Category archive

Traveling

Bupati Ngawi, Resmikan Pasar Wisata Jogorogo Dan 11 Pasar Di Kab. Ngawi

di %s Kabar Ngawi/Wisata Ngawi 3,121 views

Bupati Ngawi, Budi Sulistyono meresmikan Pasar Wisata Jogorogo dan sebelas pasar lainnya yang telah direvitalisasi yaitu Pasar Kedunggalar, Pasar Paron, Pasar Gentong, Pasar Simo, Pasar Samben, Pasar Mluwur, Pasar Agro Ngrambe, Pasar Sine, Pasar Walikukun, Minggu (29/11) yang dipusatkan di area Pasar Wisata Jogogoro.

Menurut Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan Tenaga Kerja, Yusuf Rosyadi selain pasar juga diresmikan Rumah Kemasan dan Klinik Bisnis, untuk memfasilitasi pengrajin yang mengalami kesulitan membuat kemasan menjadi lebih menarik, “Sedangkan Klinik Bisnis sebagai pusat konsultasi bisnis bagi pemula yang didampingi konsultan berpengalaman tentang seluk beluk bisnis,” ungkapnya.

Tidak hanya berbagi pengalaman bisnis, keberadaan tempat tersebut kata Yusuf bisa menjadi tempat untuk mengetahui banyak hal tentang aspek legalitas, proses bisnis, pemasaran, “Hingga liku – liku perbankan untuk permodalan,” jelasnya.

Yusuf juga menandaskan pasar wisata Jogorogo ini nantinya akan menjadi penopang destinasi wisata di wilayah Kene Bejo ((Kendal, Sine, Ngrambe, Jogorogo), “Dimana wilayah ini tersebar wisata andalan Kabupaten Ngawi,” lanjutnya.

Bupati Ngawi dalam sambutannya mengatakan bahwa pasar yang diresmikan ini akan tetap menjadi pasar tradisional, hanya saja tampilannya lebih dibuat modern, “Dengan tampilan warna yang menarik, masyarakat akan tertarik datang ke pasar – pasar ini,” katanya. Dan, untuk pasar Jogorogo, Budi Sulistyono menyampaikan akan dijadikan pasar wisata, terutama bagi pengunjung di Srambang.

Terkait Rumah Kemasan Bupati Ngawi menambahkan packaging menjadi daya tarik pertama konsumen ketika membeli, “Dengan adanya Rumah Kemasan ini, saya berharap kualitas produksi yang bagus akan didukung dengan kemasan yang menarik, sehingga produk tersebut semakin meningkatkan nilainya,” katanya.

Saat ini menurut Budi Sulistyono orientasi pada kebutuhan masyarakat menjadi hal utama dalam menghasilkan sebuah produk sehingga bisa laku dijual, “Kita tidak hanya jago produksi tapi juga memasarkannya. Dan, kita juga harus terus selami apa saja yang menjadi kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Peresmian ini dilakukan Bupati Ngawi secara simbolis dengan menandatangani prasasti dan pemotongan pita bersama Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto, Komisi II DPRD Ngawi, pejabat lingkup Pemkab Ngawi, Camat se Kab. Ngawi. (allteam/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Malam Anugerah East Java Culture and Tourism Award 2019, Srambang Park Sabet 2 Penghargaan

di %s Wisata Ngawi 1,972 views

Srambang Park salah satu destinasi wisata yang ada di Kabupaten Ngawi berhasil meraih dua penghargaan di ajang Anugerah East Java Culture and Tourism Award (EJCTA) 2019 di Hotel Harris Surabaya, Jumat (06/12/2019) malam.

Dua penghargaan tersebut adalah Terbaik II Kategori Daya Tarik Wisata Buatan dan mausk 10 besar toilet bersih di kawasan daya tarik wisata yang diberikan langsung Gubenur Jatim, Khofifah Indar Parawangsa kepada pengelola Srambang Park, Hariyanto.

Dikesempatan ini, Khofifah mengajak pimpinan dan pemangku wilayah yang ada di Kabupaten atau Kota untuk memperkuat infrastruktur wisata di wilayahnya, sehingga wisatawan yang datang baik dari dalam, maupun luar akan semakin nyaman, senang dan aman ketika berlibur di Jatim.

