Lebih satu abad kita menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa yang ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo, sekaligus menjadi momentum bangsa Indonesia menyadari arti penting persatuan dan kesatuan bangsa ditengah kemajemukan suku, bahasa, agama budaya ditengah bentang geografis yang merupakan salah satu paling ekstrem di dunia. Dan, tanpa terasa kini Kebangkitan Nasional telah berusia 111 tahun. Membuktikan, bahwa kita mampu menjaga persatuan sampai detik ini.
Tepat di peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) 2019 ini, Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar upacara bendera di halaman Pendopo Wedya Graha, Senin (22/5), Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono sebagai inspektur upacara.
Hadir dalam upacara peringatan Harkitnas ini, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan anggota Kodim 0805 Ngawi
“Dalam naskah Sumpah Palapa yang ditemukan pada Kitab Pararaton tertulis: Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa,” ujar Budi Sulistyono saat menyampaikan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara.
Rudiantara seperti yang disampaikan Bupati Ngawi menyampaikan bahwa Sumpah Palapa tersebut merupakan embrio paling kuat bagi janin persatuan Indonesia. Wilayah Nusantara yang disatukan oleh Gajah Mada telah menjadi acuan bagi perjuangan berat para pahlawan nasional kita untuk mengikat wilayah Indonesia seperti yang secara de jure terwujud dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.
“Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111, 20 Mei 2019, kali ini sangat relevan jika dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut. Kita berada dalam situasi pasca-pesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Kita mengaspirasikan pilihan yang berbeda-beda dalam pemilu, namun semua pilihan pasti kita niatkan untuk kebaikan bangsa. Oleh sebab itu tak ada maslahatnya jika dipertajam dan justru mengoyak persatuan sosial kita,” ujarnya.
Dalam sambutannya Menkominfo juga menyampaikan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dengan gotong royong dan bertumpu pada kekuatan jumlah sumber daya manusia dan populasi pasar, yang diproyeksikan akan segera menjemput harkat dan martabat baru dalam arus ekonomi dunia bersama negara besar lainnya seperti Tiongkok, Amerika Serikat, India. Diperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh menjadi sepuluh besar bahkan lima besar dunia dalam 10 hingga 30 tahun mendatang, “Kuncinya terletak pada hasrat kita untuk tetap menjaga momentum dan iklim yang tenang untuk bekerja. Kita harus jaga agar suasana selalu kondusif penuh harmoni dan persatuan,” lanjutnya.
Di akhir sambutannya Rudiantara berpesan generasi penerus harus bisa memaknai peringatan Harkitnas kali ini dengan memperbarui semangat gotong – royong, “Selamat memperingati Hari Kebangkitan Nasional yang keseratus sebelas, seraya mengajak agar kita semua sebagai sesama anak bangsa secara sadar memaknai peringatan kali ini dengan memperbarui semangat gotong-royong dan kolaborasi, sebagai warisan kearifan lokal yang akan membawa kita menuju kejayaan di pentas global,” kata Bupati mengakhiri sambutan dari Menkominfo. (nf/kominfo)