Author

Isni Maria - page 40

Isni Maria has 281 articles published.

Peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, Pancasila sebagai Leitstars Dinamis

di %s Peristiwa 1,450 views

1 Juni, hari lahir Pancasila menjadi momentum bangsa Indonesia untuk mengingat kembali adanya perjanjian luhur lahirnya sebuah ideologi atau filosofi dasar pandangan hidup Negara ini. Sebab, tanpa adanya dasar yang kuat dan pandangan hidup yang jelas sebuah tujuan akan sulit diraih. Selain itu, Pancasila juga berfungsi untuk mengatur sendi kehidupan suatu bangsa.

Di Hari Lahir Pancasila  ini, Pemerintah Kabupaten Ngawi, gelar upacara peringatan di halaman Pendopo Wedya Graha, Sabtu (1/6) dengan inspektur upacara Bupati Ngawi, Budi Sulistyono.

“Pancasila sebagai dasar negara, ideologi Negara dan pandangan hidup bangsa yang digali oleh para pendiri bangsa merupakan suatu anugerah yang tiada tara dari Tuhan Yang Maha Esa buat bangsa Indonesia,” ujar Budi Sulistyono saat menyampaikan sambutan Plt. Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Hariyono.

Hariyono seperti yang disampaikan Bupati Ngawi berharap jangan ada lagi perdebatan tentang kelahiran Pancasila, “Yang diperlukan saat ini adalah bagaimana kita semua mengamalkan dan mengamankan Pancasila secara simultan dan terus menerus,” ujarnya.

Plt. Kepala BPIP dalam amanatnya mengajak semua pihak membangun kebersamaan dan harapan untuk menyongsong kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik lagi, “Pancasila sebagai leitstars dinamis, bintang penuntun mengandung visi misi negara yang memberikan orientasi, arah perjuangan dan pembangunan dimasa depan,” lanjutnya.

Selain itu, juga disampaikan Indonesia merupakan bangsa yang inklusif dan chauvinis yang memerlukan pengelolaan unit cultural serta unit politik secara dialektis, “Maksudnya keberagaman yang ada secara alami dan cultural harus dikelola dan dikembangkan untuk membangun taman sari kebudayaan yang memungkinkan semua makhluk hidup tumbuh sesuai dengan ekosistem yang sehat,” jelas Hariyono seperti yang disampaikan Budi Sulistyono.

Diakhir sambutannya, Plt. Kepala BPIP meminta Pancasila dijadikan sebagai sumber inspirasi politik harapan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, “Kita harus terus menerus secara konsisten merealisasikan Pancasila sebagai dasar negara, ideologi Negara dan pandangan dunia yang dapat membawa kemajuan dan kebahagiaan seluruh bangsa Indonesia,”kata Bupati mengakhiri sambutan dari Kepala BPIP.

Hadir dalam upacara ini, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi, Aparatur Sipil Negara (ASN),anggota Kodim 0805 Ngawi, pelajar dan Mahasiswa. (red/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Tekan Harga Jelang Idul Fitri 1440 H, Pemkab Ngawi Gelar Bazar Pasar Murah Negeri Ngawi Ramah 2019

di %s Berita 1,362 views

Puluhan warga Kabupaten Ngawi padati Bazar Pasar Murah Negeri Ngawi Ramah 2019 yang digelar Dinas Perdagangan Perindutrian dan Tenaga Kerja (DPPTK) Ngawi di jalan tengah, Alun – Alun Merdeka Ngawi, Rabu (22/05).

Sekitar 92 pelaku ekonomi, mulai dari swasta hingga Bulog (Badan Urusan Logistik) menjual berbagai paket belanja murah, seperti sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya. Tidak hanya itu, dipasar murah ini juga ada pakaian, makanan,  minuman, elektronik, furniture dan handycraft. “Mulai makanan ringan, kerajinan, batik, bawang merah dan putih adalah asli Ngawi kecuali minyak yang bukan,” ungkap Kepala DPPTK, Yusuf Rosyadi.

Menurut Yusuf, semua dagangan yang dijual di bazar ini harganya jauh lebih murah dari harga pasaran, dengan menerapkan pemangkasan rantai perdagangan dan mendapatkan subsidi Pemerintah, “Jadi dari petani langsung ke pembeli, sehingga bisa menekan harga lebih murah lagi,” jelasnya.

Harga beras dari Rp. 9.5 ribu, dijual Rp. 6 ribu, sedangkan telur dari Rp. 22 ribu dijual Rp. 17 ribu, dan gula dari Rp. 12 ribu menjadi Rp. 9 ribu, bawang putih dari Rp. 32 ribu menjadi Rp. 23 ribu – Rp. 25 ribu, “Harga bawang bisa kita tekan karena langsung dari petani asal Keras, Ngrambe dan Dero,” katanya.

Sementara Bupati Ngawi, Budi Sulistyono dalam sambutan pembukaan menyampaikan pasar murah ini diadakan untuk menekan harga jelang hari raya Idul Fitri, selain itu juga bisa dimanfaatkan sebagai ajang mengenalkan produk asli Ngawi. “Produk asli Ngawi sangat layak untuk dipamerkan dan dikonsumsi, baik makanan maupun pakaian,” ujarnya.

Dalam acara ini juga dicanangkan Gerakan Aku Cinta Pasar Tradisional, yang bertujuan untuk mengajak masyarakat Ngawi untuk cinta pada pasar tradisional. “Justru di pasar tradisional sebenarnya pembeli bisa mendapatkan harga jauh lebih murah beda dengan pasar modern yang kelihatannya murah justru sebaliknya,” jelasnya.

