Enam Pemuka Agama Ruwat Kali surabaya

di %s Berita/Informasi 534 views

Enam Pemuka Agama Ruwat Kali surabayaSebanyak enam pemuka agama dari forum komunikasi antar umat beragama melakukan ritual doa bersama di bantaran Kali Surabaya. Mereka berdoa agar kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian Kali Surabaya dapat tetap terjaga.
Sebelum ritual doa bersama dimulai, satu persatu dari enam pemuka agama yakni Konghuchu, Hindu, Budha, Kristen, Katholik, dan Islam memberikan ceramah agama akan pentingnya menjaga keestarian lingkungan, khususnya air.
“Tak ada satupun agama di dunia yang mengajarkan umatnya untuk merusak lingkungan. Semua mewajibkan untuk menjaga kelestarian alam,” kata Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup, Imam Rochani saat kegiatan Ruwatan Kali Surabaya, Sabtu (23/3).
Menurut dia, prosesi ruwatan biasanya diadakan dengan menggelar acara wayang. Namun, dalam acara Ruwatan Kali Surabaya yang diikuti ratusan kader lingkungan dan mahasiswa itu direalisasikan dalam wujud doa bersama dengan mengundang tokoh lintas agama. “Doa kalau sendiri-sendiri agak lama terkabulnya. Sekarang doa lintas agama dan kalau lebih dari 40 orang bisa lebih cepat nyampai (dikabulkan),” ujarnya.
Imam mengatakan, dengan memberikan ceramah dari berbagai sudut pandang agama, maka diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dapat bertambah. “Setalah ini kami harap para tokoh agama dapat berdakwah atau ceramah dengan pendekatan terkait problem lingkungan. Ini penting karena jika pendekatan hukum tak membuat jera para perusak lingkungan, maka pendekatan religi bisa menjadi alternatifnya,” tegasnya.
Usai berdoa, ruwatan dilanjutkan dengan kegiatan potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur. Setelahnya dilakukan penyebaran 5.000 bibit ikan bader dan penanaman pohon di bantaran Kali Surabaya. Prosesi dipimpin Walikota Surabaya, Tri Rismaharini dan dilanjutkan para tokoh lintas agama dibantu para kader lingkungan dari Garda Lingkungan Jatim dan mahasiswa Universitas Airlangga dan Universitas Merdeka Surabaya.
Di penghujung kegiatan ruwatan, para tokoh lintas agama bersama menyusuri Kali Surabaya dengan menggunakan perahu. Hal ini, kata Imam, dilakukan agar mereka dapat melihat secara langsung kondisi sungai yang menjadi sumber bahan baku air minum warga Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo tersebut. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pendaftaran Perubahan Status PNS dari Fungsional Umum Menjadi Guru SD, Perawat dan Bidan

di %s Berita/Informasi 430 views

Sebagai tindak lanjut dari Hasil Perhitungan Jumlah Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil untuk Daerah berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor : 26 Tahun 2011 serta sesuai Hasil Monitoring dan Evaluasi Redistribusi Gurguruu di Kabupaten Ngawi, masih terdapat kekurangan Guru SO, Perawat dan Bidan. Selengkapnya

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bantuan Untuk Korban Puting Beliung

di %s Berita/Informasi 401 views

BAntuan untuk korban puting beliungHari Senin 18 Maret 2013, Kantor Sosnakertrans & BPBD Kab. Ngawi turun ke lokasi korban angin puting beliung di wilayah Kec. Pangkur dan Kec . Karangjati dengan memberikan bantuan paket sembako.

Sebanyak 67 rumah yang rusak  akibat  angin puting beliung pada hari minggu sore 17 Maret 2013. Seperti dikatakan Kepala BPBD Kab. Ngawi Eko Heru Tjahyono, “Rumah yang rusak sedang yaitu desa Poh Konyal Kec. Pangkur (6 rumah), Kec. Karangjati yaitu desa Danguk (5 rumah) , Campurasri (34 rumah), Ringinanon (2 rumah) dan Gempol (22 rumah) rusak berat 4 rumah. Untuk itu pihak BPBD memberikan bantuan berupa paket sembako  kepada  korban bencana dan uang kepada 4 warga yang rumahnya rusak total”, ungkapnya. Lebih lanjut dikatakan Kepala Sosnakertrans Sunarto, “Pihaknya memberikan bantuan 67 paket sembako kepada korban untuk meringankan bebannya” ujarnya (majalahkapas.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top