Sering Bicara dengan Bahasa Asing Tunjukkan Gangguan Emosi

di %s Berita/Informasi 524 views
Banner

Penelitian Bangor University di Inggris mengindikasikan orang yang lebih memilih bertutur dan menulis dalam bahasa asing daripada bahasa asli kemungkinan besar merupakan tipe pribadi yang sering mengalami kegelisahan dan gangguan emosi.

Studi ini melibatkan 15 penutur asli bahasa Inggris, 15 penutur asli bahasa China, dan 15 penutur asli bahasa China yang juga fasih berbahasa Inggris.

Penelitian dilakukan dengan menampilkan pasangan kata dalam masing-masing bahasa bergantian kepada responden.

Salah satu kata selalu netral, sementara yang lain bisa menjadi netral, positif atau negatif. Sementara, peneliti memasang elektroda pada kulit kepala peserta untuk mengukur respon listrik di otak saat membaca pasangan kata itu.

Ditemukan, pembacaan kata positif, netral, dan negatif dalam bahasa Inggris, tidak menimbulkan lonjakan respon otak buruk. Lain halnya dengan pembacaan kata berkonotasi negatif dalam bahasa ibu yang dipahami benar maknanya, menimbulkan gangguan emosi.

Peneliti Guillaume Thierry mengatakan hal ini merupakan mekanisme perlindungan spontan dari otak untuk meminimalkan dampak negatif dari konten emosional yang mengganggunya. Kemudian, untuk mencegah kecemasan dan ketidaknyamanan mental, secara tak sadar bahasa asing digunakan.(mediaindonesia)

Sebar dan Bagikan :

Shares