Pelantikan 111 Kades se Kabupaten Ngawi

di %s Berita/Informasi 677 views

Pelantikan 111 Kades se Kabupaten NgawiSetelah melantik 23 Kepala Desa untuk periode 2013 – 2019 pada Selasa (18/06/2013) dan 29 Kepala Desa pada Rabu (03/07/2013) yang lalu, orang nomor satu di Pemerintahan Kabupaten Ngawi, Ir Budi Sulistyono untuk periode yang sama juga melantik 111 Kepala Desa, Kamis (18/07/2013) di Pendopo Wedya Graha.

Nggak main-main, selain Wakil Bupati Ngawi, Ketua DPRD, Kepala PN, Kepala Kejaksaan, Wakapolres Ngawi, perwakilan dari Kodim 0805, Muspida, Muspika yang hadir, nampak masing-masing pendukung dan simpatisan kepala desa yang bakal dilantik tumpleg-bleg memadati halaman Pendopo Kabupaten Ngawi.

Dalam ulasannya, Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono memberikan ucapan selamat dan semangat serta mewanti-wanti untuk melaksanakan tugas sebagai pelayan masyarakat dengan baik juga benar. Pihaknya juga berpesan pada Kades yang baru dilantik untuk selalu berkoordinasi dan bekerjasama dengan perangkat lain maupun atasannya (Camat, red).

Pelantikan yang bersamaan dengan Hari Ulang Tahun nya ke 53, Bupati yang juga biasa dipanggil Mbah Kung ini juga memerintahkan kepada BPM Pemdes maupun Kades yang baru dilantik untuk melakukan invetarisasi aset desa dengan memberi batasan waktu 1 bulan setelah dilantik segera membuat laporan. Hal itu penting untuk mengetahui keberadaan aset desa tersebut.

“Menjual aset (menyewakan, red) harus melalui prosedur, yakni melalui persetujuan BPD, Camat dan beberapa pernyataan. Bila itu tidak ada maka bisa dianggap ilegal, maka harus dilibas, harus dikembalikan, dan yang bertanggungjawab adalah kepala desa yang lama,” tegas Bupati.

Menyinggung masalah sanksi bagi oknum kades yang menyalahi prosedur, menurutnya itu urusan perdata antara penyewa dan yang menyewakan, secara hak adalah milik desa. Masalah kebiasaan pemberian pesangon atau pensiun bagi Kades yang purna, Bupati memberi batasan maksimal 50 persen dari total seluruh tanah bengkok Kades untuk 1 tahun.

“Maka secara paksa atau apapun itu sah bagi kita untuk mengambil alih. Selanjutnya urusan perdata antara penyewa dan yang menyewakan itu bukan urusan pemerintah daerah maupun pemerintah desa,” terangnya. Pihaknya juga menyinggung peran aktif bagi ibu-ibu Kades untuk memaksimalkan dan mensuport kemajuan pembangunan desa melalui kiprahnya sebagai ibu PKK.

Untuk mengoptimalkan pemberdayaan, Bupati menekankan pada visi misi kades terpilih untuk melaksanakannya dengan mengoptimalan dan merealisasikan. Bila tak mampu menjalankan maka harus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, imbuhnya. Bupati juga berpesan untuk bisa mewujudkan visi misi Kabupaten Ngawi Sejahtera dan Berakhlak dengan Berbasis Pembangunan Pedesaan.

“Seorang pemimpin harus menomor satukan kedekatan dengan masyarakat, menjadi abdi masyarakat sehingga kita bisa bekerja untuk membangun dan memajukan desa dengan masyarakat,” jelas Kanang, sapaan akrab Bupati Ngawi. (infongawi.com)

Berikut 111 Nama Kepala Desa yang dilantik mendasar Surat Keputusan Bupati Ngawi, Nomor 188/245 – 355/404.012/2013, untuk periode 2013 – 2019.

