
Paparan Penanganan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Kabupaten Ngawi
Strategi upaya percepatan penurunan Stunting di Kabupaten Ngawi, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyampaikan paparan secara daring dengan Menko PMK Muhadjir Effendy di Command Center Setda, Rabu (01/03/23).
Pembahasan Stunting kali ini terkait pemenuhan nutrisi bagi calon pengantin dan ibu hamil serta pentingnya metodologi serta alat pengukur yang tepat untuk memperoleh data yang presisi.
“Kesehatan jasmani rohani, kematangan usia calon pengantin, dan tercukupinya nutrisi merupakan poin penting untuk mencegah stunting”, kata Bupati Ngawi.
Sementara Menteri Menko PMK Muhadjir Effendy menjelaskan sesuai Instruksi Presiden, di tahun 2024 mendatang angka stunting di Indoesia harus di bawah 14 persen sehingga terus dilakukan berbagai upaya untuk menekan stunting.“Mengidentifikasi berbagai permasalahan yang ada di Kabupaten atau Kota terkait stunting dan bersama-sama kita carikan solusinya”, kata Menko PMK secara virtual.
Kemudian, Bupati Ngawi menjelaskan, bahwa seluruh Kader Posyandu di Kabupaten Ngawi sudah terampil dan telah mengikuti pelatihan penggunaan antropometri, yang diperlukan sebagai intervensi penurunan angka Stunting di Kabupaten Ngawi.
“Keterlibatan semua dinas terkait juga penting, termasuk pendampingan dan persiapan pada ibu hamil serta calon pengantin” tuturnya.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua TP PKK Ana Mursyida Ony Anwar, Ketua DP3AKB Kabupaten Ngawi, dr. Nugrahaningrum, Kepala Dinas Kesehatan Yudhono, dan seluruh leading sektor terkait.
Audiensi Pendirian PSDKU Unesa Di Ngawi
Bertempat di Ruang Data, Pendopo Wedya Graha, Rabu (01/03/23) Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono buka audiensi pendirian kampus PSDKU (Program Studi Diluar Kampus Utama) Universe Negeri Surabaya (Unesa) di Kabupaten Ngawi
Menurut Bupati Ngawi berdasarkan FGD dan hasil survei 80 persen pelajar ingin melanjutkan studi di Kabupaten Ngawi karena faktor biaya dan lebih terjangkau. “Untuk percepatan peningkatan kualitas SDM bagi masyarakat Kabupaten Ngawi dengan hadirnya universitas negeri menjadi suatu dambaan,” katanya.
Melalui PSDKU Unesa di Ngawi, diungkapkan Ony Anwar menjadi berkah, dan Pemerintah Kabupaten Ngawi akan melakukan persiapan terkait persyaratan yang dibutuhkan, “Agar Unesa bisa menjalankan kegiatan dengan sebaik – baiknya dan menjadi kampus hijau dengan gedung berkonsep futuristik dan modern,” tuturnya.
Bupati Ngawi berharap PSDKU Unesa di Ngawi nantinya mampu mengisi kebutuhan tenaga ahli, maka lanjutnya, perlu ada pendampingan secara teknis, teknologi modern dan support akademisi, “Mengingat Kabupaten Ngawi sangat membutuhkan sumberdaya manusia unggul untuk kawasan industri yang saat ini gencar dilakukan,” tandasnya.
Sementara Ketua Senat Unesa, Prof. Dr. Haris Supratno mengapresiasi komitmen Pemkab Ngawi terhadap percepatan pendirian perguruan tinggi negeri (PTN) diwilayah dan menurutnya hal ini sebagai langkah tepat untuk meningkatkan SDM yang berkualitas.
“Insyaallah tahun ajaran baru nanti bisa terwujud,” ujarnya.
Hadir dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah Mokh. Sodiq Triwidyanto, Rektor Unesa Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes., Wakil Rektor 1, 2, 3 beserta jajaran, Kepala Bappeda Indah Kusumawardhani, dan Asisten Administrasi Umum Setda.
Rakor Persiapan Road Show Percepatan Penurunan Stunting dan Kemiskinan Ekstrim
Bertempat di Command Center Setda Kab. Ngawi, Selasa (28/02/23), Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono hadiri rapat koordinasi persiapan Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Untuk mengetahui bagaimana intervensi penurunan stunting dan angka kemiskinan, Bupati Ngawi menyampaikan perlunya pemantauan sejauh apa intervensi dan bagaimana kondisi di lapangan, sehingga harus dilakukan secara terintegrasi.
“Bisa menyangkut banyak hal, sehingga proses validasi dan verifikasi data penting dilakukan agar tidak disalahgunakan”, katanya.
Ditambahkannya, ketepatan metodologi serta alat ukur yang bagus bisa memperoleh data yang presisi, sehingga dapat ditentukan intervensi dan strategi yang harus dilakukan.
“Bagaimana stunting bisa kita tekan, kuncinya dimulai dari persiapan calon pengantin dan ibu hamil,” katanya.
Lanjut Ony Anwar, untuk menuju masyarakat mandiri juga dibutuhkan kemauan untuk berubah menjadi lebih baik, salah satunya melalui kegiatan yang berorientasi pada nilai budaya gotong royong, sehingga meningkatkan rasa syukur.
“Seperti Subuh Bergerak, Berkah Parung, dan Gemarparut”, tuturnya.
Dijelaskan Bupati Ngawi bahwa di bidang kesehatan, dimulai tindakan promotif, preventif yang ada ditingkat Puskesmas sehingga masyarakat punya budaya hidup bersih dan sehat serta menjadi mindset yang terus dimiliki masyarakat.
“Untuk masyarakat sehat merupakan tanggung jawab individu, sedangkan Pemerintah hanya menyediakan sarana prasarana,” katanya.
Dikesempatan ini, Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator Negara dan Penyakit, Asdep Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Kemenko PMK Nani Rohani menyampaikan program Stunting merupakan prioritas yang harus dikejar.
Adapun tujuannya sebagai PIC program stunting di Provinsi Jawa Timur untuk mengetahui permasalahan utama di Kabupaten atau Kota dalam program penurunan Stunting, untuk dibuat percepatannya.
“Prinsipnya apapun permasalahan itu menjadi satu kesatuan, untuk isu sensitif maupun spesifik, dan apa yang diharapkan ke pemerintah pusat untuk Kabupaten Ngawi,” terangnya.
Hadir dalam kegiatan ini Wakil Bupati Dwi Rianto Jatmiko, Sekretaris Daerah Mokh. Sodiq Triwidyanto, Ketua TP PKK Ana Mursyida Ony Anwar, dan seluruh pimpinan OPD.