Jatuh Bangun, Pejabat Balap Karung

di %s Berita/Informasi 488 views
Banner

KOTA – Permainan tradisional seperti balap bakiak, tarik tambang, egrang, balap karung dan gobak sodor biasanya dimainkan anak-anak dan remaja. Tapi bagaimana bila yang harus turun lapangan untuk menjajal permainan jadul (jaman dulu) itu pejabat-pejabat di lingkup pemkab Ngawi. Tak cuma terkesan kaku, tapi juga bisa membuat terpingkal-pingkal tentunya. Seperti yang terlihat di lapangan Alun-alun Merdeka kemarin. “Perut saya seperti dikocok-kocok melihat Pak Kanang (Bupati Budi Sulistyono, Red) meloncat-loncat saat balap karung,” ungkap salah seorang panitia pertandingan kepada koran ini.

Suasana semakin semarak dengan sorakan para pendukung yang bejubel sekitar arena. Tak hanya laki-laki saja, kaum hawa pun juga tak mau kalah memberi suport. Tak jarang, mereka meneriakkan yel-yel kepada pejabat yang didukungnya. “Ini kan hanya permainan. Untuk meramaikannya, penonton juga ikut berteriak-teriak memberi dukungannya,” paparnya.

Meski terjatuh berulang kali, Bupati Budi Sulistyono masih bisa tertawa terbahak-bahak di arena perlombaan. Begitu pula lawan-lawan yang dihadapi. Seperti sekretaris Mas Agoes Nirbito, Kajari Ngawi Kasmin dan Dandim 0805 Letkol Inf Achmad Budi Handoyo. Aroma fair play pun begitu tampak usai pertandingan. “Ya ternyata sulit juga. Tak bisa lari cepat saat balap karung,” ucap Bupati Budi Sulistyono.

Kata dia, permainan tradisional sebenarnya sangat menghibur. Cuma sekarang ini sudah banyak yang meninggalkan. Anak-anak lebih memilih bermain game. Yang dianggap lebih modern dan santai. “Padahal permainan tradisional itu sarat dengan hiburan, olahraga dan motivasi. Jadi kami ingin mengembalikan pamornya seperti sedia kala,” jelasnya.

Djaka Santoso, Kabag Humas menambahkan permainan tradisional sengaja disuguhkan ke pegawai lingkup pemkab rutin setiap tahun. Tak hanya jajaran muspida saja yang turut serta, staf pun diperbolehkan unjuk gigi. Hal itulah yang membuat jalannya perlombaan permainan tradisional semarak. “Semua satker mengirimkan wakil-wakilnya. Bahkan, adapula yang mengkoordiner pendukung untuk memberi suport pada wakil-wakilnya,” tegasnya.

Permainan tradisional semacam ini, tambah dia, akan disosialisasikan secara berlanjut. Bidikannya ke kalangan pelajar SD dan SMP. “Sudah ada wacana ke arah itu. Jadi bagaimana biar permainan tradisional ini tetap lestari,” tandasnya. (radarmadiun)

Sebar dan Bagikan :

Shares