Tradisi Methil, Sarana Sosialisasi Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan Di Ngawi

di %s Bakohumas/Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan 3,569 views
Banner

Bupati Ony Anwar Harsono ikuti tradisi Methil padi di Desa Bintoyo, Kecamatan Padas, Senin (31/10/22) pagi.

Tradisi Methil dilakukan petani saat panen padi, yang dimaknai sebagai wujud syukur atas keberhasilan panen padi yang dilakukan bersama masyarakat disekitarnya.

Ony Anwar Harsono dalam kesempatan mengatakan bahwa, kegiatan methil yang dilakukan oleh masyarakat Bintoyo ini merupakan tradisi syukuran para petani atas keberhasilan panen, “Hal ini merupakan salah satu bentuk pelestarian tradisi, yang intinya sebagai wujud syukur kepada Allah atas berkah yang diberikan kepada para petani, dan berharap keberkahan panen berikutnya bisa berlanjut,” tuturnya.

Selain untuk melestarikan tradisi, menurut Bupati Ngawi, tradisi Methil ini bisa dijadikan sarana sosialisasi kemandirian pertanian ramah lingkungan berkelanjutan, “Agar pertanian di Kabupaten Ngawi kembali subur,” ujarnya.

Sementara Kadin Ketahanan Pangan dan Pertanian Ngawi, Supardi di sela kegiatan ini mengatakan di wilayah ini ada 250 hektar lahan pertanian yang menerapkan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan meliputi Bintoyo, Sukowiyono dan Tungkulrejo dari total lahan di Kecamatan Padas 600 hektar.

Sedangkan untuk tradisi Methil menurut Supardi selain melestarikan budaya juga sebagai ajang silaturahmi bersama penggiat pertanian untuk mencari solusi dari permasalahan yang sering dihadapi petani. “Diharapkan kedepan petani benar – benar bisa menerapkan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan,” tandasnya.

Juga hadir dikegiatan ini, Sekda Sodiq Triwidianto, Kepala OPD terkait, Forkopimcam Padas, Kelompok Tani, perangkat desa Bintoyo.

Sebar dan Bagikan :

Shares