Khofifah mengungkapkan bahwa wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia akan menetap selama dua pekan, yakni 10 hari di Bali, dua hari di Candi Borobudur dan dua hari di Jatim. “Salah satunya melalui perbaikan kualitas pariwisata, terutama infrastruktur,” katanya.

Selain itu, Gubenur Jatim juga meminta seluruh elemen masyarakat untuk menjaga dan mempromosikan semua potensi daerah yang dimiliki.

Ditempat berbeda, Plt. Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ngawi, Raden Rudi Sulisdiana menegaskan bahwa dua penghargaan tersebut tidak lepas dari peran Pemerintah Kabupaten Ngawi, pasalnya selama ini pihaknya terus konsisten memberikan beragam pelatihan dan pembinaan untuk pengelola tempat wisata yang di Ngawi. “Sekarang sudah berkembang pesat,  apalagi Srambang Park sudah mulai dikenal luas,” ungkapnya disela acara yang digelar Bawaslu, Jumat (6/12) di Alun – Alun Merdeka Ngawi.  

Senada dengan Gubenur Jatim, Rudi menandaskan bahwa berkembangnya tempat wisata tidak luput dari campur tangan semua pihak, termasuk yang berkaitan dengan infrastruktur, terutama jalan untuk menuju kesana.

East Java Culture and Tourism Award 2019 merupakan ajang penghargaan bagi pelaku pariwisata dan pemajuan serta pengembangan kebudayaan untuk 38 Kabupaten/ Kota di Jatim. Dalam acara ini, Gubernur Jatim yang didampingi Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono menyerahkan 87 penghargaan dalam berbagai kategori, di antaranya kepala daerah yang mempunyai komitmen tinggi dalam pengembangan dan peningkatan kepariwisataan di wilayahnya. (allteam/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Gumbrekan Mahesa, Alternatif Tingkatkan Potensi Desa

di %s Seni Budaya/Wisata Ngawi 2,370 views

Salah satu alternatif meningkatkan kemandirian ekonomi desa dapat dilakukan dengan memanfaatkan potensi kearifan lokal, tentunya hal ini bisa menjadi modal penting dalam mempercepat pembangunan desa. Pasalnya, dengan menitikberatkan pada kekuatan lokal ini lebih memungkinkan mendapatkan hasil sebab didasarkan pada pengalaman, pengetahuan, kebiasaan, serta kebutuhan masyarakat setempat.

Seperti yang dilakukan di dusun Bulak Pepe desa Banyubiru Kecamatan Widodaren, dengan, tradisi Gumbrekan Mahesa yang awalnya hanya sebagai tradisi rutin dilakukan setiap pasca panen oleh penduduk setempat, sebagai wujud syukur kepada yang kuasa, kini dikemas dengan nuansa berbeda tanpa menghilangkan makna yang sesungguhnya.

Seperti yang diungkapkan Kepala Desa Banyubiru, Kundari bahwa Gumbrekan Maheso ini nilai kerbau akan semakin terangkat, tidak hanya sebagai hewan angonan saja, “Tetapi menjadi potensi bernilai bagi kami, yang nantinya ada daging dan kulit Kerbau yang dijual disini, selain itu juga bisa mengangkat harganya,” kata Kundari, Minggu (10/11).

Disebut Kampung Kebo karena di dusun ini terdapat kerbau kurang lebih lima ratusan yang dipelihara 72 kepala keluarga.

Wakil Bupati, Ony Anwar yang turut hadir dalam acara ini menyampaikan apresiasinya untuk Kelompok Sadar Wisata desa Banyubiru yang konsisten mengadakan acara ini tiap tahun. Wabup berharap event ini mampu mengangkat potensi wisata di desa ini. “Dengan komitmen dan konsistensi Pokdarwis, Pemerintah Daerah serta KPH Ngawi, kami harapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi warga disini,” ujar Ony Anwar.

Selain itu, Wabup meminta tradisi ini bisa menjadi khasanah tourism atau kawasan pariwisata didesa yang juga terkenal akan batik tulisnya ini, “Semoga kedepan bisa lebih meriah lagi dari tahun sebelumnya. Sehingga kegiatan seperti ini dapat menambah income masyarakat,” katanya.

