Tag archive

halaman pendopo wedya graha

Sekda Pimpin Apel Rutin Pembinaan Staf, Minta ASN Tingkatkan Kedisiplinan dan Kinerja

di %s Berita 1,160 views

Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi Mokh Shodiq Triwidiyanto pimpin apel rutin pembinaan staf di halaman Pendopo Wedya Graha, Senin (18/02). Sekda sampaikan apresiasinya terhadap capaian SAKIP dengan predikat A untuk Kabupaten Ngawi. “Predikat A ini capaian yang luar biasa dan tentunya ini harus bisa diimplementasikan untuk kinerja sehari – hari tidak hanya sekedar dokumen saja,” kata Sekda disela sambutan.

Masih menurut Sekda, predikat A yang diraih memiliki konsekuensi untuk mewujudkannya, disamping itu Kabupaten Ngawi  harus siap menjadi mentor untuk Kabupaten lain dalam akuntabilitas kerja, hal ini seperti tuntutan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi dan Birokrasi  RI (Kemenpan RB). “Kedepan akan banyak daerah lain yang akan belajar atau mencontoh strategi kita meraih prestasi ini. Dan, tentunya mereka tidak hanya ingin melihat dokumennya saja tetapi  implementasi secara langsung keseharian kita,” ungkapnya.

Dikesempatan ini juga Sekda harapkan dengan prestasi SAKIP ini bisa dijadikan momentum dalam meningkatkan kedisiplinan dan kinerja semua Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Ngawi. “Selain itu kualitas tata kelola pemerintahan harus terus ditingkatkan terutama sumber daya manusianya termasuk pengusaan informasi dan teknologi,” katanya. Mokh Shodiq juga tegaskan dalam bekerja sekarang harus ada perencanaan dan target, sesuai dengan tiga prioritas dan sembilan indikator kinerja utama Kabupaten Ngawi, “Setiap kegiatan harus mengarah dan mendukung pencapaian visi misi Kabupaten Ngawi,” paparnya.

Disela kegiatan rutin ini, Sekda serahkan penghargaan untuk pemenang lomba Website Desa yang diselenggarakan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), dengan kriteria penilaian jumlah posting terupdate, kelengkapan konten, informasi publik, bobot pemberitaan, serta keaktifan pengelola di Website desa. Dan, dari penilaian tersebut ada tiga desa yang berhasil menjadi pemenangnya, juara 1 desa Kedungprahu, juara 2 desa Jambangan, Juara 3 desa Grudo.

Menurut Sekda, penguasaan IT diera sekarang sangatlah penting apalagi untuk mengahadapi revolusi industri 4.0, “Pemerintah pusat sudah menyediakan sarana bagi pengembangan IT untuk kemajuan pembangunan dan kesejahteraan dan harus kita manfaatkan,”ujarnya usai berikan penghargaan kepada pemenang.(red/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Apel Rutin Pembinaan Staf Bupati : Kinerja Itu Harus Ada Target

di %s Kabar Ngawi 1,600 views

Apel pembinaan staf menjadi agenda rutin Pemerintah Kabupaten Ngawi, tiap tanggal 17. Dilaksanakan dihalaman Pendopo Wedya Graha, yang melibatkan seluruh OPD se Kabupaten Ngawi. Kegiatan ini adalah sarana penyampaian informasi kegiatan pemerintahan, serta pengarahan dan pembinaan dari Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono.

Apel di awal tahun 2019 ini, Kamis (17/01), dipimpin langsung Bupati Ngawi. Dalam sambutannya, Budi Sulistyono sampaikan capaian Kabupaten Ngawi luar biasa di Tahun 2018, diantaranya beberapa penghargaan yang diterima masing – masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) baik dari Provinsi Jawa Timur maupun setingkat Kementerian RI. “Setidaknya Kabupaten Ngawi telah menerima 57 penghargaan di tahun 2018,” ungkap Bupati,

Selain itu, Bupati juga berikan apresiasi dan penghargaan setinggi – tingginya, kepada seluruh OPD beserta staf atas kinerja yang terbaiknya sehingga mampu memberikan kontribusi dan prestasi untuk Pemkab Ngawi di tahun 2018, “Pertama saya ucapkan terimakasih atas kontribusinya sehingga penghargaan ini bisa di terima. Dan hal ini tentunya  tidak lepas dari kinerja setiap OPD beserta stafnya,” ujar Bupati disela sambutan.

