Tag archive

Kabupaten Ngawi - page 16

Konjen Jepang Resmikan Polindes Desa Babadan

di %s Kesehatan 1,473 views

Konsul Jenderal Jepang Masaki Tani resmikan Pondok Bersalin Desa (Polindes) Desa Babadan Kecamatan Paron, Selasa  (4/6) didampingi Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto,   Direktur Jalin Nusa Institude, Suud Bawazier, Kasi Pengawasan Lembaga Asing Direktorat Kewaspadaan Nasional, Katarina Rambu Abang serta pejabat lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi.

Pembangunan Polindes  Babadan ini merupakan bantuan hibah dari program Grassroots untuk keamanan manusia oleh Pemerintah Jepang yang difasilitasi oleh Jalin Nusa Institude, yang bertujuan untuk peningkatan kesehatan ibu hamil dan balita di wilayah ini.

Menurut Masaki Tani kesehatan ibu dan anak merupakan suatu hal yang penting. Apalagi mengingat masih tingginya angka kematian ibu termasuk diwilayah ini.

Kondisi tersebut menurut Masaki akibat dari minimnya fasilitas sarana dan prasarana medis bagi ibu hamil dan balita. “Untuk itu, dibangunnya Polindes ini diharapkan mampu memberikan ketenangan bagi ibu melahirkan dan mengurangi gizi buruk sekaligus meningkatkan pelayanan Posyandu disini,” ungkapnya.

Sementara Bupati Ngawi dalam sambutannya menyampaikan rasa senangnya atas program bantuan ini. Dan Bupati berharap bisa di manfaatkan seoptimal mungkin untuk peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan bayi. “Saya sangat berterimakasih atas hibah Pemerintah Jepang, dan saya berharap bisa dimanfaatkan untuk peningkatan kesehatan ibu dan anak. Juga utamanya untuk masyarakat disini,” ucap Bupati.

Sementara Direktur Jalin Nusa, Suud Bawazier dalam sambutannya sampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi masyarakat yang turut terlibat dalam pembangunan Polindes ini. Menurut Suud, proyek ini juga berupa pengadaan alat kesehatan dan pelatihan bagi Kader Posyandu di desa ini. “Dengan sarana prasarana yang representatif dan memadai yang ada di Polindes ini, bisa berguna bagi peningkatan derajad kesehatan masyarakat didaerah ini,” ungkapnya.

Sebab, kesembuhan pasien tidak hanya ditentukan tenaga medis saja, tapi juga fasilitas pendukung yang memadai, “Oleh karena itu fasilitas memadai sangat menunjang dalam pelayanan kesehatan,” tandasnya.

Suud berharap adanya Polindes ini bisa mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekaligus mewujudkan keberhasilan pelaksanaan pembangunan kesehatan Pemerintah Kabupaten Ngawi.

Sebelum acara peresmian, Konjen Jepang bersama Bupati dan Direktur Jalin Nusa lakukan penanaman pohon, yang nantinya diharapkan mampu mengurangi dampak pencemaran lingkungan dan pemanasan global.

Dan, peresmian ini ditandai dengan pemotongan pita, dilanjutkan dengan tinjauan ke Polindes. Nampak antusiasme masyarakat sekitar selama acara ini berlangsung, tidak hanya itu sambutannya pun juga meriah dengan beragam sajian hiburan, termasuk salah satunya atraksi reog. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Lestarikan Tradisi Ngawi Melalui Upacara Adat Keduk Beji

di %s Seni Budaya 3,280 views

Keduk Beji Merupakan agenda tahunan yang selalu didukung Pemerintah daerah Kabupaten Ngawi yang diadakan setiap hari Selasa Kliwon dalam satu tahun sekali, Upacara Adat Bersih Sendang (KEDUK BEJI) ini berguna untuk mengenang hilangnya Raden Ladrojo yang hilang setelah Tapa Kungkum di Sendang Tawon, Selasa (28/08).