Sementara Administratur Perhutani KPH Ngawi Haris Suseno menambahkan dengan sinergi yang baik, kedepan agenda seperti ini akan lebih bisa berkembang dan meningkat lagi, “Terimaksih atas dukungan dan kerjasamanya, kedepan tentunya akan lebih bagus lagi,” tuturnya.

Sebelumnya, acara ini diawali dengan arak – arakan kerbau dan diikuti seribu tumpeng dari lapangan desa menuju kadang kerbau. Kemudian secara simbolis, Wabup melakukan pemotongan tumpeng, yang kemudian dibagikan ke warga yang hadir dalam tradisi ini, serta diwaktu bersamaan kerbau – kerbau ini diguyang (mandi, red) disungai yang kemudian pulang kembali kekandangnya.

Meski selama acara berlangsung matahati cukup terik, namun tidak mengurangi antusiasme penonton menyaksikan acara berlangsung hingga berakhir jelang senja. (allteam/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Festival Kopi Ngawi 2019, Ajang Studi Banding Olahan Kopi

di %s Kulineria 1,971 views

Dulu kopi selalu identik dengan dengan orang tua dan dinikmati untuk menghilangkan rasa kantuk, namun saat ini telah mengalami pergeseran termasuk gaya hidup yang terbentuk dimasyarakat. Minum kopi sekarang telah menjadi trend dimasyarakat serta mampu menyasar lintas usia, hingga menjadi salah satu minuman favorit.

Pun, Kabupaten Ngawi yang sebagian wilayahnya adalah dataran tinggi, memiliki potensi untuk budidaya tanaman kopi. Dan, yang terkenal adalah kopi Nangka yang berasal dari desa Ngrayudan Kecamatan Jogorogo. Kopi ini memiliki ciri khas rasa nangka, yang hanya bisa didapat dari Ngawi sehingga menjadikannya sebagai salah satu  komoditas unggulan.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Ngawi terus berkomitmen serta berupaya untuk peningkatan kualitas kopi Ngawi, dengan menggelar Festival Kopi Ngawi (FKN) 2019, Jumat – Sabtu, (18-19/10) di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Ngawi dan dibuka oleh Bupati Ngawi, Budi Sulistyono.

Dalam sambutannya, Bupati mengatakan industri kopi saat ini menjadi sebuah usaha yang luar biasa, “Karena ngopi sudah menjadi life style, dan bagus digeluti sebagai usaha,” ungkapnya.

Orang nomor satu di Ngawi ini juga menyampaikan kegiatan ini selain memamerkan berbagai jenis kopi juga sebagai ajang studi banding, pasalnya pesertanya juga berasal dari luar kota, “Tentunya bisa memberikan informasi terkait inovasi segala minuman yang berasal dari kopi, seperti ada lemon kopi dan sebagainya,” ujarnya.

Budi Sulistyono menegaskan bahwa kopi Ngawi sekarang sudah mulai dikenal. Bahkan kebutuhan akan kopi sudah melebihi produksi, “Maka Pemerintah Daerah berinisiasi mangajak masyarakat sekitar lereng Gunung Lawu memanfaatkan lahan kosong sebagai kebun kopi rakyat,” lanjutnya.

Selain itu, masyarakat juga akan diberikan benih kopi, “Dengan begitu kebutuhan kopi lokal dan ekspor mampu tercukupi, ini akan menjadi tantangan. Dan, kita akan support ,” terangnya.

Hadir dalam acara pembukaan yang berlangsung selama dua hari ini, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Mokh Shodiq Triwidiyanto serta pecinta Kopi yang berasal dari dalam maupun kota luar Ngawi.

Untuk menyemarakkan acara ini, juga ada lomba Brewers Battle yang dikuti 32 Barista dari berbagai kota, dengan peserta terjauh dari Bangkalan Madura dan Jakarta.

Event dengan tagline Eling Ngopi Eling Ngawi ini ditutup dengan penampilan guest star Adi ex vokalis Band kenamaan asal ibukota yang mampu membius penonton dengan single andalannya.(all team/Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
1 2 3 8
Go to Top