Kali ini Bupati juga menandaskan bahwa dalam suatu pekerjaan harus ada target yang harus dicapai sebagai titik yang harus dituju, “Target atau prioritas menjadi suatu hal yang utama dan sangat penting. Dan, Kabupaten Ngawi telah memiliki tiga target utama yakni peningkatan pembangunan ekonomi, peningkatan pelayanan dasar, dan penurunan kemiskinan,” jelasnya. Di akhir sambutan, Bupati berpesan untuk bercermin dan mengevaluasi diri segala sesuatu yang telah dilakukan di tahun lalu dan hasil evaluasi untuk bekal melangkah di tahun – tahun mendatang.

Dikesempatan yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Ngawi, Mokh Shodiq Triwidiyanto sampaikan bahwa perannya pemerintahan adalah mengoptimalkan kinerja di jajarannya sekaligus menggerakkan seluruh OPD sehingga mampu menghasilkan kinerja yang optimal, “Peran kami adalah bagaimana mengoptimalkan kinerja di Setda dan seluruh OPD untuk bisa memiliki kinerja yang optimal dan maksimal,” ungkapnya.

Dan, dikesempatan ini 58 penghargaan yang diperoleh selama tahun 2018, diserahkan ke OPD masing – masing dan 1 penghargaan untuk Kecamatan. Juga hadir dalam apel pembinaan ini, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD,Pejabat Struktural eselon IV, III beserta staf di lingkup Pemerintah Kabupaten Ngawi (red/kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Upacara Hari Bela Negara, Wabup Ajak Jaga Perstuan dan Kesatuan

di %s Peristiwa 902 views

Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar bertindak sebagai inspektur upacara peringatan Hari Bela Negara ke 70 di Halaman Pendopo Wedya Graha, Ngawi, Rabu (19/12).  Peringatan kali ini, mengambil tema “Indonesia Tanah Airku Tercinta kan Kubela Sepanjang Masa”, hadir dalam acara ini Ketua DPRD Kabupaten Ngawi Dwi Riyanto Djatmiko, Sekda Kabupaten Ngawi Moh Shodiq berasama dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daera (FORKOPIMDA), Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Aparatur Sipol Negara (ASN), Anggota Polri, Anggota TNI, mahasiswa, dan pelajar.

Upacara dimulai dengan mengheningkan cipta, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Bela Negara oleh Ketua DPRD, Dwi Rianto Djatmiko. “Kami warga negara Indonesia, menyadari sepenuhnya bahwa, dalam rangka menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa demi kelangsungan hidup negara kesatuan republik Indonesia, berjanji untuk selalu bersikap dan berperilaku mencintai tanah air, memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban bagi bangsa dan negara dan memiliki kemampuan awal bela negara,” ucapnya membaca Ikrar Bela Negara.

Kemudian Wabup Ony Anwar membacakan amanat bela negara dari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto. “Membela negara tidak harus dengan mengangkat senjata disesuaikan dengan perkembangan  zaman. diperlukan cara-cara yang inovatif serta adaptif dengan perkembangan zaman agar anak anak muda kita mendapatkan ruang untuk mengekspresikan kecintaannya pada tanah air, merekalah yang menahkodai kapal besar republik Indonesia di masa depan,” kata Wabup membacakan amanat Menkopolhukam, Wiranto.

Usai upacara, Ony Anwar sampaikan bahwa sesuai dengan amanat dari Pak Menteri, bela negara saat ini disesuaikan dengan jamannya, “Sekarang era industri four point o (4.0), sebuah manifestasi bela negara dan mengakselerasikan kesiapan rakyat menghadapi era robotik,” ungkap Ony Anwar.

Masih menurut Wabup, bahwa bela negara dalam arti luas adalah segala bentuk yang bisa dilakukan dengan inovasi dan kreatifitas untuk berprestasi dalam mengisi pembangunan adalah bagian dari bela negara, “Saya berharap dengan peringatan ini, seluruh warga masyarakat bisa menjaga persatuan dan kesatuan apalagi di tahun – tahun politik ini. Jangan sampai terjadi perpecahan,”pungkasnya.(kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares

Harkitnas, Momentum Merajut Persatuan dan Kesatuan

di %s Berita/Kabar Ngawi 1,393 views

Lahirnya Boedi Oetomo, 20 Mei 1908 menandai kebangkitan bangsa Indonesia meskipun belum menyasar pada ide nasionalisme secara keseluruhan namun semangat untuk bersatu sudah ada. Waktu itu, benih nasionalisme ditandai dengan munculnya kesadaran sebagai bangsa untuk menjadi maju dan berdaulat, serta membebaskan diri dari dari belenggu bangsa lain walaupun konteksnya masih sangat terbatas.