Bazar Pasar Murah dan Pecanangan Gerakan Aku Cinta Pasar Tradisional  dibuka secara simbolis dengan pemukulan bedug oleh Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar dilanjutkan pemotongan pita oleh Antiek Budi Sulistyono bersama istri Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

Nampak antusiasme masyarakat yang sejak pagi sudah menunggu pembukaan, juga terlihat kemeriahan saat rebutan gunungan sayuran yang disediakan panitia gratis. (Nf/Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Baznas Ngawi Berbagi Bersama Anak Yatim di Bulan Ramadhan

di %s Agama/Kabar Ngawi 1,460 views

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Ngawi berbagi kebahagiaan dibulan suci Ramadhan ini bersama anak yatim dan dhuafa dengan menggelar acara buka puasa bersama di halaman belakang Pendopo Wedya Graha, Selasa (21/03).

Acara ini dihadiri Bupati Ngawi, Budi Sulistyono didampingi Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto bersama jajaran pengurus Baznas Ngawi.

Acara yang diikuti 200 anak yatim dan 91 anak Program Orang Tua Asuh Sehari (OASE) ini merupakan wujud kepedulian Baznas terhadap sesama yang kurang mampu. Sementara, OASE menurut Ketua Baznas Ngawi, Markuwat Atmo Noto adalah program yang digagas Baznas Jawa Timur dengan target 30 ribu anak yatim berupa voucher sebesar Rp. 300 ribu yang bisa dibelanjakan dengan pendampingan orang tua asuh. “Kegiatan ini dilakukan di seluruh Jatim dan menargetkan 30 ribu anak yatim, sementara untuk Kabupaten Ngawi sebanyak 200 anak yatim,” ungkap Ketua Baznas Ngawi, Markuwat Atmo Noto.

Seperti yang disampaikan Markuwat program ini mampu berjalan baik di Kabupaten Ngawi, sebab adanya peran dari orang tua asuh tersebut. “Makanya dengan acara ini, anak yatim dan orang tua asuh berkumpul bersama di sini, agar terjalin silaturahmi dan persaudaraan diantara keduanya sekaligus berbagi kebahagiaan,” lanjutnya.

Sementara Bupati Ngawi, Budi Sulistyono mengatakan Pemerintah Kabupaten Ngawi akan mendukung penuh program yang dijalankan Baznas ini, dan berharap program ini bisa di lakukan secara berkelanjutan, dan terus bisa memberikan manfaat kepada sesama yang kurang beruntung, “Mudah – mudahan program ini bisa terus berkelanjutan, dan bisa bermanfaat,” pungkas Bupati. (Nf/Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Bupati Ngawi, Pimpin Upacara Peringatan Harkitnas ke 111

di %s Tekno Sains 1,306 views

Lebih satu abad kita menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo, sekaligus menjadi momentum bangsa Indonesia menyadari arti penting persatuan dan kesatuan bangsa ditengah kemajemukan suku, bahasa, agama budaya ditengah bentang geografis yang merupakan salah satu paling ekstrem di dunia. Dan, tanpa terasa kini Kebangkitan Nasional telah berusia 111 tahun. Membuktikan, bahwa kita mampu menjaga persatuan sampai detik ini.

Tepat di peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2019 ini, Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar upacara bendera di halaman Pendopo Wedya Graha, Senin (22/5), Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono sebagai inspektur upacara.

Hadir dalam upacara peringatan Harkitnas ini, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan anggota Kodim 0805 Ngawi

“Dalam naskah Sumpah Palapa yang ditemukan pada Kitab Pararaton tertulis: Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa,” ujar Budi Sulistyono saat menyampaikan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara.

Rudiantara seperti yang disampaikan Bupati Ngawi menyampaikan bahwa Sumpah Palapa tersebut merupakan embrio paling kuat bagi janin persatuan Indonesia. Wilayah Nusantara yang disatukan oleh Gajah Mada telah menjadi acuan bagi perjuangan berat para pahlawan nasional kita untuk mengikat wilayah Indonesia seperti yang secara de jure terwujud dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.

“Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111, 20 Mei 2019, kali ini sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut. Kita berada dalam situasi pasca-pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Kita mengaspirasikan pilihan yang berbeda-beda dalam pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu tak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan sosial kita,” ujarnya.

Dalam sambutannya Menkominfo juga menyampaikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan gotong royong dan bertumpu pada kekuatan jumlah sumber daya manusia dan populasi pasar, yang diproyeksikan akan segera menjemput harkat dan martabat baru dalam arus ekonomi dunia bersama negara besar lainnya seperti Tiongkok, Amerika Serikat, India. Diperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh menjadi sepuluh besar bahkan lima besar dunia dalam 10 hingga 30 tahun mendatang, “Kuncinya terletak pada hasrat kita untuk tetap menjaga momentum dan iklim yang tenang untuk bekerja. Kita harus jaga agar suasana selalu kondusif penuh harmoni dan persatuan,” lanjutnya.

Di akhir sambutannya Rudiantara berpesan generasi penerus harus bisa memaknai peringatan Harkitnas kali ini dengan memperbarui semangat gotong – royong, “Selamat memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang keseratus sebelas, seraya mengajak agar kita semua sebagai sesama anak bangsa secara sadar memaknai peringatan kali ini dengan memperbarui semangat gotong-royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa kita menuju kejayaan di pentas global,” kata Bupati mengakhiri sambutan dari Menkominfo. (nf/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top