Upacara ini berhasil mengundang banyak masyarakat Ngawi guna melihat prosesi Upacara sakral tersebut, Bukan hanya itu Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono Beserta ibu Hj. Antik Budi Sulistyono, SH, dan Camat Kasreman Siswandi beserta ibu juga turut menghadiri kegiatan tersebut.

Tujuan adanya kegiatan ini selain untuk mengenang hilangnya Raden Ladrojo sekaligus membuat masyarakat tawun agar giat dalam bergotong-royong. “Tujuan bersih desa ditawun yaitu untuk meningkatkan kegotong-royongan masyarakat agar masyarakat mau bangkit lagi dari tradisional gotong-royong” Ujar Siswandi Camat Kasreman.

“Saya juga berharap adanya bersih desa, masyarakat tawun bisa ayem tentrem loh jinawi tidak ada halangan apapun, terkait dengan kepariwisataan diharapkan budaya tawun dapat menarik peran masyarakat untuk mengunjungi tawun, mudah mudahan tawun juga menjadi destinasi wisata yang kita harapkan dan dengan adanya event seperti ini masyarakat dapat guyup rukun dan meningkatkan pendapatanya” Tambahnya.

Sebelum melaksanakan Upacara yang sakral ini Bupati Ngawi beserta ibu akan melakukan kirap mulai pintu masuk Desa Tawun sampai depan pintu masuk kolam renang Tawun, yang di ikuti Reog Ngawi, Masyarakat sekitar yang akan membersihkan sendang dan adek-adek SMK 1 Kasreman Ngawi yang menggunakan pakaian adat Tradisional.

Upacara sakral ini juga menghadirkan Air Tape (Badeg) dan sesajen lainnya utuk Pelengkap Ritual Keduk Beji Ngawi, Ritual peletakan kendi ini dilaksanakan dua orang juru kunci dan warga sekitar khususnya laki-laki yang bertujuan agar air dari sumber tersebut dapat terus mengalir dan dapat mengaliri persawahan sekitar. “Kita setiap tahun sekali mengadakan upacara adat memasukan kendi kecil yang berisikan sesaji dan badeg itu supaya air sumber itu gak punah, bisa untuk mengaliri air sawah yang ada dibawah sumber ini, selain itu sumber ini juga untuk panghuripan desa tawun dan warga masyarakat ngawi sekitarnya” Ucap mbahwo Pomo selaku juru kunci.

 

Pada akhir kegiatan di tutup dengan warga sekitar yang sehabis membersihkan sendang dengan melakukan memukuli air yang di iringi lagu jawa dan di tutup dengan doa bersama (Bancaan) yang dilaksanakan warga sekitar. (kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Deputi Kunwas RB Kunjungi Ngawi, Minta Ubah Pola Pikir ASN

di %s Sekitar Kita 1,786 views

Hadirkan Bimbingan Teknis Guna Tingkatkan Nilai SAKIP Pemkab Ngawi, Saat ini Pemerintah Kabupaten Ngawi targetkan meraih nilai AA atau memuaskan pada Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP). Salah satu upaya yang menggelar bimbingan teknis peningkatan kapasitas aparatur. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatan pemahaman teknis para Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam melaksanakan SAKIP yang mana sistem tersebut merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, Senin (27/08) bertempat di Ngawi Command Center.
Acara ini dihadiri Deputi Bidang Reformasi Birokrasi Akuntabilitas dan Pengawas Kemenpan Muhamad yusuf Ateh yang didampingi Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono dan Sekretaris Daerah M Sodiq Triwidiyanto serta Kepala OPD dilingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi.

Dalam paparanya, Muhammad Yusuf Ateh juga menjelaskan bahwa dalam merubah nilai SAKIP ini tidaklah mudah, karena untuk membuat nilai SAKIP AA diperlukan merubah pola pikir yang tidak mudah, yang awalnya mempunyai sudut pandang berapa besar dana yang telah dan akan di habiskan menjadi berapa besar kinerja telah dihasilkan. “Untuk merubah CC ke BB yang berat bukan ilmunya, ilmunya itu gampang sekali, Yang berat itu merubah pola pikir, merubah dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru,” tandas Muhammad Yusuf Ateh.