NO

KECAMATAN

DESA

NAMA KEPALA DESA

1

Bringin

Bringin

Sukarno

2

Dero

Ariyadi

3

Sumber Bening

Hanif Hernawan

4

Dampit

Paryono

5

Mojo

Subiyanto

6

Geneng

Keras Wetan

Winarto

7

 

Sidorejo

Salamun

8

 

Dempel

Sugeng Wiyono

9

 

Keniten

Mujiono

10

 

Geneng

Subandono

11

 

Tepas

H. Samidi

12

Kedunggalar

Jenggrik

H.Suparni

13

Plang Kidul

Manto

14

Bangunrejo Kidul

Suparno

15

Kasreman

Karangmalang

Suwandi

16

 

Kiyonten

Sunardi

17

 

Cangakan

Riyanto

18

 

Kasreman

Heri Supanto

19

 

Lego Kulon

Purwati

20

 

Gunungsari

Suradi

21

 

Tawun

Pramudianto

22

 

Jatirejo

Agus Suwoko

23

Karanganyar

Bangunrejo

Sutrisno

24

Sekarjati

Sugeng Purnomo

25

Gembol

Suwardi

26

Mengger

Kadi Widodo

27

Pandean

Suparno

28

Sriwedari

Edy Kristanto

29

Karangjati

Karangjati

Sumini

30

 

Rejuno

Senung Bidiarto

31

 

Rejomulyo

Bakri

32

 

Legundi

Jaka Supiyatna

33

 

Puhti

Nurhadi

34

 

Dungmiri

Sri Kasianto

35

 

Sembung

Sudarta

36

 

Ringin Anom

Sukardi

37

 

Danguk

Hadi Sudarno

38

 

Campurasri

Rakimin Jiastanto

39

 

Sawo

Widiyanto

40

 

Sidorejo

Suprapto

41

Kwadungan

Dinden

Sutrisno

42

Karangsono

Lina Winarti

43

Purwosari

Sugeng Irianto

44

Mojomanis

Sunarno

45

Banget

Hariyono

46

Kwadungan

Pujianto

47

Tirak

Jasmuri

48

Sumengko

Syaifudin

49

Waruk Kalong

Ari Pratiwi

50

Pojok

Nandang Susilo

51

Kendung

Purwanto

52

Jenangan

Taman

53

Padas

Bendo

Agus Seputro

54

 

Sambiroto

Sri Mulyono

55

 

Munggut

Titis Purnomo

56

 

Padas

Purwati

57

Pangkur

Pangkur

Pardi

58

Ngompro

Joko Purwanto

59

Waruktengak

Mulyanto

60

Pleset

Totok Midiyanto

61

Gandri

Kushartini

62

Sumber

Yasir

63

Pohkonyal

Wiji

64

Babadan

Joko Suhodo

65

Paron

Gentong

Sugeng Wiyono

66

 

Semen

Suyanto

67

 

Tempuran

Muhaji

68

 

Ngale

Yan Teguh Wibowo

69

 

Babadan

Joko Setyono

70

 

Teguhan

Supriyono

71

 

Jeblokan

Suyoto

72

 

Kedungputri

Tri Wahyudiono

73

 

Dawu

Suwito

74

Widodaren

Widodaren

Yamini

75

Sidomakmur

Sunardi

76

Sekarputih

Sukimin

77

Sekaralas

Sihmanto

78

Sidolaju

Wagi Supriyono

79

Karangbanyu

Sumanto

80

Kayutrejo

Mashuri

81

Kauman

Sudarmanto

82

Banyubiru

Kundari

83

Ngawi

Krt Prandon

Katimin

84

 

Karangasri

Hariyono Seputro

85

 

Grudo

Triyono

86

 

Kartoharjo

Suwarjono

87

 

Kerek

Suprapti

88

Mantingan

Pengkol

Sri Rahayu

89

Tambakboyo

Saefudin

90

Gerih

Guyung

Sukamto

91

 

Randusongo

Edi Susilo

92

Sine

Hargosari

Suharyana

93

Sumbersari

Zwenly Setyo Pramono

94

Tulakan

Sudarto

95

Ketanggung

Bambang Wijanarko

96

Ngrambe

Ngrambe

Rusbandi

97

 

Setono

Pujo Wahono

98

 

Pucangan

Agung Suprapto

99

 

Mendiro

Supriyanto

100

 

Giriharjo

Suyono

101

 

Krandegan

Tri Mulyono

102

 