Boedi Oetomo digagas pertama kali oleh dr. Wahidin Sudiro Husodo, dr. Soetomo dan beberapa tokoh lainnya yang beranggotakan kalangan priyayi suku Jawa dan Madura. Menyadari arti penting keberadaan organisasi bagi rakyat, maka pada tahun 1920 Boedi Utomo mulai menerima anggota dari masyarakat biasa, jadilah sebuah organisasi pergerakan rakyat yang mengusung semangat nasionaliasme.

Tahun 2018 ini, tepat Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) yang ke 110, Pemerintah Kabupaten Ngawi menggelar upacara peringatan di halaman Pendopo Wedya Graha, Senin (21/5), Bupati Ngawi, Ir. Budi Sulistyono sebagai pembina upacara. Hadir dalam upacara peringatan Harkitnas ini, Sekretaris Daerah Ngawi, Mokh. Sodiq Triwidiyanto, Ketua DPRD Ngawi, Dwi Rianto Djatmiko, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompimda), jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan anggota Kodim 0805 Ngawi.

Bupati Ngawi Ir. Budi Sulistyono menyampaikan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara dalam peringatan Harkitnas 2018 ini harus dimaknai sebagai momentum sejarah persatuan dan kesatuan bangsa ini, sebagai upaya penyadaran masyarakat untuk mengembangkan diri dan merebut setiap peluang dalam meningkatkan kapasitas diri yang dibuka oleh semua pihak. Hal ini sesuai dengan tema Harkitnas tahun ini, yakni membangun sumber daya manusia memperkuat pondasi kebangkitan nasional di era digital.

“Bersatu adalah kunci ketika kita ingin menggapai cita – cita yang sangat mulia. Namun disaat yang sama, tantangan yang maha kuat menghadang di depan. Boedi Utomo memberi contoh bagaimana berkumpul dan berorganisasi tanpa melihat asal – usul primordial. Yang akhirnya bisa mendorong tumbuhnya semangat nasionalisme menjadi bahan bakar utama kemerdekaan,” katanya. Dan, dalam pengembangan kapasitas sumber daya manusia juga harus diletakkan dalam konteks pemerataan, agar bangsa ini bangkit bersama untuk kebangsaan Indonesia, ujar Bupati.

Lebih lanjut juga disampaikan bahwa sumber daya alam (SDA) merupakan sumber daya terbatas, sedangkan SDM terfasilitasi dengan kapasitas serta kapabilitas yang luas untuk dikembangkan. Apalagi di era sekarang, dan bukan saatnya untuk berdiam namun jangan buang waktu dan energi fokus pada pengembangan, “ Filosofi sapu lidi juga harus dimaknai secara bijak untuk saling merangkul, jangan sampai tercerai berai karena provokasi. Dan, keberadaan bonus demografi yang menyuguhkan keuntungan harus bisa dimanfaatkan secara produktif,” tuturnya.

Dalam sambutannya, Menkominfo juga mengingatkan bahwa generasi milennial yang terpapar masifnya perkembangan teknologi dan informasi bisa menjadi peluang sekaligus ancaman. Makanya SDM harus bisa dijadikan dasar sebagai acuan untuk mendatangkan manfaat di era digitalisasi ini, Persatuan dalam memecahkan masalah sangat diperlukan demikian pula dalam konteks menghadapi era digital ini. maka semua harus dala irama  yang sama untuk mendapatkan kebermanfaatan menuju kearah yang lebih baik.

“Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke 110, mari kita maknai peringatan tahun ini dilingkungan masing – masing sesuai dengan lingkup tugas kita, untuk semaksimal mungkin memfasilitasi peningkatan sumber daya manusia, terutama generasi muda yang akan membawa kejayaan bangsa ditahun – tahun mendatang,” kata Bupati sambutan dari Menkominfo. (kominfo)

Sebar dan Bagikan :

Shares
Go to Top