Category archive

Pertanian

Ngawi Lestarikan Tradisi Metil Pari sebagai Wujud Syukur dan Ketahanan Budaya Pertanian

di %s Bakohumas/Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan/Pertanian 393 views

Pemerintah Kabupaten Ngawi kembali menggelar Tradisi Methil Pari sebagai bentuk pelestarian budaya pertanian, Senin (4/8/2025), di Desa Jambangan, Kecamatan Paron. Mengusung tema “Ngunduh Wohing Pakarti”, kegiatan ini menjadi wujud rasa syukur atas hasil panen serta simbol keharmonisan sosial masyarakat tani di Kabupaten Ngawi.

Acara dihadiri Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Sekretaris Daerah Mokh. Sodiq Triwidiyanto, jajaran Forkopimda, kepala perangkat daerah, serta perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Ngawi.

Dalam sambutannya, Bupati Ony menekankan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi Methil Pari sebagai bagian dari jati diri masyarakat pertanian Ngawi. Menurutnya, selain sebagai bentuk sedekah bumi, tradisi ini juga memperkuat nilai-nilai gotong royong, ukhuwah, dan keguyuban masyarakat desa.
“Tradisi methil ini bukan hanya bentuk sedekah bumi, tapi juga menguatkan ukhuwah, gotong royong, dan keguyuban masyarakat. Ini adalah jati diri kita sebagai lumbung pangan nasional,” tegas Bupati Ony.

Lebih lanjut, Bupati Ony juga memaparkan perkembangan program Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB) yang terus digenjot oleh Pemerintah Kabupaten Ngawi. Saat ini, tercatat seluas 22.000 hektar lahan telah menerapkan sistem PRLB, dengan target mencapai 25.000 hektar pada akhir tahun 2025.

“Kita ingin di akhir masa jabatan kami ini PRLB bisa diterapkan secara maksimal. Dengan membatasi penggunaan pupuk sintetis maksimal 200 kilogram per hektar seperti di masa Revolusi Hijau dahulu, kini kita imbangi dengan pendekatan ekologis,” jelasnya.

Dalam mendukung ketahanan pangan berkelanjutan, pemerintah juga mengembangkan strategi pengendalian hama ramah lingkungan. Salah satunya melalui pemanfaatan mikroorganisme lokal serta pupuk organik dari urin kambing dan kelinci yang terbukti efektif dalam menekan populasi hama tikus tanpa mencemari lingkungan.

Bupati Ony turut mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan jebakan tikus berbahaya yang berpotensi membahayakan manusia dan ekosistem.

Tradisi Methil Pari diharapkan dapat menjadi ikon budaya pertanian khas Ngawi yang terus dilestarikan. Tak hanya sebagai ungkapan rasa syukur atas panen yang melimpah, namun juga sebagai simbol ketahanan budaya dan pangan yang berakar kuat dalam kehidupan masyarakat desa.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Presiden RI, Pimpin Panen Raya JagungSecara Hybird : Jamin Swasembada Pangan 2026

di %s Bakohumas/Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan/Pertanian 787 views

Presiden Republik Indonesia, Bapak Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto ikuti panen raya jagung serentak nasional Kuartal II yang dilaksanakan secara hybrid terpusat di Bengkayang, Kalimantan Barat, sementara di Jawa Timur di pusatkan di Desa Sumber Bening, Kecamatan Beringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, yang diikuti langsung Kapolda beserta jajaran dan Forkopimda Prov. Jatim serta jajaran Forkopimda Kabupaten Ngawi, Kamis (5/06/2025).

Dalam sambutannya, Presiden RI, Prabowo Subianto menyampaikan penghargaan tertinggi untuk Kapolri dan jajaran atas kontribusi besar mereka dalam program ketahanan pangan nasional.

Prabowo menekankan bahwa keberhasilan di bidang pertanian, khususnya komoditas beras, kini diikuti dengan optimisme terhadap jagung. “Kita sudah melihat bukti keberhasilan kita di bidang produksi pangan, terutama beras. Sekarang kita juga secara objektif harus paham dan bisa melihat perjalanan yang masih harus kita capai,” ujar Presiden.