Hargomulyo

Sukarno

103

 

Babadan

Sunary

104

 

Tawang Rejo

Eko Setyawan

105

 

Sambirejo

Susilo

106

Jogorogo

Umbulrejo

Parin

107

Tanjungsari

Mujimin

108

Ngrayudan

Suwarno

109

Kendal

Karangrejo

Sojo

110

 

Gayam

Sunar

111

 

Dadapan

Suwadi

Sumber Data : BPM Pemdes Kabupaten Ngawi

Sebar dan Bagikan :

Shares

Gubernur : Situasi Jatim Selama Puasa – Lebaran Harus Kondusif

di %s Berita/Informasi 566 views

GUBERNUR SITUASI JATIM SELAMA PUASA LEBARAN HARUS KONDUSIFMemasuki Bulan Puasa hingga sampai Lebaran diharapkan Jatim terus dalam kondisi aman, nyaman dan kondusif. Dengan begitu masyarakat bisa menjalankan ibadah Puasa dengan tenang, lancar dan tidak ada halangan apapun.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo pada saat Buka Puasa dan dilanjutkan dengan Sholat Magrib bersama DPRD, Forpimda, Pimpinan Komisi, Parpol, Ulama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Kepala SKPD dan Anak Yatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (14/7).
Kondisi Jatim yang baik tersebut tidak lepas dari kerjasama yang baik antara aparat pemerintah, para ulama, tokoh masyarakat saling bahu membahu membangun dan memelihara  suasana Jatim yang kondusif.
Dampak situasi yang aman tersebut membuat harga bahan pokok menjelang puasa tidak melonjak begitu pula derah luar Jatim. Kondisi ini dibuktikan inflasi Jatim pada Juni 2013 hanya 0,68 persen atau terendah dibandingkan dengan Provinsi lain di Jawa dan Bali. Seperti dicontohkan pada Juni 2013 inflasi di Banten dan Jawa Barat 1,50 persen, DKI Jakarta 0,98 persen, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta 0,86 persen.
Melihat kondisi yang tetap baik membuat masyarakatnya tidak terganggu dan tetap percaya bahwa Jatim pascakenaikan BBM dilanjutkan dengan memasuki Bulan Puasa stok bahan pokok aman. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras Pemprov Jatim untuk tetap menjaga ketersediaan pangan bahan pokok pada saat Bulan Puasa hingga Lebaran.
Kerja keras tersebut adalah sebelum kenaikan harga BBM Pemprov Jatim mengadakan Operasi Pasar (OP) bantuan ongkos angkut beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung. OP tersebut akan berlangsung sampai Puasa Hingga H+10 asca lebaran. Operasi Pasar dilanjutkan dengan menggunakan mobile berkeliling hingga kecamatan dan desa-desa di berbagai daerah di Jatim dan komoditi OP rencananya ditambah telur ayam, cabe rawit dan bawang merah.  Hal ini dilakukan agar bahan pokok tetap tersedia dan tetap aman hingga pasca Lebara, “Kondisi yang demikian membuat masyarakat tidak terganggu oleh isu bahwa barang-barang kurang pada Puasa Hingga Lebaran, ini sungguh luar biasa “ Ujarnya.
Menurut Gubernur, pada awal Puasa juga ada beberapa bahan pokok yang naik cukup tinggi seperti cabe rawit dan daging sapi. Kenaikan cabe rawit yang cukup tinggi bukan karena imbas kenaikan BBM atau terpengaruh oleh Bulan Puasa tetapi karena iklim cuaca yang sebenarnya saat ini memasuki musim kemarau tetapi masih hujan. Sehingga membuat tanaman cabe jadi rusak dan busuk. Sementara harga daging sapi ada kenaikan tetapi hanya sedikit.    Selain aman nyaman dan kondusif Jatim saat ini masyarakatnya tertip. Kondisi ini bisa dilihat dijalan-jalan raya meskipun antrian kendaraan berjajar panjang tetapi tidak ada bunyi klakson yang berbunyi. Semua tertib menunggu giliran berjalan.” Ini menandakan bentuk masyarakat Jatim kesadaran cukup tinggi,” katanya.
Sebelum berbuka Puasa para peserta yang hadir terlebih dahulu mendengarkan ceramah Agama yang disampaikan oleh KH Ali Mustawa dari Krian Sidoarjo. Dalam ceramahnya Ali Mustawa mengajak semua umat Islam selalu mencintai ALLOH diatas segala-galanya. Tanda-tanda cinta kepada ALLOH diantaranya selalu ber Zikir kepada ALLOH kapanpun dan dimanapun berada.
Pada acara tersebut juga diberikan bingkisan dan bantuan kepada 200 anak yatim piatu dari Surabaya dan sekitarnya. Bantuan tersebut berupa beras, gula pasir, mie instan, kecap dan bantuan uang saku. (kominfo.jatimprov.go.id)

