Pemerintahan - page 285

Bupati Ngawi sekaligus Ketua Pengurus PDDI (Perhimpunan Donor Darah Indonesia) Cabang Ngawi, Ony Anwar Harsono hadiri donor darah dan bazar UMKM, layanan perizinan usaha, pojok konsultasi UMKM, di halaman Radio Bahana Ngawi, Rabu (10/11/21). Acara yang digagas PDDI Cabang Ngawi ini menggandeng sejumlah OPD, diantaranya Dinas Sosial, DPMPTSP dan PMI.

Bupati Ngawi mengungkapkan bahwa kegiatan ini selain untuk memenuhi kebutuhan kantong darah juga sebagai wadah untuk menjajakan hasil kreatifitas masyarakat yang sempat lesu akibat pandemi Covid – 19, “Bazar ini untuk mendorong kegiatan ekonomi kreatif yang sempat terpuruk dimasa pandemi ini. Dan, juga bagian dari dukungan PPDI untuk UMKM di Kabupaten Ngawi,” kata Ony Anwar.

Diutarakan Ony Anwar, selain ada spot bazar acara kali ini juga terdapat layanan perizinan usaha dan sosialisasi sistem OSS dari DPMPTSP untuk masyarakat agar paham mekanisme pengajuan perizinan, “Jadi nanti, cukup dari rumah menggunakan gagdet, masyarakat bisa input data perizinan,” jelasnya. (Kominfo)

10 Nopember 1945, dengan semangat keberanian untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, rakyat Surabaya maju bertempur melawan penjajah, bahkan pertempuran ini disebut sebagai pertempuran terbesar sepanjang sejarah revolusi bangsa. Pasalnya, banyak rakyat Surabaya dan tentara Indonesia menjadi korban termasuk tentara Inggris.

Tanggal 16 Desember 1959, Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari – Hari Nasional yang Bukan Hari Libur menetapkan 10 Nopember, sebagai Hari Pahlawan Nasional.Di Hari Pahlawan Nasional, 10 November kali ini, Pemerintah Kabupaten Ngawi gelar upacara peringatan dengan Inspektur upacara, Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono di Halaman Pendopo Wedya Graha, Selasa (10/11/21).

Upacara peringatan Hari Pahlawan Nasional ini, dihadiri Forkopimda Ngawi, pejabat lingkup Pemkab Ngawi dan diikuti ASN besera anggota TNI/Polri.

Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini dalam amanatnya yang dibacakan Bupati Ngawi menyampaikan bahwa semangat, tekad dan keyakinan pahlawan harusnya mampu menginsiprasi dan menggerakkan semuanya dalam mengemban misi bersejarah mengalahkan musuh bersama yang sesungguhnya yakni kemiskinan dan kebodohan dalam arti luas, seperti tema Hari Pahlawan 2021 ini, “Pahlawanku Inspirasiku”, “Kita mempunyai potensi besat dalam memenangkan peran melawan kemiskinan dan kebodohan. Karena Indonesia mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan letak geografis yang strategis,” kata Risma yang disampaikan Bupati Ngawi.

Namun, menurut Risma, untuk menjawab tantangan saat ini yang dibutuhkan adalah kerja keras secara berkelanjutan dengan dukungan inovasi, kreativitas tinggi serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah, “Disebutkan, dalam 20 tahun mendatang (2020-2040) kita akan memasuki “bonus demografi”, yaitu periode dimana angka dependency ratio mencapai angka minimal. Dalam periode ini akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan,” tandas Mensos.

Memaknai tema Hari Pahlawan tahun ini, Ony Anwar mengatakan bahwa tema Pahlawanku Inspirasiku sebagai semangat juang bagi generasi penerus dalam melaksanakan tugas yang diemban. “Seperti implementasi dalam kontribusi menangani pandemi Covid – 19,” ujar Bupati Ngawi usai upacara peringatan. (Kominfo)

Gerak cepat dilakukan Pemerintah Kabupaten Ngawi tangani musibah kebakaran yang menimpa keluarga Darso asal dusun Bulakrejo, Semen dan Keluarga Suraji warga dusun Ngisor, Kedungputri berupa uang tunai yang diserahkan Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko @catatan_drj didampingi Plt. Kadinsos @dins, Tri Pujo Handono di Kantor Desa Semen, Kecamatan Paron, Selasa (09/11/21).

Diungkapkan Wabup Ngawi, bahwa bantuan ini wujud kepedulian Pemkab Ngawi terhadap permasalahan sosial termasuk jaminan rumah layak huni, “Tentunya hal ini perlu sinergitas bersama antara Pemkab Ngawi dan desa dalam percepatan setiap penanganan masalah,” katanya.

Dwi Rianto Jatmiko mengutarakan dari data terakhir terdapat 2.200 rumah yang memerlukan perbaikan, “Dari jumlah tersebut hanya sekitar 400 rumah pertahun yang bisa dibackup anggaran Pemda, Provinsi maupun pusat. Namun, dengan keterlibatan desa, percepatan perbaikan rumah ini bisa segera dilakukan dalam jangka waktu 2 tahun kedepan. Kita berharap khususnya masalah rumah layak huni ini bisa terselesaikan,” tandasnya. (Kominfo)