Lebih lanjut, paling tidak semua unit harus diperbaiki, setidaknya ada 23 unit, apabila di tingkat zona AA semua kepala OPD harus bisa menjelaskan apa manfaat yang sudah dibeberikan masing-masing OPD kepada masyarakat dari penggunaan anggaranya. “Kalau sudah akuntabilitasnya A setiap berangkat setiap keluar uang itu tahu apa manfaatnya baik tensible maupun intensible, nah itulah yang merubah menjadi AA. kalau sudah BB itu berarti 23 unit disini sudah benar,” tambahnya.

Untuk meningkatkan nilai SAKIP menjadi AA dibutuhkan juga sebuah komitmen dari pimpinan, karena perwujudan Reformasi Birokrasi ini juga butuh otoritas yang harus berpengalaman. Oleh karena itu kini Pemerintah Kabupaten Ngawi juga berkomitmen untuk meningkatkan kinerjanya yang akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan dan pelayanan masyarakat.

Selain itu Bupati Ngawi juga berpesan kepada seluruh kepala OPD untuk betul-betul mempelajari dengan baik dalam memperbaiki SAKIP Kabupaten Ngawi serta merubah kebiasaannya sendiri yang harus bisa bekerja dan mendapatkan hasil nyata, karena tidak hanya tingkat kehadiran ataupun absensi yang di butuhkan tetapi kerja nyatapun sekarang juga dibutuhkan.

“Merubah pola pikir itu tidak gampang apa lagi sudah terbiasa, maka dari itu kita harus bekerja menggunakan sasaran dan sasaran inipun juga harus dibimbing terus oleh pimpinan OPDnya. Kendala-kendala ini juga harus kita telateni, dengan sabar ramah tentu saja akan mampu merubah pola pikir itu sendiri,” lanjut Bupati
Usai berikan paparan, Muhamad yusuf Ateh juga berkunjung ke RSUD Dr. Soeroto Ngawi, Kecamatan Padas Ngawi serta Puskesmas Padas Ngawi. Tidak hanya itu Deputi Kemenpan ini juga akan berkunjung ke Wisata Jamus Ngawi serta melaksanakan ramah tamah di kebun Teh Jamus Ngawi. (Kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Malam Tirakatan Jelang Peringatan HUT RI 73

di %s Sekitar Kita 1,071 views

Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi melalui bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat menyelenggarakan kegiatan Tirakatan sebagai salah satu rangkaian peringatan HUT RI ke 73 dan Hari jadi Ngawi ke 660 di Pendopo Wedya Graha. Kamis malam 16/8/2018. Turut hadir dalam Acara Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono, Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar, Kepala Bank Jatim, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Ngawi, Serta pejabat lingkup Pemkab Ngawi.
Acara dibuka oleh bupati ngawi dengan sambutannya dan menyampaikan maksud dari diadakannya malam tirakatan adalah untuk doa bersama mendoakan para pahlawan yang telah gugur “untuk itu harapan saya mengundang pada kesempatan ini untuk berdoa bersama mendoakan pahlawan yang telah gugur dan untuk tetap menjadi suatu keutuhan cita cita Bapak bangsa untuk sejahtera bersama”
Acara yang juga dilakukan di setiap Desa di Kab Ngawi merupakan salah satu wujud syukur atas kemerdekan yang telah diraih. Menjadi negara yang memiliki beragam suku tentu menjadi tantangan tersendiri untuk tetap membuat negara yang telah merdeka ini menjadi suatu negara yang kuat, utuh dan damai seperti yang di sampaikan bupati dalam sambutannya “ tirakatan kita maknai dengan rasa syukur karena bahwa kita mampu melaksanakan dan mengisi kemerdekaan sehingga Indonesia tetap damai dan utuh menjadi satu kesatuan negara Republik Indonesia” tuturnya.
Selanjunya acar dilanjutnkan dengan tahlil yang dipimpin oleh KH. Abdul Salah, dan acara di akhiri secara simbolis dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Ngawi dan Wakil Bupati.(kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top