
Berkreasi Selamatkan Jati Diri Bangsa Lewat Karnaval
KOTA ™ Dalam rangka HUT RI ke 67, even Karnaval yang dimotori Pemkab Ngawi(14/07), diadakan pada bulan Juli ini. Alasan tersebut bukan tidak masuk akal, sesuai informasi dari kehumasan Pemkab Ngawi bilamana karnaval diadakan tepat pada bulan Agustus nantinya akan bersamaan bulan suci ramadhan 1433 H.
Pada karnaval kali ini yang merupakan event tahunan, selalu diselenggarakan dengan menampilkan berbagai unsur dari pesertanya sendiri. Seperti unsur pelajar tingkat SD/MI , SMP/MTs, SMU, dan warga umum yang memberikan perwakilan peserta untuk berpartisipasi didalamnya.
Seperti halnya penyelenggaraan karnaval tahun kemarin, sekitar pukul 13.00 WIB iring–iringan siswa–siswi dari SD, SMP, dan SMU serta unsur masyarakat ini berkreasi dan berlomba untuk memberikan penampilan terbaik mereka dilepas oleh Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, di Jalan Teuku Umar atau tepatnya di depan kantor Pemkab Ngawi.
Dengan moment yang sarat jiwa nasionalis ini tidak ketinggalan ribuan warga Ngawi khususnya berbondong – bondong tumpah dijalanan sesuai rute yang dilewati peserta karnaval. Tampak ada sebagian dari peserta memamerkan karya mereka yakni dengan bertemakan budaya jawa, pewayangan, tema bumi, dan berbagai macam tema lainnya.
Pada kesempatan yang sama saat Bupati Ngawi sebelum melepas peserta karnaval mengatakan, akan pentingnya melestarikan budaya tradisional guna membentuk karakter anak bangsa, karena khususnya seni pewayangan, selain sebagai tontonan, juga ada unsur tuntunannya dan diharap mampu mengimbangi derasnya budaya dari luar akibat era globalisasi ini selain itu dengan menjunjung tinggi budaya tradisional merupakan bagian dari penyelamatan jati diri bangsa.
Sementara, para tamu undangan di podium kehormatan, selain Wakil Bupati, Ony Anwar ST beserta ibu, juga nampak Sekab Ngawi, Kepala Inspektorat juga hadir pula Kapores Ngawi, Kepala Kejaksan Negeri dan Pengadilan Negeri Ngawi.(sinarngawi.com)
JasMerah: Sarana Ampuh Kembangkan Potensi Daerah
KOTA ™ The founding father negeri ini, Soekarno suatu ketika mengingatkan agar tak gampang melupakan sejarah (JasMerah), maka dalam perjalan hingga diusia 654, Pemkab Ngawi meniti kebijakan melakukan sarasehan guna mengenang serta menggali dukungan untuk tokoh bangsa, Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat menjadi pahlawan nasional.
Sarasehan dengan mengambil tema “Membangun Potensi Daerah Tanpa Lupa Sejarah” bersama forum regional Pawitandirogo (Pacitan,Ngawi,Magetan,Madiun dan Ponorogo) yang didukung langsung oleh LPP RRI Pusat di rumah situs Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat di Dusun Dirgo Paldaplang, Desa Kauman, Kecamtan Widodaren-Ngawi, Sabtu (7/7).
“Makanya kita perlu menggali dukungan terhadap tokoh yang satu ini menjadi pahlawan nasional, karena bangsa yang besar bangsa yang selalu mengenang sejarah,” tegas Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, setelah sebelumnya memimpin upacara hari jadi Kabupaten Ngawi di halaman Pendapa Wedya Graha.
Menurut pemaparanya, Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat merupakan salah satu tokoh pergerakan nasional dari Ngawi khususnya ketika bangsa ini sedang merumuskan dasar-dasar Negara sebelum di proklamirkan menjadi Republik Indonesia oleh Ir Soekarno. “Dalam perjalanan beliau dimana selain sebagai tokoh perjuangan beliau juga merupakan dokter yang sangat peduli akan kesehatan masyarakat terutama mereka yang tidak mampu sehingga beliau disebut sebagai dokter rakyat sebagai wujud penghormatan dan kecintaan rakyat, maka dengan demikian sudah sepantasnya beliau mendapatkan gelar pahlawan nasional,” jelas Ir Budi Sulistyono.
Dalam saresehan tersebut selain dihadiri Bupati Ngawi beserta wakilnya dan Ketua DPRD Ngawi juga dihadiri para tokoh nasional saat ini seperti Sulasikin Murpratomo mantan Menteri Urusan Pemberdayaan Wanita periode Kabinet Pembangunan, Parni Hadi mantan direktur utama RRI, Sri Edi Swasono beserta istrinya Meutia Hatta Swasono, Bupati Pacitan H.Indartato juga tidak ketinggalan Rustarti Retno Widiowati yang merupakan cucu dari Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat.
Para tokoh ini sebelum memulai sarasehan ditandai dengan penanaman pohon dihalaman yang luasnya sekitar 2 hektar yang menjadi bagian dari rumah situs Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat. Dalam kesempatanya Rustarti Retno Widiowati sebagai salah satu cucu Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat menerangkan, penggalangan dukungan menjadi pahlawan nasional terhadap kakeknya tersebut bukan terlahir atas inisiatif keluarga besarnya.
“Sejak kecil saya sendiri tidak tahu kalau kakek saya itu seorang tokoh besar, karena beliau mempunyai amanat terhadap anak cucunya jangan meminta apapun dari orang lain terhadap hasil jerih payah kita,” jelasnya. Imbuhnya, apabila dukungan menjadi pahlawan nasional dari rakyat sendiri maka selaku wakil keluarga pihaknya juga akan mendukung sepenuhnya sebagai perwujudan mengenang bangkitnya sejarah nasional.(sinarngawi.com)
Google Patenkan Pendeteksi Wajah dalam Video
Pengenalan wajah adalah hal yang umum dilakukan pada gambar diam atau still picture seperti foto, tetapi teknologi ini jarang ditemui di luar bidang itu dan kemunculannya pun masih terbatas dalam lingkup riset ilmiah tertentu.
Hal ini kemungkinan bakal berubah setalah Google mematenkan teknologi pengenalan wajah dalam video.
Seperti yang dijelaskan dalam US Patent nomer 8,213,689 itu, teknologi Google menggunakan kumpulan frame dalam video untuk menghasilkan representasi wajah dari seseorang. Dengan mengetahui tampilan seseorang dari berbagai sudut pandang, Google bisa memberi nama pada wajah orang tersebut dalam video, bahkan dalam kondisi pencahayaan yang sulit sekalipun.
Aplikasi yang paling jelas dari teknologi ini adalah untuk memungkinkan pengguna YouTube memberi tag nama pada klip-klip video, mirip dengan fitur pada beberapa situs jejaring sosial.
Salah satu kemungkinan aplikasi lainnya adalah untuk mengidentifikasi orang lain dalam aplikasi Augmented Reality dan memperoleh informasi detail mengenai orang tersebut. Hal ini, misalnya, bisa dilakukan dengan kacamata Project Glass dari Google.
Masih belum jelas apa yang akan dilakukan Google dengan teknologi dalam paten itu, tetapi hal ini sedikit banyak membantu menggambarkan tentang pola pikir raksasa internet tersebut.(kompas)