daya manusianya, yang itu tiada lain demi terciptanya kepuasan masyarakat dalam bidang kesehatan.
Ketiga, adalah tentang Ngawi sebagai produsen beras organik. Bupati Ngawi menekankan pentingnya mempromosikan beras organik dari Kabupaten Ngawi sebagai salah satu produk unggulan lokal yang dapat bersaing di pasar. Lebih-lebih jika ada tamu undangan dari daerah lain yang bertandang di Kabupaten Ngawi, beras organik dan beras merah harus disajikan dan dipromosikan pada saat jamuan makan sehingga diharapkan produk organik ini dikenal luas. Poin keempat yaitu tentang himbauan dari Bupati Ngawi agar minimal dimulai dari para PNS di Kabupaten Ngawi dapat membelanjakan pendapatannya di Kabupaten Ngawi juga dengan maksud agar putaran uang di bidang industri dan perdaganan di Kabupaten Ngawi dapat terus berkembang dengan baik.
Bupati Ngawi, Ir. H. Budi Sulistyono juga menekankan bahwa penting untuk disadari oleh semua tentang kompetisi antar kabupaten/kota saat ini semakin ketat sehingga perlu adanya inovasi di berbagi lini. Poin Kelima yaitu penghargaan atas produk lokal sebagai contoh dalam hal ini adalah Batik Ngawi yaitu himbauan penggunaan pakaian Batik Khas Ngawi pada hari Rabu setiap minggunya.