Baznas Ngawi Pentasyarufan Sejumlah Program Kesejahteraan Untuk Masyarakat
Peran Baznas dalam mengembangkan ekonomi serta pemberdayaan potensi masyarakat ekonomi lemah melalui program zakat produktif terus dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selasa (01/11/22) di Gedung Kesenian Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono hadiri Pentasyarufan Program Beasiswa SKSS (Satu Keluarga Satu Sarjana), Ternak Kambing Bergulir, “Properti” Bedah Rumah, Dan Kursi Roda oleh Baznas Ngawi.
Di Kabupaten Ngawi Baznas memiliki peran strategis dalam melakukan pengelolaan zakat dari ASN yang nantinya digunakan untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.
Seperti yang diungkapkan Ketua Baznas Ngawi, Samsul Hadi bahwa dana Baznas dimanfaatkan untuk berbagai program antara lain SKSS, ternak kambing gulir, bedah rumah serta bantuan kursi roda, “Setiap tahunnya ada 150 peserta SKSS, 50 bedah rumah, 50 ternak kambing gulir dan 15 kursi roda yang kami salurkan baik dari Baznas Provinsi Jatim maupun Baznas Ngawi, ” sebutnya.
Sementara Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan hal inilah merupakan langkah kongkrit Baznas Ngawi dalam menyalurkan zakat dengan program yang telah ditentukan, “Aksi konkrit dari Baznas Provinsi dan Kabupaten ini, dan semoga sinergi ini berjalan lebih baik lagi dan memberikan kemanfaatan secara luas”, katanya.
Baznas Ngawi dengan akuntabilitasnya kinerjanya mendapat peringkat tiga se Jawa Timur mendapat apresiasi Bupati Ngawi, “Jadi tidak ada keraguan lagi bagi para ASN yang menyalurkan zakatnya di Baznas”, ujarnya.
Turut hadir mendampingi Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko, Ketua DPRD Ngawi Heru Kusnindar, Kepala Kejari Ngawi Budi Raharjo.
Tradisi Methil, Sarana Sosialisasi Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan Di Ngawi
Bupati Ony Anwar Harsono ikuti tradisi Methil padi di Desa Bintoyo, Kecamatan Padas, Senin (31/10/22) pagi.
Tradisi Methil dilakukan petani saat panen padi, yang dimaknai sebagai wujud syukur atas keberhasilan panen padi yang dilakukan bersama masyarakat disekitarnya.
Ony Anwar Harsono dalam kesempatan mengatakan bahwa, kegiatan methil yang dilakukan oleh masyarakat Bintoyo ini merupakan tradisi syukuran para petani atas keberhasilan panen, “Hal ini merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi, yang intinya sebagai wujud syukur kepada Allah atas berkah yang diberikan kepada para petani, dan berharap keberkahan panen berikutnya bisa berlanjut,” tuturnya.
Selain untuk melestarikan tradisi, menurut Bupati Ngawi, tradisi Methil ini bisa dijadikan sarana sosialisasi kemandirian pertanian ramah lingkungan berkelanjutan, “Agar pertanian di Kabupaten Ngawi kembali subur,” ujarnya.
Sementara Kadin Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, Supardi di sela kegiatan ini mengatakan di wilayah ini ada 250 hektar lahan pertanian yang menerapkan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan meliputi Bintoyo, Sukowiyono dan Tungkulrejo dari total lahan di Kecamatan Padas 600 hektar.
Sedangkan untuk tradisi Methil menurut Supardi selain melestarikan budaya juga sebagai ajang silaturahmi bersama penggiat pertanian untuk mencari solusi dari permasalahan yang sering dihadapi petani. “Diharapkan kedepan petani benar – benar bisa menerapkan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan,” tandasnya.
Juga hadir dikegiatan ini, Sekda Sodiq Triwidianto, Kepala OPD terkait, Forkopimcam Padas, Kelompok Tani, perangkat desa Bintoyo.
Rakor Pengendalian Inflasi Bersama Mendagri, Daerah Diminta Tekan Kenaikan Harga
Pemerintah Kabupaten Ngawi bersama Pemerintah Kabupaten/Kota dan Provinsi se Indonesia ikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah melalui aplikasi zoom meeting, Senin (31/10/22) yang dipimpin langsung Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Hadir dalam rakor ini Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko bersama Forkopimda Ngawi Ngawi dan sejumlah Organisasi Poerangkat Daerah (OPD) terkait.
Terkait rakor ini Wabup Ngawi bahwa pemerintah pusat ingin memastikan peran serta pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi, disampaikan pula faktor utama pemicu inflasi termasuk sektor pangan dan energi, juga grafik kenaikan harga. “Pemerintah daerah diminta melakukan langkah nyata untuk menekan kenaikan harga tersebut,” jelasnya.
Disebutkan Dwi Rianto Jatmiko di Kabupaten Ngawi sendiri ada dua komoditi yang mengalami kenaikan harga diantaranya bawang merah dan bawang putih,” Dan langkah kami selain melakukan operasi pasar murah secara rutin juga menghimbau masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami bahan pangan sehingga mengurangi ketergantungan dengan pasar,” imbuhnya.