Selain itu, Presiden RI, menegaskan bahwa keberhasilan ini lahir dari kerja keras, pikiran, tenaga, keberanian, dan inisiatif dari semua unsur yang terlibat, bukan dari hal yang datang begitu saja.

Presiden Prabowo juga menyoroti filosofi “ilmu padi, makin berisi makin menunduk” sebagai kunci kemajuan bangsa. Ia menekankan pentingnya kerendahan hati meskipun meraih keberhasilan.
“Memang polisi Indonesia harus membela rakyat,” tegas Presiden, menegaskan bahwa Polri dan TNI bukanlah “tentara bayaran,” melainkan abdi negara yang mengimplementasikan kedaulatan pangan sebagai kunci kemerdekaan bangsa.

Dengan keyakinan penuh, Presiden Prabowo menjamin bahwa Indonesia tidak akan lagi mengimpor jagung pada tahun 2026. “Menteri Pertanian dan Kapolri menjamin tahun 2026 Indonesia tidak impor lagi jagung,” tuturnya.

Prabowo optimis bahwa Indonesia tidak hanya akan mencapai swasembada pangan, tetapi juga akan menjadi lumbung pangan dunia yang mampu membantu negara lain.
“Kita mau buktikan bahwa bangsa Indonesia bangsa yang kuat, bangsa yang baik hatinya, bukan bangsa yang menimbulkan kesulitan bagi bangsa lain, bangsa yang memberi solusi kepada bangsa lain,” lanjutnya.

Ia juga mengapresiasi peningkatan hasil panen jagung yang dilaporkan mencapai 6-8 ton per hektar, melampaui rata-rata sebelumnya yang hanya 4 ton.

Sementara itu, melalui video conference, Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto menyampaikan capaian dan inovasi jajarannya dalam mendukung program ketahanan pangan.

Kapolda Jatim mengatakan bahwa Jatim berhasil memenuhi target lahan dari Kementerian Pertanian sebesar 18.956 hektar, dengan melibatkan 5.739 personel Polri sebagai penggerak program di wilayahnya.
“Saat ini panen di Jawa Timur melimpah, penerapan hasil panen sangat bagus dan harga sudah sesuai dengan harga transaksi pasar, yang artinya perekonomian di Jawa Timur menjadi meningkat,” katanya.

Tidak hanya itu, Kapolda menambahkan bahwa estimasi total panen di Jawa Timur mencapai kurang lebih 101.761 ton.

Kapolda Jatim mengungkapkan inisiatif strategis yang telah dijalankan seperti Klinik Tani Circular Milenial Semeru (KTSM Semeru) yang kolaborasi dengan Fakultas Ketahanan Pangan Universitas Surabaya, KTSM Semeru berfungsi sebagai wadah edukasi, diskusi, dan aksi nyata dalam mengatasi permasalahan pertanian, melibatkan anggota Polri, industri, masyarakat, dan generasi milenial.

Selain itu lanjut Kapolda terdapat Sekolah Nasional Tangguh Ketahanan Pangan Rakyat, Pengembangan Benih Jagung “Bhayangkara”, Pembangunan Gedung Ketahanan Pangan Polda Jatim, serta Kerja Sama dengan PT. Japfa Comfeed.

Di akhir pidatonya, Presiden Prabowo Subianto juga melepas ekspor perdana jagung ke negara tetangga sebagai tonggak penting.

Ia juga menyoroti rencana pengembangan 10 ribu koperasi desa di seluruh Indonesia untuk memperkuat jaringan pangan, serta pentingnya menjaga harga pangan yang terjangkau dan meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan.

