Kreativitas Batik Ngawi Satu Upaya Tembus Pangsa Pasar Nasional

di %s Berita/Informasi 476 views

Batik Ngawi tembus pangsa pasar nasionalGuna Mendongkrak potensi sumber daya kerajinan batik khas Bumi Orek-Orek, Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian Kabupaten Ngawi menggelar pelatihan batik selama 2 hari mulai tanggal 28-29 November 2013 di Aula Hotel Sukowati. Pembukaan pelatihan dilakukan oleh Kepala Dinas Dinkop, UMKM dan Perindustrian setempat, Muhamad Sofyan.

Nampak juga turut hadir antara lain para pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkab Ngawi, Pendamping dari Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan seluruh peserta pelatihan.

Pelatihan diikuti sebanyak 30 orang lebih pengrajin yang berasal dari 6 desa dari 6 kecamatan seperti Paron, Kedunggalar, Kwadungan, Widodaren, Ngrambe dan Ngawi Kota, yang merupakan tindak lanjut dari program sebelumnya.

Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif UKM. Menurut Muhamad Sofyan, bahwa pelatihan ini merupakan kesempatan sekaligus peluang bagi peserta untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan sebagai ajang mengasah keterampilan dan keahlian melalui Pelatihan Batik Tulis dan Batik Jumputan.

“Seperti diketahui perkembangan batik khas Ngawi menunjukan angka peningkatan terkait permintaan pasar terlebih saat ini sudah tersebar di show room berbagai wilayah dengan demikian upaya pelatihan ini memang sangat diharapkan mampu menembus pangsa pasar yang ada secara nasional,” terang Sofyan.

Sementara Harsoyo, kepala bidang produksi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Ngawi menjelaskan peningkatan produk unggulan yang dihasilkan dari pengrajin selama setahun terakhir sudah menembus angka diatas 5 persen.

“Yang menjadi perhatian kita adalah tindak lanjut dari pengrajin itu sendiri setelah menerima bantuan alat yang kita, maka dalam perjalananya kita akan terus memantau perkembanganya,” tegas Harsoyo.

Kemudian seperti penjelasan dari Hari Susetyo pemandu pelatihan salah satu pelaku usaha batik dari Malang, Jawa Timur. Urainya, semakin berkembangnya trend fashion saat ini, memberi pengaruh positif terhadap pengrajin kain yang haus akan kreasi dan inovasi.

Menurutnya, inovasi bisa dikembangkan seperti halnya Batik jumputan. Pengertian lain, Batik Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, diikat dengan tali kemudian dicelup dengan warna. (sinarngawi.com)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pemkab Ngawi Peringati HUT Korpri ke-42 dan HUT Dharma Wanita ke-14

di %s Berita/Informasi 665 views

 

DSC_0869Pemkab Ngawi menggelar upacara peringatan HUT Korpri ke-42 dan HUT Dharma Wanita ke-14 yang di selenggarakan di pendopo Wedya Ghraha Kabupaten Ngawi (29/11/2013).  Bertindak selaku Inspektur Upacara adalah Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono.  Ikut dalam upacara para PNS perwakilan SKPD,  hadir sebagai undangan  Wakil Bupati, para Muspida, Dharma Wanita serta pimpinan SKPD.

Dalam Sambutan  yang dibacakan oleh bupati,  bahwa Penasehat Nasional Korpri berpesan dan mengharapkan kepada segenap anggota korpri untuk meningkatkan profesional sebagai aparatur negara, mewujudkan birokrasi yang bersih, efisien, transparan dan akuntabel, menunjukkan keteladanan sebagai aparatur negara, netralitas dalam pemilu, dan menunjukkan kepada rakyat sebagai jajaran aparatur pemerintahan di era reformasi ini sebagai pelayan masyarakat. Selesai mengikuti upacara dilanjutkan dengan ziarah ke Taman Makam Pahlawan.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Kabupaten Ngawi Kembali Wakili Jatim Maju Tingkat Nasional

di %s Berita 694 views

DSC_0183

Kabupaten Ngawi kembali mewakili Jawa Timur unjuk kebolehan di kancah Nasional, kali ini bergerak di bidang kesehatan yaitu penilaian Bina Keluarga Balita di kelompok BKB Ngudi Luhur Desa Jururejo Kecamatan/Kabupaten Ngawi. Kamis (29/11/2013).

Torehan positif tidak lepas dari peran Ny Antiek Budi Sulistyono membumikan pelayanan kesehatan dan pola asuh anak yang tersandar nasional membuatnya, seolah tak lelah untuk memberdayakan kaum perempuan dengan menggandeng BPP dan KB serta satker terkait.

DSC_0229

Raihan yang dicapai oleh kabupaten ngawi tidak lepas dari peran serta dukungan dari masyarakat. pihaknya hanya mendorong dengan menawarkan perubahan pola pengasuhan dan asupan gizi pada balita agar sehat, cerdas guna memenuhi kebutuhan esensial tumbuh kembang anak.

Semantara ketua tim penilai BKB Nasional, Sundusiah menyampaikan, berdasarkan penilaian yang dilakukan timnya, kader BKB di Ngawi memiliki kecakapan dalam meningkatkan pengertahuan dan terampil dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak di masa keemasan.

Selain itu, tim penilai terkesan dengan program pengembangan masyarakat bidang budi daya lele (Mas Bule). ” terobosan dan inovasinya luar biasa khususnya bidang produk makanan bayi”.

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top