Bakohumas - page 8

Pemerintah Kabupaten Ngawi mengambil langkah strategis untuk memperkuat pondasi pendidikan generasi penerus dengan mengukuhkan Bunda PAUD tingkat Kabupaten dan Kecamatan se-Kabupaten Ngawi periode 2025–2030. Prosesi pengukuhan dipimpin langsung oleh Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, Pendopo Wedya Graha, Selasa (7/10/2025).

Dalam kesempatan itu, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menetapkan Ana Mursyida sebagai Bunda PAUD Kabupaten Ngawi, dilanjutkan dengan mengukuhkan Bunda PAUD seluruh kecamatan. Bukan sekadar simbolik, pengukuhan ini ditegaskan Ony menjadi garda terdepan untuk memastikan generasi penerus tumbuh dengan budi pekerti luhur, berkarakter, sehat jasmani dan rohani.

“Tugas mendidik anak sejatinya ada di tangan orang tua. Bunda PAUD hadir untuk memastikan orang tua ikut andil dalam mendidik anak,” katanya.

Pengukuhan Bunda PAUD juga menjadi fondasi memperkuat kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan Pemkab Ngawi dalam mewujudkan visi “Semesta Berencana” sebagai komitmen Pemerintah Daerah untuk menciptakan generasi emas.

Ia menekankan pentingnya membangun ikatan antara orang tua dan anak melalui pola asuh yang tepat, asupan gizi seimbang, serta tidak bergantung pada pola instan mendidik anak di era serba digital.

“Sering kali kita lihat anak disuapi sambil nonton YouTube supaya tenang. Kebiasaan ini membuat anak sulit fokus di sekolah. Maka Bunda PAUD perlu mengedukasi orang tua agar memahami betapa pentingnya interaksi langsung dan pembentukan karakter pada masa keemasan anak,” pesannya.

Melalui sinergi antara Bunda PAUD, lembaga pendidikan, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Ony menegaskan bahwa evaluasi lembaga PAUD di kecamatan dan desa harus berkelanjutan untuk memastikan pola asuh berjalan seiringan dengan pembelajaran di sekolah yang berorientasi pada pembentukan karakter, kecerdasan emosional, dan kesehatan fisik anak.

“Percuma kalau lembaga PAUD bagus tapi pola asuh di rumah keliru. Keduanya harus seimbang,” tegasnya.

Pengukuhan yang dihadiri oleh jajaran kepala OPD, para camat, dan Wakil Ketua I TP PKK Kabupaten Ngawi Ineke Dwi Astuti ini menjadi momentum untuk meneguhkan kembali komitmen bersama dalam mencetak generasi Ngawi yang berkarakter luhur, sehat jasmani dan rohani.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi terus menunjukkan komitmen dan gerak cepatnya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya melalui program rehabilitasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Merespons laporan dari pemerintah desa, Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, turun langsung meninjau rumah milik Syamsudin, warga Desa Krandegan, Kecamatan Ngrambe, yang diusulkan untuk menerima bantuan, Senin (6/10/2025).

Wabup yang akrab disapa Mas Antok dalam peninjauannya turut serta mengajak jajaran OPD teknis, di antaranya Kepala Dinas PUPR Mohammad Sadli dan Kepala Dinas Perkim Maftuh Affandi. Kehadiran lintas dinas ini bertujuan untuk memastikan kelayakan teknis dan percepatan proses rehabilitasi.

“Setelah melalui proses survei dan asesmen, rumah warga penerima manfaat akan diperbaiki agar lebih layak huni, sehat, dan bersih,” ujar Antok

Sementara itu, Ketua Baznas Ngawi, Samsul Hadi, yang turut hadir bersama Forkopimcam Ngrambe, menyambut baik langkah kolaboratif yang diinisiasi oleh Pemerintah Daerah. Bahwa Baznas juga memiliki visi yang sejalan dengan Pemkab Ngawi dalam melayani umat dan membantu masyarakat yang membutuhkan.

Program ini diharapkan dapat membantu warga memiliki tempat tinggal yang nyaman serta memperkuat rasa kebersamaan masyarakat.

Ratusan bonsai berbagai bentuk dan ukuran dipamerkan dalam Festival Bonsai Ngawi 2025. Momen ini sekaligus bertepatan dengan ulang tahun Rumah Bonsai Indonesia (RUBI) ke-8 di Balai Lohansung, Kecamatan Ngrambe, Minggu (5/10/2025).

Hadir dalam acara tersebut Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, Sekda Mokh. Sodiq Triwidiyanto, anggota DPR RI Budi Sulistyono, komunitas RUBI, serta Ketua KONI Ngawi Faisol.

Ony mengungkapkan, bonsai bukan sekadar tanaman hias, tetapi karya seni bernilai tinggi yang dapat membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.

“Tanaman bonsai kalau dirawat dengan telaten, memiliki nilai jual tinggi dan ini dapat menjadi ide usaha bagi masyarakat Ngawi, khususnya pencinta bonsai”, katanya.

Festival ini diharapkan menjadi ruang silaturahmi sekaligus menginspirasi masyarakat Ngawi untuk mengembangkan hobi menjadi potensi ekonomi kreatif baru.