Sebar dan Bagikan :

Shares

89 Imigran Gelap Diamakan di Ngawi

di %s Berita/Informasi 768 views

89 Imigran Gelap Diamakan di Ngawi Dikirim ke MadiunSebanyak 89 imigran gelap asal Timur Tengah (Timteng) diamankan di Polres Ngawi. Para imigran gelap itu, merupakan hasil penangkapan tim gabungan Mabes Polri yang menangkap puluhan imigran itu saat berhenti di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, Sabtu (13/7/2013).

Namun karena lokasinya berada di Desa/Kecamatan Mantingan, akhirnya tim gabungan Mabes Polri berkoordinasi dengan Polda Jatim dan diteruskan ke Satuan Intelkam Polres Ngawi.

Kapolres Ngawi, AKBP Eddy Djunaedi mengatakan dari sebanyak 2 bus besar yang mengangkut para imigran itu berdasarkan pendataan awal terdapat 89 imigran gelap, 2 sopir dan 2 kru bus. Berdasarkan pendataan itu terdapat rincian sebanyak 50 orang lelaki, 21 orang perempuan, dan 18 orang anak-anak.

“Tugas kami hanya mengamankan dan mendata. Untuk selanjutnya bakal kami serahkan ke Kantor Imigrasi kelas II Madiun di Caruban, Kabupaten Madiun,” terangnya kepada Surya, Sabtu (13/7/2013).

Lebih jauh, Kapolres menjelaskan jika puluhan imigran gelap itu, bukan hanya berasal dari satu negara, akan tetapi dari berbagai negara di kawasan timur tengah yang membutuhkan suaka. Diantaranya mereka berasal dari Iran, Irak, dan Turki.
“Rencana mereka saat kami interogasi akan ke kepualauan kecil di Australia lewat dua jalur pantai yakni Trenggalek dan Malang,” imbuhnya.

Sedangkan para imigran ini, kata Kapolres berangkat dari dari Bogor, Jawa Barat. Rencananya, akan berhenti di wilayah Kabupaten Nganjuk.

“Sesampainya di Nganjuk, para imigran ini akan diangkut mengguakan truk. Kelompok mereka akan dibagi menjadi 2 bagian, yakni yang pertama menuju perairan pantai Prigi, Trenggalek dan sisanya kan dikirim ke pantai Balai Kambang, Malang untuk selanjutnya naik kapal sewaan dengan tujuan akhir ke kepulauan kecil di perairan Australia,” ungkapnya.

Sementara, Usai dilakukan pendataan, sebanyak 89 imigran gelap ini langsung diangkut menggunakan 2 bus dengan pengawalan super ketat oleh petugas munuju kantor Imigrasi Kelas II Madiun di Caruban, Kabupaten Madiun. Pasalnya, seringkali imigran gelap ini, melarikan diri dan emosi saat melihat dan menatap kamera foto maupun handycam.

“Semua dikirim ke kantor Imigrasi Madiun. Untuk 1 orang imigran perempuan yang sakit terpaksa harus dibawa ke RSUD dr Soeroto, Kabupaten Ngawi untuk mendapat perawatan karena menderita sakit,” pungkasnya.

Sementara, setibanya di Kantor Imigrasi Madiun, para imigran yang menjalankan ibadah puasa itu langsung melaksanakan berbuka bersama dengan menu makanan seadanyadan minuman seadanya. (tribunnews.com)

 

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top