“Kita tidak boleh lagi diadu domba suku sama suku, agama sama agama. Ini sangat menentukan. Hasil dari kepemimpinan yang benar, kepemimpinan cinta tanah air, keterpanggilan, keinginan berbuat baik, hasilnya kita lihat dan semua kesejahteraan rakyat, kemakmuran rakyat, itu tujuan kita yang tidak boleh kita lupa,”lanjutnya.

Dan, terpenting Prabowo menegaskan pentingnya sinergi antara TNI, Polri, akademisi, teknokrat, kampus, pemerintah daerah, pengusaha, dan ulama sebagai kekuatan unik Indonesia yang harus terus dipupuk.(*)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Kunker ke Ngawi, Gibran Coba Alsintan Tanam Padi

di %s Bakohumas/Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan/Pertanian 935 views

Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Ngawi, Sabtu (24/05/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan distribusi pupuk, irigasi dan juga produksifitas pertanian.

Dikunkernya kali ini Gibran melakukan tanam padi menggunakan alat mesin pertanian (alsintan) bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

Selain itu Wapres juga berdialog untuk mendengar langsung aspirasi langsung petani, terkait peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.

Sementara dikesempatan ini Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono juga menyampaikan bahwa di Kabupaten Ngawi ini sudah menggunakan sitem Pertanian Ramah Lingkungan Berkelanjutan (PRLB).

” Dimana sistem pertanian ini bisa mengurangi pemakaian serta ketergantungan petani dalam pemakaian pupuk kimia sintetis,” jelasnya.

Selain PRLB Bupati juga menjelaskan bahwa sebanyak 22 ribu titik persawan di Kabupaten Ngawi sudah menggunakan EL-Farm atau “Electricity for Farming”. “Yang mana program ini bertujuan untuk mendukung petani dalam penggunaan teknologi yang lebih efisien, seperti irigasi air bersih, mesin pengolah hasil panen, dan sebagian besar Gapoktan di Ngawi sudah bisa memproduksi MOL (Mikro Organisme Lokal) untuk kebutuhan pertanian,” terangnya.

Tidak hanya itu, Ony Anwar Harsono juga berharap pemerintah pusat bisa memberikan bantuan alsintan di setiap Gapoktan untuk bisa digunakan dalam mendukung pertanian Ngawi agar lebih produktif.

Dalam kesempatan ini Wapres Gibran Rakabuming Raka didampingi Menteri Pertanian serta jajaran terkait, Forkopimda Pemprov Jatim, Bupati Ngawi menyerahkan Alsintan untuk petani guna mendukung
mendukung program pertanian yang ada di Kabupaten Ngawi.

Sebar dan Bagikan :

Shares

Pemkab Ngawi Gelar Dialog Petani Millenial : Bupati Ngawi Dorong Pertanian Berbasis Teknologi

di %s Bakohumas/Berita/Kabar Kita/Kabar Ngawi/Pemerintahan/Pertanian 878 views

Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar kegiatan dialog bersama petani millenial Ngawi dengan narasumber Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, di Kurnia Convention Center pada Rabu (21/05/25). Dialog ini diselenggarakan sebagai komitmen Pemkab Ngawi untuk meningkatkan kualitas pertanian di Ngawi, di tengah tantangan bidang pertanian yang dihadapi saat ini, seperti cuaca tidak menentu dan hama.

Bupati Ony Anwar Harsono menyampaikan bahwa untuk meningkatkan keilmuan terkait pertanian, perlu diaktifkan kembali Agro Tekno Park sebagai pusat penelitian pertanian yang didalamnya terdapat petani milenial. Agro Tekno Park juga diharapkan menjadi etalase pertanian yang mempromosikan pertanian modern dan berbasis teknologi.

“Dengan mengaktifkan kembali Agro Tekno Park, kita dapat meningkatkan keilmuan dan teknologi pertanian, serta mengenalkan pertanian sebagai profesi yang menjanjikan bagi generasi muda,” kata Bupati.

Dialog ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan pengetahuan petani millenial tentang pertanian modern dan berbasis teknologi, serta meningkatkan produktivitas pertanian di Ngawi.

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top