Evaluasi Implementasi Smart City Tahap 2 Kabupaten Ngawi
Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Kominfo, gelar evaluasi Smart City tahap 2 di Command Center Setda, Jumat (3/11/23) yang dipimpin Kadin Diskominfo SP Wahyu Sri Kuncoro dan Sekretaris Dinas Agus Sutrisno.
Evaluasi kali ini dilakukan oleh sejumlah tim penilai, yakni Ikatan Konsultasi Teknologi Informasi Indonesia Mariam Fatima Barata, perwakilan Kemenpan RB Rosikin, Dosen ITB Adi Mulyono, dan Dosen UKSW Irwan Sembiring.
Wahyu menyampaikan hasil implementasi Smart City di Kabupaten Ngawi diantaranya, aplikasi layanan masyarakat yang secara bertahap dimulai pada 2021, inovasi atau penyuluhan, pendidikan, penekanan stunting, program pengentasan bencana dan kemiskinan.
“Untuk menunjang kegiatan Smart City secara keseluruhan melalui rapat koordinasi dan paparan materi sebagai wadah inovasi untuk perkembangan kinerja ASN dan pelayanan masyarakat Pemkab Ngawi”, kata Wahyu
Saat ini, capaian implementasi sudah mencapai 93.5 persen yang menghasilkan 109 program dari hasil monitoring dan evaluasi. Sedangkan tim penilai menambahkan perlunya data pendukung sebagai tolak ukur berupa detail indikator program, lampiran dokumentasi inovasi maupun monev di tiap OPD, dan dampak setelah program dijalankan.
“Harapannya bisa melayani masyarakat agar lebih tepat sasaran, semoga Ngawi pada 10 tahun mendatang sudah maju melalui Smart City”, jelasnya.
Hadir dalam kegiatan seluruh Kepala OPD Pemkab Ngawi dan perwakilan instansi terkait.
Selain itu produktivitas yang tinggi juga tidak lepas dari inovasi pertanian ramah berkelanjutan dengan mengaplikasikan pertanian organik, ” Di Desa Sukowiyono ini 70 persen lahannya sudah menggunakan pupuk organik, petaninya sendiei juga sudah bisa membuat pupuk sendiri, sehingga petani tidak khawatir akan kelangkaan pupuk subsidi”, imbuhnya.
Dari kegiatan kolaborasi ini Wabup Ngawi berharap mahasiswa kedokteran hewan UGM ini bisa memberikan warna dan sentuhan teknoligi yang sangat berguna bagi para peternak di dusun ini.
Dwi Rianto berharap dari seminar ini semua peserta memiliki paham visi yang sama mendorong minat anak didik untuk mencintai karya sastra termasuk sejarah bangsa.